We do not Need to Force Others to Accept Our Kindness

When our kindness is abused by others,
Or others repeatedly repay our kindness with an arrogant attitude,
So it is enough for us to start learning to be nice to ourselves.
Because those who are ungrateful for our kindness,
Not worthy of our kindness.
For what,
We are kind to others,
But at the same time it will only hurt our heart and ourselves?
The so-called good attitude, kindness, and good deeds,
It is when our deeds, do not hurt others and also do not hurt ourselves,
Neither our body nor our feelings.
We need not be obsessed to be known as good people, in the eyes of others.
Other people who do not deserve our kindness,
Do not deserve any kindness.
The more we strive to be nice to him,
The more we will feel disappointed made by him.
It is enough for us to start learning more to pay attention and kindness to ourselves.
Whoever it is,
Even our closest people,
When they just repay our kindness by hurting our feelings and our bodies,
Then we have the right to live freely and begin to only pay attention and kindness to ourselves.
Because,
We ourselves are most responsible for the life and happiness of our own lives.
We do not need to demand happiness from others,
So we never have an altruistic duty to please others by sacrificing our own happiness.
Those who wasted our kindness,
Or even repay our kindness with arrogant attitude,
We can interpret it as a refusal to be granted our kindness.
We do not need to force others to accept our kindness.
Simply we use and allocate these limited time resources,
In a wholehearted way, paying attention to the happiness of life and the future of ourselves.
Each of us,
Responsible for the life and happiness of life of each of us.
Therefore,
It is not us, who are most responsible for the life and happiness of others' lives.
For what,
We ourselves suffer physically or inwardly,
Just for imposing kindness, to those who are totally unworthy, to the slightest gain our kindness.
Begin to really pay attention to the happiness of life and the future of ourselves.
Let us not assume that others will notice the happiness of our life and our future,
By giving them our kindness.
A greedy human being,
Will never be grateful,
As much as any sacrifice we have done for them.
There are always strict differences,
Between kindness and being stupid.
Whatever will be said by others,
Nonetheless,
We ourselves are most responsible for the happiness and future of our own lives.

© HERY SHIETRA Copyright.

Ketika kebaikan hati kita disalahgunakan oleh orang lain,
Atau orang lain secara berulang kali membalas kebaikan hati kita dengan sikap arogan,
Maka cukuplah bagi kita untuk mulai belajar bersikap baik bagi diri kita sendiri.
Karena mereka yang tidak tahu berterimakasih atas kebaikan hati kita,
Tidak layak untuk mendapat kebaikan hati kita.
Untuk apakah,
Kita bersikap baik kepada orang lain,
Namun disaat bersamaan hanya akan menyakiti hati dan diri kita sendiri?
Yang disebut dengan sikap baik, kebaikan hati, maupun perbuatan baik,
Adalah ketika perbuatan kita tersebut, tidak menyakiti orang lain dan juga tidak menyakiti diri kita sendiri,
Baik tubuh kita maupun perasaan kita.
Kita tidak perlu terobsesi untuk menjadi orang baik di mata orang lain.
Orang lain yang tidak patut mendapat kebaikan hati kita,
Tidak layak untuk mendapatkan kebaikan hati apapun.
Semakin kita berusaha keras bersikap baik terhadapnya,
Semakin kita akan merasa kecewa dibuat olehnya.
Cukup bagi kita untuk mulai belajar lebih banyak menaruh perhatian dan kebaikan hati kepada diri kita sendiri.
Siapapun itu,
Bahkan orang-orang terdekat kita,
Ketika mereka hanya membalas kebaikan hati kita dengan menyakiti perasaan dan tubuh kita,
Maka kita berhak untuk hidup bebas dan mulai untuk hanya menaruh perhatian dan kebaikan hati bagi diri kita sendiri.
Karena,
Kita sendiri yang paling bertanggung jawab atas hidup dan kebahagiaan hidup kita sendiri.
Kita tidak perlu menuntut kebahagiaan dari orang lain,
Sehingga kita pun tidak pernah punya kewajiban altruistik untuk membahagiakan orang lain dengan cara mengorbankan kebahagiaan diri kita sendiri.
Mereka yang menyia-nyiakan kebaikan hati kita,
Atau bahkan membalas kebaikan hati kita dengan sikap arogan,
Dapat kita artikan sebagai penolakan untuk diberikan kebaikan hati kita.
Kita tidak perlu memaksakan orang lain agar menerima kebaikan hati kita.
Cukup kita gunakan dan alokasikan sumber daya waktu yang terbatas ini,
Dengan cara sepenuh hati memerhatikan kebahagiaan hidup dan masa depan diri kita sendiri.
Masing-masing dari kita,
Bertanggung jawab atas hidup dan kebahagiaan hidupnya masing-masing.
Oleh karenanya,
Bukanlah kita yang paling bertanggung jawab atas hidup dan kebahagiaan hidup orang lain.
Untuk apakah,
Kita sendiri yang menjadi menderita secara fisik ataupun secara batin,
Hanya karena memaksakan kebaikan hati kepada meraka yang sama sekali tidak layak untuk sedikitpun mendapat kebaikan hati kita.
Mulailah untuk benar-benar memperhatikan kebahagiaan hidup dan masa depan diri kita sendiri.
Janganlah lagi kita berasumsi bahwa orang lain akan memerhatikan kebahagiaan hidup dan masa depan kita,
Dengan cara memberi mereka kebaikan hati kita.
Seorang manusia yang tamak,
Tidak akan pernah tahu berterima kasih,
Sebanyak apapun pengorbanan yang telah kita lakukan bagi dirinya.
Selalu terdapat perbedaan yang tegas,
Antara kebaikan hati dengan bersikap bodoh.
Apapun yang kemudian akan dikatakan oleh orang lain,
Tetap saja,
Kita sendiri yang paling bertanggung jawab atas kebahagiaan dan masa depan hidup kita sendiri.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.