We need not have the intention to please or satisfy everyone.
There is a kind of person who easily satisfied and there is also a kind of
person that is difficult to satisfy.
Desire, has a basic form of properties that do not know to be satisfied.
Like watering the flames with oil,
Make a fire was blazing bigger and bigger.
We ourselves find that our desire do not know the word “satisfied”,
So, how can we expect to satisfy someone else?
A person man with three wives,
Desiring fourth wife.
A king who ruled half of the continent,
Still want to colonize the whole world.
A pair of parents who have children are good and dutiful,
Still want to suck the life and future of their own children.
An official who has a high salary,
Still entangled in corruption cases.
Someone who has a high position and power,
Still pursuing greater power again.
A wealthy person who has heaps of treasure that will not run out for seven
generations of descendants,
Still thirsty to gather more treasures.
We will fail,
When we try to satisfy everyone,
In fact, to really be able to satisfy one person,
We will be disappointed.
In fact we can not satisfy ourselves,
So that your mind is always jumping here and there,
As wild monkeys who can not sit still.
When we are hit by the disease,
We expect to recover.
When we have recovered,
Precisely because of unhappiness,
Be boring,
We re looking for disease in the pursuit of sensation,
So we come back sick.
When we truly become sick from it,
We turn a somersault seek treatment costs.
When we have recovered,
Returning the same error we repeat without knowing deterrent,
Look for the disease.
Someone who has a privilege because it has its own motorcycle,
Unsatisfied,
So sue in order to have a car.
When it has to have a car,
Dissatisfaction arise as a result of his business associates have a private
plane.
When bored ruled the earth,
We began to think to suck the natural resources of other planets,
Fly to Mars,
Even daydream can make star wars.
When we live a quiet and peaceful,
We struggled to find a movies that makes us afraid, crying, even
hysterical.
Start sounding statement,
That boredom can be very kills us.
Human needs basically have enough points.
We can not take as much as ten kilograms of rice a day.
But human greed will not be satisfied even if we give them a quintal of
rice for one day.
There are people who feel happy when given a pack of rice with simple side
dishes.
But there is also the kind of man who refuses to eat cheap vegetables, and
only want to eat the sumptuous cuisine.
Is it a sin, if we live simply?
Why be ashamed,
And why do we have to bother with the words of others who mocks our simple
life?
Association with the wise comrades can help us to know how to think wisely.
Association with friends who had low moral standards will only damage our
own mental and character.
Up to a point,
When the ascetic Siddhartha Gaotama are making no progress in his practice
with the other hermits,
The Buddha then said,
That when we do not have friends who are commensurate in wisdom,
Then it is better for us to walk alone.
Our main task,
Not to satisfy others,
But to first bring the ultimate freedom for ourselves first.
Then we can show the path to liberation to others,
While others themselves who will decide to follow our instructions or not.
The man himself who must satisfy himself.
We never really be able to ask other people to satisfy ourselves.
Like or dislike,
So be it.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Kita tak perlu memiliki niat
untuk menyenangkan ataupun memuaskan semua orang.
Ada tipe manusia yang mudah
dipuaskan dan juga terdapat jenis manusia yang sukar dipuaskan.
Keinginan memiliki dasariah
sifat tidak kenal puas.
Bagai menyiram api dengan
minyak,
Membuat api itu berkobar
lebih besar lagi dan lebih besar lagi.
Kita sendiri menemukan bahwa
keinginan diri kita sendiri tidak mengenal kata puas,
Lantas bagaimana mungkin kita
berharap untuk memuaskan orang lain?
Seseorang pria dengan tiga
orang istri,
Menghendaki istri keempat.
Seorang raja yang menguasai
separuh benua,
Masih hendak menjajah seluruh
dunia.
Sepasang orang tua yang
memiliki anak yang baik dan berbakti,
Masih ingin menghisap
kehidupan dan masa depan anaknya sendiri.
Seorang pejabat yang memiliki
gaji tinggi,
Masih saja terjerat kasus
korupsi.
Seseorang yang memiliki jabatan
dan kekuasaan yang tinggi,
Masih saja mengejar kekuasaan
yang lebih besar lagi.
