The Answer is Within Ourselves, Not Out There

It's okay if somebody criticizes and mocks us.
Any person who has not attained Arahatship,
Still have defilements.
Anyone who still has an inner stupidity,
This means it still has weaknesses and shortcomings.
Let others criticize us,
Because it could be that person who criticizes us, has a defilement that is thicker than us, whom they have been criticizing.
Let them be busy criticizing others,
Because not necessarily they have fewer weaknesses and shortcomings than the people whom they criticize.
Rather than being busy criticizing others,
It is better to begin to be open by watching and criticizing ourselves.
That way we will not get stuck on assumptions,
That by successfully discovering the weaknesses of others,
And criticize them,
So we have become the pure and clean from any shortcomings and bad behavior and also mental attitude.
Criticizing others,
It does not mean ourselves are cleaner and nobler than the people we have criticized.
As much as anything we criticize others,
But if we fail to discover the ugliness of our own behavior,
Even failing to criticize ourselves,
Then we are far more failing than the people whom we have criticized all out.
Why are we so proud,
Successfully stripped and criticized others with all the weaknesses of those we managed to find out,
Until the person we criticize is unable to move,
Even beaten down,
While we feel winning through all our criticisms,
But the defilements in our hearts and minds are ignored,
Causing the defilement of ourselves becomes thicker and becomes as big as a giant.
Maybe we can make people we criticize,
Being knees before us,
Make others frustrated by the various criticisms and reproaches we've thrown at him.
But we fail to cut the weeds in our own hearts, which is named,
Defilements.
We will never be able to prune the weeds,
By discovering the defilements of others.
We have been too busy to see and look for the weaknesses and shortcomings of others,
With a false assumption that we ourselves have pure and clean already.
Despite the fact,
It could be that we are dirtier and more rotten than the people we criticize and contempt.
Looking for weaknesses and shortcomings of others,
It's always easier than acknowledging the defilements in our own hearts and minds.

© HERY SHIETRA Copyright.

Tidak apa-apa, bila ada seseorang yang mengkritik dan mengolok kita.
Setiap orang yang belum mencapai tingkat kesucian Arahat,
Masih memiliki kekotoran batin.
Setiap orang yang masih memiliki kebodohan batin,
Artinya memang masih memiliki kelemahan dan kekurangan.
Biarlah orang lain mengkritik diri kita,
Karena bisa jadi orang yang mengkritik memiliki kekotoran batin yang lebih tebal dari diri kita yang mereka kritik.
Biarkan saja mereka sibuk mengkritik orang lain,
Karena belum tentu mereka memiliki kelemahan dan kekurangan yang lebih sedikit dari orang yang mereka kritik.
Daripada sibuk mengkritik orang lain,
Lebih baik kita mulai mau bersikap terbuka dengan mengawasi dan mengkritik diri kita sendiri.
Dengan begitu kita tidak akan terjebak pada asumsi,
Bahwa dengan berhasil menemukan kelemahan orang lain,
Dan mengkritik mereka,
Maka kita telah menjadi orang yang suci dan bersih dari segala kekurangan dan keburukan perilaku sikap dan mental.
Mengkritik orang lain,
Bukan berarti diri kita sendiri lebih bersih dan lebih mulia dari orang-orang yang telah kita kritik.
Sebanyak apapun diri kita mengkritik orang lain,
Namun bila kita gagal untuk menemukan keburukan perilaku diri kita sendiri,
Bahkan gagal untuk mengkritisi diri kita sendiri,
Maka kita jauh lebih gagal dari orang-orang yang telah kita kritik habis-habisan.
Mengapa kita begitu bangga,
Berhasil menelanjangi dan mengkritik orang lain dengan segala kelemahan mereka yang berhasil kita temukan,
Hingga orang yang kita kritik tidak mampu berkutik,
Bahkan terpukul jatuh,
Sementara kita merasa menang lewat segenap kritik kita,
Namun kekotoran batin di dalam hati dan pikiran kita diabaikan,
Mengakibatkan kekotoran batin diri kita sendiri semakin tebal dan menjadi sebesar raksasa.
Mungkin kita mampu membuat orang yang kita kritik,
Menjadi bertekuk lutut di hadapan kita,
Membuat orang lain menjadi frustasi akibat berbagai kritik dan celaan yang kita lontarkan padanya.
Namun kita gagal memangkas rumput liar di dalam diri kita sendiri yang bernama,
Kekotoran batin.
Kita tidak akan pernah mampu memangkas rumput liar itu,
Dengan cara menemukan kekotoran batin yang dimiliki orang lain.
Kita selama ini terlampau sibuk untuk melihat dan mencari kelemahan dan kekurangan orang lain,
Dengan asumsi semu bahwa diri kita sendiri telah suci dan bersih.
Meski senyatanya,
Bisa jadi kita lebih kotor dan lebih busuk dari orang-orang yang kita kritik dan cela.
Mencari kelemahan dan kekurangan orang lain,
Selalu lebih mudah daripada mengakui adanya kekotoran batin di dalam hati dan pikiran diri kita sendiri.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.