No Need to be Sad, Live Not Just Once. Tidak Perlu Bersedih, Hidup Bukan Hanya Satu Kali.

No need to fear, if we live a difficult life today.
Nothing is eternal,
Everything will change in turn.
Knowing that we will not only and never live once,
But it has passed and will experience a series of processes of death and rebirth,
So we don't need to be discouraged.
Just let us live a life full of pain in the present,
To pay and pay off all the karma of our bad deeds in past lives, and make self-sacrifice for the happiness of the lives of those closest to us.
Because in turn,
Life will come in the next birth,
The time will come when we pick and enjoy all the sweet fruit, the good karma we planted in previous lives.
We have been born as slaves full of misfortune, in various previous lives.
So as,
We were born as a king who lived majestically and joyfully, in various previous lives.
But nothing is eternal,
All of them are temporary.
Also aware of that,
We cannot be complacent when living in prosperity in this present life,
Because everything is impermanent,
There will be an end when our good karma fruit has run out,
Without wanting to plant new good karma as capital for the next life.
Is very fatalistic,
When we believe that life is only one time,
Without rebirth,
Forever forever in heaven,
Or forever forever in hell, where evil people can no longer change or redeem all their mistakes while suffering in hell.
If you live only once,
It is very unfair to find ourselves born as poor, sick, and suffering throughout our lives.
Born only to suffer,
Absolutely without the meaning of life.
It is absolute unfair,
If without a cause that precedes it,
A person can be born healthy and prosperous,
But on the contrary,
Not a few people among us are born and live in a sick, poor and persecuted state.
We don't just live for one time,
So we don't need to be discouraged.
Suffering now, for the sake of a much better future.
This temporary life is very short,
Compared to the rebirth we have lived in previous lives,
That number is no longer counted.
But it is not born as a rich noble, as our next purpose in life.
Why?
Like a river that flows from the lowlands,
Nor does the river flow from the highest mountains in the world,
In the end it will flow into the same ocean,
That is the ocean full of suffering.
That's why,
Our main goal, when born as a human being,
It is the mission to break the chain of karma that has been shackling and playing with our lives,
Nibbana.
Isn't it very tiring, must die and live repeatedly without end?

© HERY SHIETRA Copyright.

hery shietra Content Writer
Image by RIANA SHIETRA Copyright

Tidak perlu takut, bila dikehidupan sekarang ini kita menjalani hidup yang sukar.
Tidak ada yang kekal,
Segala sesuatu akan berubah pada gilirannya.
Mengetahui bahwa kita tidak hanya akan dan tidak pernah hidup satu kali,
Namun telah melewati dan akan mengalami serangkaian proses mati dan kelahiran kembali,
Maka kita tidak perlu berkecil hati.
Biarkan saja kita menjalani hidup penuh derita pada saat kini,
Untuk menebus segala karma perbuatan buruk kita di kehidupan lampau dan melakukan pengorbanan diri demi kebahagiaan hidup orang-orang terdekat kita.
Karena pada gilirannya,
Akan datang kehidupan dalam kelahiran selanjutnya,
Akan tiba saatnya kita memetik dan menikmati segala jirih payah karma baik yang kita tanam di kehidupan sebelumnya.
Kita pernah terlahir sebagai seorang budak yang penuh kemalangan, di berbagai kehidupan sebelumnya.
Begitu pula,
Kita pernah terlahir sebagai seorang raja yang hidup secara megah dan penuh kegembiraan, di berbagai kehidupan sebelumnya.
Namun tidak ada yang kekal,
Semua itu bersifat temporer.
Menyadari hal itu jugalah,
Kita tidak dapat berpuas diri ketika hidup dalam kemakmuran dalam kehidupan sekarang ini,
Karena semua itu tidak kekal,
Akan ada akhirnya ketika buah karma baik kita telah habis,
Tanpa mau menanam karma baik yang baru sebagai bekal untuk kehidupan selanjutnya.
Adalah sangat fatalistis,
Ketika kita berkeyakinan bahwa hidup itu hanya satu kali,
Tanpa ada kelahiran kembali,
Selamanya kekal di surga,
Atau selamanya kekal di neraka, dimana orang jahat tidak lagi dapat berubah atau menebus semua kesalahannya selama menderita di neraka.
Jika memang hidup hanya satu kali,
Adalah sangat tidak adil bila kita mendapati diri kita terlahir sebagai orang miskin, berpenyakit, dan penuh derita sepanjang hidup kita.
Dilahirkan hanya untuk menderita,
Sama sekali tanpa makna hidup.
Adalah sebentuk ketidak-adilan yang cenderung sewenang-wenang,
Bila tanpa suatu sebab yang mendahului,
Seseorang dapat terlahir dalam keadaan sehat dan makmur,
Namun sebaliknya,
Tidak sedikit orang-orang diantara kita yang terlahir dan hidup dalam keadaan berpenyakit, miskin, dan teraniaya.
Kita tidak hanya hidup untuk satu kali saja,
Maka kita tidak perlu berkecil hati.
Menderita saat kini, demi masa depan yang jauh lebih baik.
Satu kehidupan temporer ini, sangatlah singkat,
Dibandingkan dengan kelahiran kembali yang pernah kita jalani di kehidupan-kehidupan sebelumnya,
Yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya.
Namun bukanlah terlahir sebagai bangsawan kaya, sebagai tujuan hidup kita selanjutnya.
Mengapa?
Ibarat sungai yang mengalir dari dataran rendah,
Maupun sungai yang mengalir dari pegunungan tertinggi di dunia sekalipun,
Pada akhirnya akan bermuara di samudera yang sama,
Yakni samudera penuh penderitaan.
Oleh karena itulah,
Tujuan utama kita, ketika terlahir sebagai seorang manusia,
Ialah misi untuk memutus rantai karma yang selama ini membelenggu dan mempermainkan hidup kita,
Nibbana.
Bukankah sangat meletihkan, harus mati dan hidup berulang-ulang tanpa berkesudahan?
© Hak Cipta HERY SHIETRA.