JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

A Speculator

A news spread, a citizen died from being struck by lightning.
Those who are fond of and accustomed to speculate,
Will say and comment with a know-it-all attitude,
That the one who is struck by lightning is a man whose heart is rotten,
That it is the punishment of God,
That it is proof,
Yes, evidence,
The proof of a human being, who is fond and clever speculating.
Back word got news,
A country shaken by an earthquake,
Volcanic eruption,
Tsunami,
And flood.
Again and again,
The speculator speculated,
That it was a trial from God,
That it is the punishment of God,
That it is the result of a lack of faith in God.
Although,
The presence or absence of God,
Natural disasters will still happen,
The earth will still spew a lava that erupts,
The sky will remain cloudy and pour great rain,
Oceanic plates keep moving, colliding, and causing earthquakes.
A speculator does not move from the fact of reality to the truth,
But moving from a personal assumption to a pseudo-truth.
A speculator is someone who likes to fantasize,
Regarding himself as the holder of the truth,
That he is God's messenger to convey all the speculation.
Even a speculator can say with confidence,
That someone who is suffering from a stomach ache from eating too much spicy chili,
It is the punishment and temptation of God.
God never needs another human being to declare what is the purpose of God's deeds.
God is not mute,
So why do speculators act like God is mute?
There is a stable and calm state,
Then there are shocks and earthquakes.
Because of the movement of the teknonic plate,
Then there is the steady state balanced.
The presence or absence of God,
The law of nature continues to move in its own way and law.
The presence or absence of God,
Lightning will continue to exist and snatching,
While in this world still know the state of calm.
If another planet is uninhabited,
Reacting to their own natural state, which continues to move and change,
Why is a planet full of human beings can not experience the same thing?
The planet is turbulent and bubbly,
So Earth has an earthquake and a mountain erupts.
Something that is natural and reasonable.
This world is troublesome enough.
We never need the speculators' comments,
The one who only clever to speculate,
Without ever wanting to use the brain in their heads to think,
Though God has given the brain in their heads to think,
Not to speculate without any proof.
If a human does not use his brain to think rationally,
So what is the difference between a human and an animal that dumb?

© HERY SHIETRA Copyright.

Tersiar kabar berita, seseorang warga meninggal karena tersambar petir.
Mereka yang gemar dan terbiasa berspekulasi,
Akan mengatakan dan berkomentar dengan sikap penuh sok tahu,
Bahwa yang tewas tersengat petir ialah seorang yang busuk hatinya,
Bahwa itu adalah hukuman dari Tuhan,
Bahwa itu adalah bukti,
Ya, bukti,
Bukti manusia yang gemar dan pandai berspekulasi.
Kembali tersiar kabar berita,
Suatu negara diguncang gempa bumi,
Gunung meletus,
Tsunami,
Dan banjir.
Lagi dan lagi,
Si spekulan berspekulasi,
Bahwa itu adalah cobaan dari Tuhan,
Bahwa itu adalah hukuman dari Tuhan,
Bahwa itu adalah akibat kurangnya iman terhadap Tuhan.
Meskipun,
Ada atau tidaknya Tuhan,
Bencana alam tetap akan terjadi,
Bumi tetap akan menyemburkan lahar yang meletus,
Langit tetap akan mendung dan mencurahkan hujan yang hebat,
Lempeng samudera tetap bergerak, bertabrakan, dan menimbulkan gempa bumi.
Seorang spekulan tidak bergerak dari fakta realita menuju kebenaran,
Namun bergerak dari asumsi pribaadi menuju kebenaran semu.
Seorang spekulan adalah seseorang yang gemar berkhayal,
Menganggap dirinya sebagai pemegang kebenaran,
Bahwa dirinya adalah utusan Tuhan untuk menyampaikan semua spekulasi tersebut.
Bahkan seorang spekulan mampu berkata dengan penuh percaya diri,
Bahwa seseorang yang mengidap sakit perut akibat memakan cabai yang pedas terlampau banyak,
Adalah akibat hukuman dan cobaan dari Tuhan.
Tuhan tidak pernah membutuhkan manusia lain untuk menyatakan apa yang menjadi maksud perbuatan Tuhan.
Tuhan tidaklah bisu,
Sehingga mengapa para spekulan bersikap seakan Tuhan adalah bisu?
Ada keadaan stabil dan tenang,
Maka ada guncangan dan gempa.
Karena ada pergerakan lempeng teknonik,
Maka ada keadaan stabil seimbang.
Ada atau tidaknya Tuhan,
Hukum alam tetap bergerak dengan cara dan hukumnya sendiri.
Ada atau tidaknya Tuhan,
Petir akan terus ada dan menyambar,
Selama di dunia ini masih mengenal keadaan tenang.
Bila planet lain yang tidak berpenghuni,
Bereaksi dengan keadaan alam mereka sendiri yang terus bergerak dan berubah,
Mengapa planet bumi yang penuh manusia tidak dapat mnaglami hal serupa?
Planet Mars bergejolak dan berbuih,
Maka Bumi mengalami gempa dan gunung meletus.
Sesuatu yang alamiah dan wajar.
Dunia ini sudah cukup merepotkan.
Kita tidak pernah butuh komentar para spekulan,
Yang hanya pandai berspekulasi,
Tanpa pernah mau memakai otak di kepala mereka untuk berpikir,
Meski Tuhan telah memberikan otak di kepala mereka untuk berpikir,
Bukan untuk berspekulasi tanpa bukti apapun.
Bila seorang manusia tidak menggunakan otaknya untuk berpikir rasional,
Maka apa yang membedakan antara seorang manusia dengan seekor hewan yang dungu?


© Hak Cipta HERY SHIETRA.