A Letter to My Dear Younger Sister

At first,
I think just hanging out with people we do not like,
Staying with the people we hate,
Sheltered with people who often hurt us,
That is the only suffering in life.
Evidently,
I was wrong,
wrong at all.
Wrong completely.
Then I realized,
In the present moment,
When the person I love and love the most,
Gotta be apart from our family,
Stay far from each other,
No longer able to eat together,
No longer able to chat together,
No longer can cook together,
No longer can drink yogurt milk together,
Can not be sad and laugh together,
Can not joke together,
Can not work together anymore,
Can not walk around together anymore,
Can not help each other and support each other.
I never thought,
I cried so great,
When in the end have to separate from him,
After decades of living together.
She is my beloved sister.
She is my only friend sharing stories and sharing the burden of life.
I've been getting a lot of attention, education, skills, and sincerity that I did not even get from my own parents.
Until the end,
My sister had to leave,
Married and staying settled elsewhere,
Great distance apart,
On another continent,
In other countries.
We are like best friends who jokes and quarrel together,
Sharing the joy together,
Share your joys and sorrows together.
Now,
It feels so empty and lonely.
Most of me felt the fear,
Afraid to face the reality that my sister is now gone.
Just a shadow of the memories and memories left in our house,
I can still hear laughter and see a smile on her face,
Cheerfulness,
Her tenderness,
Her patience faced all my behavior as her brother,
Her pure innocence,
Her courage that seems not afraid to face the future that is not uncertain,
Her natural beauty,
And the inner beuty that emanated from her,
She resembles a sunshine that gives warmth to anyone who is nearby.
Sad to be separated from her,
But at the same time happy for her,
Who will now start a new life and build her own new home.
However,
Although we are now separated by such a long distance,
My sister is still my sweetest and best sister.
Forever the figure of her will be carved in a very precious sweet memories.
May my sister always be healthy and happy,
Wherever she is now.
Brother loves you very much,
Although I regret that, brother is not being nice enough to you all this time,
Dearest my youngest sister.
Thank you for being a very nice sister to me.
My greatest and best sister.
Like a lotus that even grows from a muddy pond,
The Lotus is still beautiful and noble.
May I not cry anymore because I feel the loss of my sister figure.
Hopefully this sense of longing is able to make me grow stronger.
Hopefully I can imitate the life rays emitted by my beloved sister.
Now,
I really understand how lonely feeling alone,
So scary.
May the memories with you, my sister, be able to stay with my days that begin to feel so desolate and dry.
I miss you so much, my beloved sister.
Brother miss you so much.

© HERY SHIETRA Copyright.

Pada mulanya,
Kupikir hanyalah berkumpul dengan orang-orang yang tidak kita sukai,
Tinggal bersama dengan orang yang kita benci,
Bernaung bersama dengan orang-orang yang sering menyakiti kita,
Yang menjadi satu-satunya penderitaan dalam hidup ini.
Ternyata,
aku keliru,
keliru sama sekali.
Keliru sepenuhnya.
Barulah kusadari,
Pada saat kini,
Ketika orang yang sangat kusayangi dan kukasihi,
Harus berpisah dariku,
Tinggal saling berjauhan,
Tidak lagi dapat makan bersama-sama,
Tidak lagi dapat berbincang bersama-sama,
Tidak lagi dapat memasak bersama-sama,
Tidak lagi dapat meminum susu yogurt bersama-sama,
Tidak dapat lagi bersedih dan tertawa bersama-sama,
Tidak dapat lagi bercanda bersama-sama,
Tidak dapat lagi bekerja bersama-sama,
Tidak dapat lagi berjalan bersama-sama,
Tidak dapat lagi saling menolong dan saling mendukung satu sama lain.
Tidak kusangka,
Aku menangis demikian hebat,
Ketika pada akhirnya harus berpisah darinya,
Setelah puluhan tahun tinggal bersama.
Ia adalah adik wanita yang sangat kukasihi.
Ialah satu-satunya sahabatku berbagi kisah dan saling berbagi beban hidup.
Selama ini aku mendapat banyak perhatian, pendidikan, keterampilan, dan ketulusan yang bahkan tidak kudapatkan dari orangtua aku sendiri.
Sampai pada akhirnya,
Adikku harus pergi,
Menikah dan berumah-tangga di tempat lain,
Terpisah jarak yang sangat jauh,
Di lain benua,
Di lain negara.
Kami seperti sahabat karib yang saling bercanda dan saling bertengkar bersama-sama,
Berbagi kegembiraan bersama-sama,
Berbagi suka dan duka bersama-sama.
Kini,
Rasanya demikian kosong dan kesepian.
Sebagian besar dari diriku merasakan rasa takut,
Takut untuk menghadapi realita bahwa kini adikku telah pergi.
Hanya bayang-bayang kenangan dan memori yang tersisa di rumah kami,
Masih dapat kudengar tawa dan kulihat senyum di wajahnya,
Keriangannya,
Kelembutan hatinya,
Kesabarannya menghadapi segala perilaku diriku sebagai saudara laki-lakinya,
Keluguannya yang murni,
Keberaniannya yang seakan tidak takut menghadapi masa depan yang diliputi tidak ketidakpastian,
Kecantikan alamiahnya,
Dan inner beuty yang terpancar dari dirinya,
Menyerupai sinar mentari yang membagi kehangatan kepada siapapun yang berada di dekatnya.
Sedih berpisah darinya,
Namun disaat bersamaan turut berbahagia baginya,
Yang kini akan memulai hidup baru dan membangun rumah tangganya sendiri.
Bagaimana pun,
Meski kami kini terpisah oleh jarak yang demikian jauh,
Adikku tetaplah adikku yang termanis dan terbaik.
Selamanya sosok dirinya akan terpahat dalam kenangan manis yang sangat berharga.
Semoga adikku senantiasa sehat dan berbahagia,
Dimana pun dirinya kini berada.
Kakak sangat mencintai dirimu,
Meski kusesali karena kakak kurang bersikap cukup baik terhadapmu selama ini,
Adikku tersayang.
Terimakasih telah menjadi seorang adik bagi diriku.
Adikku yang terhebat dan terbaik.
Bagai lotus yang sekalipun tumbuh dari kolam berlumpur,
Lotus itu tetaplah indah dan mulia.
Semoga aku tidak lagi menangis karena merasa kehilangan sosok adikku.
Semoga rasa rindu ini mampu membuatku tumbuh semakin kuat.
Semoga aku dapat meneladani sinar kehidupan yang dipancarkan oleh adikku terkasih.
Kini,
Aku benar-benar memahami bagaimana rasa kesepian seorang diri,
Demikian menakutkan.
Semoga kenangan-kenangan bersamamu, adikku, dapat tetap menyertai hari-hariku yang mulai terasa demikian sunyi dan kering.
Aku sangat merindukanmu, adikku terkasih.
Kakak sangat merindukanmu.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.