An Invisible Dividing Thread

Have you ever meet or know someone,
Who all his life always complained,
By pronouncing the following three words,
Upset,
Tired,
And bored.
Upset, tired, and bored,
That's all that is always spoken from his mouth that is not at all beautiful to be heard.
When you are nice to him and give him entertainment,
He will then say, "Tired".
When you help him with all his might and best we can,
Then he would then say, "Bored."
Endless.
Like serving a toddler.
Adults who are childish.
Always complained all day,
As if only herself could feel the pain,
As if he were only one, who could feel bored,
It was as if he were alone, who could feel tired.
Worse still,
Selling the suffering of life to blackmail other people's emotions.
Demanding and sucking the energy and emotions of others,
Like a black hole that sucks anything into it without ever being satisfied.
Always complaining,
Complain,
And complained all the time of his life.
As if, born just to complain.
Everyone felt the pain in his life,
But not everyone chooses to share their complaints with others.
Why do not we become like the sun,
Who always share and radiate the light and warmth to the people closest,
Where he will only share happiness and joy,
Although he secretly suffered the physical and mental suffering he endured alone.
If we truly love others,
We will not share suffering with them.
Is a form of insincerity,
When we do something by charging the rewards in turn.
Have you ever meet or know someone,
Who always demanded and asked for more,
Though much of the energy and material you have given him,
Although you yourself do not enjoy anything,
But constantly giving her / him,
But not the least satisfaction displayed by him,
And again demand and demand,
Endless.
Even if you have bone-wrapped skin left over,
He constantly asks and sucks you,
As if he will not hesitate to see you die, from being sucked to dry.
Sometimes,
We need to be aware,
That there is always a thread separator,
Between doing good,
By doing something stupid.
Just as there is always a marked difference,
Between being refused to be treated well,
By being stupid to sacrifice oneself for unworthy people.
Why do not we start to pay more attention to ourselves?
It is not a crime to divert our good attention to ourselves.
As it is,
There is always a firm separation thread,
Between a child who is not filial,
With a child being expelled by improper parental treatment.
It is not a crime to start paying more attention and being kind to ourselves.

© HERY SHIETRA Copyright.

Pernahkah engkau berjumpa atau mengenal seseorang,
Yang sepanjang hidupnya selalu berkeluh kesah,
Dengan mengucapkan tiga buah kata berikut ini,
Kesal,
Capek,
Dan bosan.
Kesal, capek, dan bosan,
Itu saja yang selalu terucap dari bibir mulutnya yang sama sekali tidak indah untuk didengar.
Ketika kau bersikap baik padanya dan memberinya hiburan,
Ia kemudian akan berkata, “Capek”.
Ketika kau membantu dirinya dengan sekuat tenaga dan semampu kita,
Maka ia kemudian akan berkata, “Bosan”.
Tiada habisnya.
Bagaikan meladeni seorang anak balita.
Orang dewasa yang kekanakan.
Selalu mengeluh sepanjang hari,
Seakan-akan hanya dirinya sendiri yang dapat merasakan sakit,
Seakan-akan hanya dirinya seorang, yang merasa bosan,
Seolah-olah hanya dirinya seorang diri, yang bisa merasa letih.
Lebih buruk lagi,
Menjual penderitaan hidup untuk memeras emosi orang lain.
Menuntut dan menghisap energi dan emosi orang lain,
Bagaikan lubang hitam blackhole yang menghisap apapun ke dalamnya tanpa pernah mengenal puas.
Selalu mengeluh,
Mengeluh,
Dan mengeluh sepanjang waktu hidupnya.
Seakan-akan, terlahir hanya untuk mengeluh.
Setiap orang merasakan derita dalam hidupnya,
Namun tidak semua orang memilih untuk membagi keluh-kesah kepada orang lain.
Mengapa kita tidak menjadi seperti matahari,
Yang selalu membagi dan memancarkan sinar dan kehangatannya pada orang-orang terdekat,
Dimana ia hanya akan berbagi kebahagiaan dan keceriaan,
Meski dirinya diam-diam mengalami penderitaan fisik dan derita mental yang ditanggungnya seorang diri.
Bila kita sungguh-sungguh mencintai orang lain,
Kita tidak akan berbagi penderitaan kepada mereka.
Adalah sebentuk ketidaktulusan,
Bila kita melakukan sesuatu dengan pamrih dibaliknya.
Pernahkah juga engkau berjumpa atau mengenal seseorang,
Yang selalu menuntut dan meminta lebih banyak lagi,
Meski sebanyak apapun tenaga dan materi yang telah kau berikan padanya,
Meski dirimu sendiri tidak menikmati apapun,
Namun terus-menerus memberi padanya,
Namun tidak sedikitpun rasa puas ditampilkan olehnya,
Dan kembali menuntut serta meminta,
Tanpa habisnya.
Sekalipun dirimu telah tersisa kulit yang membalut tulang,
Ia dengan teganya terus meminta dan menghisap dirimu,
Seakan ia tidak akan segan melihatmu mati terhisap hingga kering kerontang.
Terkadang,
Kita perlu menyadari,
Bahwa selalu ada benang pemisah,
Antara berbuat baik,
Dengan berbuat bodoh.
Sebagaimana halnya selalu terdapat perbedaan yang kentara,
Antara ditolak untuk diperlakukan secara baik,
Dengan bersikap bodoh mengorbankan diri sendiri bagi orang-orang yang tidak layak.
Mengapa kita tidak mulai untuk lebih memerhatikan diri kita sendiri?
Bukanlah suatu kejahatan untuk mengalihkan perhatikan baik kita kepada diri kita sendiri.
Sebagaimana halnya,
Selalu terdapat benang pemisah yang tegas,
Antara seorang anak yang tidak berbakti,
Dengan seorang anak yang diusir lewat perlakuan tidak patut sang orangtua.
Bukanlah sebuah kejahatan untuk mulai lebih menaruh perhatian dan bersikap baik terhadap diri kita sendiri.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.