Freedom and Real Independence

Every year, we celebrate our country's independence anniversary.
Independent,
But independence from what and from whom?
What kind of freedom do we always commemorate each year?
Is not it a disaster,
If we are not yet fully independent,
But we always think that we are free and independent?
Can be,
Now we are being colonized by our own nation.
Occurred by invasions of other countries' products,
Our country's natural resources dominated and controlled by a foreign corporation,
Local culture is urged by a hedonic culture imported from another country,
Judges and courts become so transactional, buying and selling laws and punishments,
The government is busy squeezing and fool people, with a myriad of programs of mass deception,
Laws that only sided with them, who strong,
Majority groups feel entitled to pressure minorities,
Entrepreneurs and cartels toying with the prices of basic goods purchased by the public,
Ruler of abusing his power for playing the weaker party.
These are social phenomena that any independent nation can encounter.
But that is not the urgency of colonization that we should be aware of and understand the danger behind it.
Yet it is the ignorance that lodges and hides within our own minds and hearts,
Real colonization.
Our inner ignorance has colonized and conquered ourselves,
Being a slave who is entirely subordinate to the defilements that control our mind and our soul.
Not only do we need to be alert to everything that's out there,
Alien beings from outer space,
Another nation from another continent,
Ethnicity over other human races,
Or our unfriendly neighborhood community.
All of it,
It is a true threat.
But the most obvious threat is,
The defilements are hiding in our own hearts and minds.
We have not really entitled to say "Freedom",
Before we are able to realize, overcome, and conquer the defilements that are within ourselves.
A freedom fighter does not have to be an armed soldier.
Yet it is a struggle against the foolishness of ourselves.
As long as we are still constrained and imprisoned in the cycle of rebirth,
Can we really be called free from the chains of the karma chain?

© HERY SHIETRA Copyright.

Setiap tahun, kita merayakan kemerdekaan negara kita.
Merdeka,
Namun merdeka dari apa dan dari siapa?
Merdeka semacam apakah yang selalu kita peringati setiap tahunnya?
Bukankah adalah sebuah bencana,
Bila kita senyatanya belum merdeka,
Namun kita selalu berpikir bahwa kita telah bebas dan merdeka?
Bisa jadi,
Kini kita sedang dijajah oleh bangsa kita sendiri.
Terjajah oleh serbuan produk-produk negara lain,
Sumber daya alam negeri kita dikuasai dan dikendalikan oleh korporat asing,
Budaya lokal terdesak oleh budaya hedonis yang diimpor dari negeri lain,
Hakim dan pengadilan menjadi demikian transaksional, jual-beli hukum dan hukuman,
Pemerintah sibuk memeras dan membodohi rakyat dengan segudang program-program pembodohan massal,
Undang-undang yang hanya memihak mereka yang kuat,
Kalangan mayoritas merasa berhak untuk menekan kaum minoritas,
Kalangan pengusaha dan kartel mempermainkan harga barang-barang kebutuhan pokok yang dibeli oleh masyarakat,
Penguasa menyalahgunakan kekuasaannya untuk mempermainkan pihak yang lebih lemah.
Semua itu adalah fenomena sosial yang dapat dijumpai negara-negara merdeka manapun.
Namun bukanlah itu urgensi penjajahan yang patut kita sadari dan pahami bahaya dibaliknya.
Namun adalah kebodohan batin yang bersarang dan bersembunyi di dalam pikiran dan hati kita sendiri itulah,
Penjajahan yang sebenarnya.
Kebodohan batin kita telah menjajah dan menaklukkan diri kita,
Menjadi budak yang sepenuhnya tunduk pada kekotoran batin yang menguasai penuh pikiran dan mental kita.
Kita bukan hanya perlu bersikap waspada terhadap segala sesuatu yang ada di luar sana,
Makhluk asing dari luar angkasa,
Bangsa lain dari benua lain,
Etnis atas ras manusia lain,
Atau komunitas lingkungan tempat tinggal kita yang tidak bersahabat.
Semua itu,
Adalah benar ancaman.
Namun ancaman yang paling nyata ialah,
Kekotoran batin yang bersembunyi di dalam hati dan pikiran kita sendiri.
Kita belum benar-benar berhak untuk berkata “Merdeka”,
Sebelum kita mampu untuk menyadari, mengatasi, dan menaklukkan kekotoran batin yang ada di dalam diri kita sendiri.
Seorang pejuang kemerdekaan tidak harus berwujud tentara bersenjata.
Namun adalah perjuangan melawan kebodohan diri kita sendiri.
Selama kita masih terkungkung dan terpenjara dalam siklus kelahiran kembali,
Dapatkah kita benar-benar disebut telah merdeka dari belenggu rantai karma?


© Hak Cipta HERY SHIETRA.