Self Regret as Humanization Seed

Being able to realize and feel guilty,
It is the seed and source of the springs of civilization.
Meanwhile,
We can find many people in society,
Even though they have hurt and harmed others,
Deliberately or unintentionally,
But failing to be able to have feelings of guilt,
Even back to hurt and harm his victim, for the umpteenth time.
To be able to feel guilty,
It takes the sensitivity and the soul of justice.
For that, honesty becomes the entrance of self-awareness,
Awareness to feel ashamed of doing evil,
And fear the consequences of bad karma from the evil deeds that we do.
When a person feels happy even proudly manages to become a famous thief because it always escapes from the law,
When people get used to molesting and harassing others where victims are unable to defend against the harassment that we are perpetrating,
When someone stomps on the dignity of others without ever realizing or acknowledging the feelings and pain of the victims,
When someone proudly scores achievement manipulating and exploiting other human beings,
When a person is no longer able to feel ashamed,
When one is no longer afraid of the law of karma,
So he was digging a grave for himself.
As more and more pleased himself hurt and harm others,
The deeper the grave was digged.
Until the end,
It will sink and be buried.
Immerse in a grave, which he excavated himself with great joy.
Is not that,
That means proving how foolish those who choose to dig his own grave?
When he was buried in a grave,
To whom would he scream and ask for help?
Will we give a helping hand to a bastard who even digs his own grave?
Those who gladly engage in crime,
Without repenting or realizing, acknowledging, and regretting his actions,
Is not it proper to be immersed in a deep and tortured grave?
He who drowns himself,
Not worthy to expect someone else's hand.
And,
Of course,
The victims are entitled to smile at the stupidity of the perpetrator.
Those who proudly perform a series of ugly behaviors,
It would be too late to regret when he was buried in a deep and dark grave,
Full of torture,
Cold and scary,
Buried alive,
As if it were better to die than to live a life full of torture due to bad karma that bear fruit to the culprit,
Without any forgiveness, that is worth to be expected.
Able to feel and realize guilt,
That is the light of life.

© HERY SHIETRA Copyright.

Mampu untuk menyadari dan merasa bersalah,
Merupakan benih sekaligus sumber mata air dari peradaban.
Sementara itu,
Dapat kita jumpai banyak umat manusia,
Yang sekalipun telah menyakiti dan merugikan orang lain,
Secara disengaja ataupun tidak disengaja,
Namun gagal untuk mampu memiliki perasaan bersalah,
Bahkan kembali melukai dan mencelakai korbannya untuk kesekian kalinya.
Untuk mampu merasa bersalah,
Dibutuhkan kepekaan serta jiwa keadilan.
Untuk itulah kejujuran menjadi pintu masuknya kesadaran diri,
Kesadaran untuk merasa malu jika berbuat jahat,
Dan takut akan akibat buah karma buruk dari perbuatan jahat yang kita lakukan.
Ketika seseorang merasa senang bahkan bangga berhasil menjadi pencuri yang terkenal karena selalu lolos dari hukum,
Ketika seseorang membiasakan diri menganiaya dan melecehkan orang lain dimana para korbannya tidak mampu berdaya menghadapi pelecehan yang kita lakukan,
Ketika seseorang menginjak-injak harkat dan martabat orang lain tanpa pernah mau menyadari ataupun mengakui perasaan dan rasa sakit para korbannya,
Ketika seseorang dengan bangga mencetak prestasi memanipulasi dan mengeskploitasi manusia-manusia lainnya,
Ketika seseorang sudah putus urat malu dirinya,
Ketika seseorang tidak lagi takut akan hukum karma,
Maka sejatinya ia sedang menggali lubang kubur untuk dirinya sendiri.
Semakin banyak dan semakin senang dirinya menyakiti dan merugikan orang lain,
Semakin dalam lubang kubur digalinya.
Sampai pada akhirnya,
Ia akan tenggelam dan terkubur.
Terbenam dalam lubang kubur yang digalinya sendiri dengan penuh kegembiraan.
Bukankah,
Itu artinya membuktikan betapa bodoh orang-orang yang memilih untuk menggali lubang kuburnya sendiri?
Ketika dirinya sudah terkubur dalam lubang kubur,
Kepada siapakah ia akan menjerit dan meminta tolong?
Akankah kita akan memberi uluran tangan untuk menolong bajingan yang bahkan menggali lubang kuburnya sendiri?
Mereka yang dengan gembira melakukan rangkaian kejahatan,
Tanpa mau bertobat ataupun menyadari, mengakui, dan menyesali perbuatannya,
Bukankah sudah sepantasnya terbenam dalam liang kubur yang dalam dan menyiksa?
Ia yang menenggelamkan dirinya sendiri,
Tidak layak untuk mengharap uluran tangan orang lain.
Dan,
Tentu saja,
Para korbannya berhak untuk tersenyum melihat kebodohan si pelaku.
Mereka yang dengan bangga melakukan serangkaian keburukan perilaku,
Sudah akan terlambat bila baru menyesal saat dirinya telah terkubur di liang kubur yang dalam dan gelap,
Penuh siksaan,
Dingin dan menakutkan,
Terkubur hidup-hidup,
Seakan lebih baik mati daripada hidup penuh siksaaan akibat karma buruk yang berbuah pada si pelakunya,
Tanpa ampunan apapun yang layak untuk diharapkan.
Mampu merasa dan menyadari rasa bersalah,
Itulah pelita penerang kehidupan.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.