Seorang hartawan yang
memiliki tumpukan harta yang takkan habis untuk tujuh generasi keturunannya,
Masih haus untuk mengumpulkan
lebih banyak lagi harta.
Kita akan gagal,
Ketika kita berusaha untuk
memuaskan semua orang,
Bahkan untuk benar-benar dapat
memuaskan satu orang,
Kita akan kecewa.
Bahkan kita tidak dapat memuaskan
diri kita sendiri,
Sehingga pikiran kita selalu melompat
kesana-kemari,
Seperti monyet liar yang
tidak dapat duduk tenang.
Ketika kita dilanda penyakit,
Kita mengharap sembuh.
Ketika kita telah sembuh,
Justru akibat ketidakpuasan,
Timbul rasa bosan,
Kita kembali mencari penyakit
demi mengejar sensasi,
Sehingga kita kembali jatuh
sakit.
Ketika kita benar-benar menjadi
sakit karenanya,
Kita jungkir-balik mencari
biaya pengobatan.
Ketika kita telah sembuh
kembali,
Kesalahan yang sama kembali
kita ulangi tanpa kenal jera,
Mencari penyakit.
Seseorang yang memiliki
keistimewaan karena memiliki kendaraan sepeda motor sendiri,
Merasa tidak puas,
Sehingga menuntut agar dapat
memiliki mobil.
Ketika telah memiliki mobil,
Timbul ketidakpuasan akibat
rekan bisnisnya memiliki pesawat pribadi.
Ketika bosan menguasai bumi,
Kita mulai berpikir untuk
menghisap kekayaan alam planet lain,
Terbang ke Planet Mars,
Bahkan berangan-angan dapat melakukan
perang bintang.
Ketika kita hidup tenang dan
damai,
Kita susah payah mencari
tontonan yang membuat kita ketakutan, menangis, bahkan histeris.
Mulai terdengar pernyataan,
Bahwa rasa bosan dapat sangat
membunuh kita.
Kebutuhan manusia pada dasarnya
memiliki titik cukup.
Tidaklah dapat kita memakan
nasi sebanyak sepuluh kilogram dalam satu hari.
Namun ketamakan manusia tidak
akan terpuaskan sekalipun kita memberi mereka satu kuintal nasi untuk satu
harinya.
Ada manusia yang merasa
bahagia diberikan satu bungkus nasi dengan lauk pauk sederhana.
Namun ada juga jenis manusia
yang menolak untuk memakan sayur sederhana, dan hanya ingin memakan masakan
mewah.
Apakah dosa, bila kita hidup
secara sederhana?
Mengapa harus malu,
Dan mengapa juga kita harus
ambil pusing dengan perkataan orang lain yang mengolok kehidupan sederhana
kita?
Pergaulan dengan kawan-kawan yang
bijaksana dapat membantu kita mengenal cara berpikir bijaksana.
Pergaulan dengan kawan-kawan yang
bermoral rendah hanya akan merusak mental dan karakter kita sendiri.
Sampai pada suatu saat,
Ketika pertapa Siddharta
Gaotama merasa tidak mengalami kemajuan dalam latihannya bersama para pertapa lain,
Sang Buddha kemudian berkata,
Bahwa ketika kita tidak
memiliki kawan yang sepadan dalam kebijaksanaan,
Maka lebih baik bagi kita
untuk berjalan seorang diri.
Tugas utama kita,
Bukanlah untuk memuaskan
orang lain,
Namun untuk terlebih dahulu membawa
kebebasan sempurna bagi diri kita sendiri terlebih dahulu.
Barulah kita dapat
menunjukkan jalan pembebasan itu kepada orang lain,
Sementara orang lain itu
sendirilah yang akan memutuskan untuk mengikuti petunjuk kita atau tidaknya.
Orang itu sendiri yang harus
memuaskan dirinya sendiri.
Kita tidak pernah benar-benar
dapat meminta orang lain untuk memuaskan diri kita.
Suka atau tidak suka,
Demikianlah adanya.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.