JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

The Voices that Will Not be Heard by Our Ears

If we expect others to repay our kindness over the years,
So we must be aware of the good qualities of others to us before this.
We must be able to see with our most delicate and sensitive hearts,
Not seeing with eyes,
Because of the many virtues and things that resemble the most delicate particles in human emotions and relationships,
That can not be seen with our eyes.
If we just rely on our eyes to see,
Without the eyes of the heart to see things,
Then there will be many good people we will hurt and disappoint, even be disregarded by us.
We must be able to hear with our most sincere and open hearts,
Because of the many voices of disappointment and the dreams of those closest to us or those we meet,
The sounds of screams, hopes, and cries,
That is not heard by our ears.
If we just rely on our ears to hear,
Without going to the ears of our hearts to listen sensitively and thoroughly,
Then there will be many voices of hope and moan that will be missed by us.
However,
Most important is when we want to open the door of our hearts,
From various possibilities,
From the various emotional relationships with everyone we meet,
From various mental bonds with the people closest to us,
From various aspirations, feelings, non verbal language, and a variety of honest and most refined minds.
Opening the heart begins with a willingness to be honest,
Be honest with others,
And honest with ourselves.
Want to admit,
Want to open our ears,
Want to open our eyes,
Willingness to remember,
Commitment to being fair and wise,
And avoid the attitude or naive nature of a hypocrite.
The wide open heart door,
Is the eye of the heart that is not closed.
Eye doors and ears that open wide,
Accompanied by a door of heart that is ready to welcome with warm-hearted,
That is called consciousness and sincerity,
Smooth and lonely voice,
Which can only be felt and touched through sensitivity,
Like invisible hands capable of touching various non-verbal languages,
Unexpected expectations,
Unheard of voices,
And any inner bond that will not be detectable by the harsh sense of our eyes or ears.
You will not be able to touch someone's feelings with your hands,
But with sensitivity.
Thus we should begin and maintain relationships between people,
Who have feelings, hopes, and aspirations of each,
Which will not be heard by our ears.

© HERY SHIETRA Copyright.

Jika kita mengharap orang lain membalas kebaikan kita selama ini,
Maka kita pun harus menyadari berbagai budi baik orang lain kepada kita sebelum ini.
Kita harus mampu melihat dengan hati kita yang paling halus dan peka,
Bukan melihat dengan mata,
Karena banyak kebaikan dan hal-hal yang menyerupai partikel halus dalam emosi dan hubungan antar manusia,
Yang tidak dapat dilihat dengan sepasang mata kita.
Jika kita hanya mengandalkan mata kita untuk melihat,
Tanpa disertai mata hati untuk memandang segala sesuatunya,
Maka akan banyak orang yang kita sakiti dan kecewakan,
Bahkan membengkalaikan orang-orang yang selama ini telah banyak berbuat baik kepada kita.
Kita harus mampu mendengar dengan hati kita yang paling tulus dan terbuka,
Karena banyak suara-suara kekecewaan dan impian orang-orang terdekat kita atau orang-orang yang kita jumpai,
Suara-suara jeritan, harapan, dan tangisan,
Yang tidak terdengar oleh kedua telinga kita.
Jika kita hanya mengandalkan telinga kita untuk mendengar,
Tanpa mau membuka telinga hati kita untuk mendengarkan secara peka dan saksama,
Maka akan banyak suara-suara harapan dan rintihan yang akan terlewat oleh kita.
Namun,
Yang lebih terpenting ialah ketika kita mau membuka pintu hati kita,
Dari berbagai kemungkinan,
Dari berbagai hubungan emosional dengan setiap orang yang kita jumpai,
Dari berbagai ikatan mental dengan orang-orang terdekat kita,
Dari berbagai aspirasi, perasaan, bahasa non verbal, dan berbagai suatu batin yang jujur dan paling halus.
Membuka hati dimulai dengan kemauan untuk bersikap jujur,
Jujur terhadap orang lain,
Dan jujur terhadap diri kita sendiri.
Mau mengakui,
Mau membuka telinga,
Mau membuka mata,
Kesediaan untuk mengingat,
Komitmen untuk bersikap adil dan bijaksana,
Serta menghindari sikap ataupun sifat naif yang munafik.
Pintu hati yang terbuka lebar,
Adalah mata hati yang tidak tertutup.
Pintu mata dan pintu telinga yang terbuka lebar,
Disertai pintu hati yang siap menyambut dengan ramah penuh kehangatan,
Itulah yang disebut dengan berkesadaran dan sanubari,
Suara terhalus dan terjujur,
Yang hanya mampu dirasakan dan diraba lewat kepekaan,
Bagai tangan-tangan tidak terlihat yang mampu untuk menyentuh berbagai bahasa non verbal,
Harapan-harapan yang tidak kasat mata,
Suara-suara yang tidak terdengar,
Dan segala ikatan batin yang tidak akan mampu terdeteksi oleh indera kasar dari mata ataupun telinga kita.
Kau tidak akan dapat menyentuh perasaan seseorang dengan tanganmu,
Namun dengan kepekaan hati.
Demikianlah kita seharusnya memulai dan menjaga relasi hubungan antar manusia,
Yang memiliki perasaan, harapan, serta aspirasinya masing-masing,
Suara-suara yang tidak akan terdengar oleh telinga kita.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.