The defilements of a human being, much like a spider's web.
Have you ever before, seen and cleaned the house, from a spider web that formed a net, which filled the entire house?
One week before,
We have cleaned up the cobwebs.
But one week later,
The cobwebs re-emerged,
In the same place,
With the same shape and pattern,
Which when we leave without being cleaned,
The cobwebs will get bigger and make our house look like a bat's nest.
Such is the defilement that fills our head and soul,
Which if not handled regularly and full of perseverance,
Then our hearts and souls will be overwhelmed by the defilements of ourselves.
The defilements,
Much like a cobweb.
It will propagate and spread in full speed,
If not we are aware and clean every day.
No house will remain clean, if left or ignored, without care.
There is no clean garden, if not swept for every day.
Whether you want it or not.
Like or dislike.
As well as,
There is no clean and healthy soul condition without being given special treatment every day.
Like the rottenness of the mind,
Like rotting garbage,
The more foul smelling when we leave lying without handling immediately.
The defilements are the same as the fallen leaves,
It will fall and fill the front yard of our house every day.
That is,
Every day anyway,
We must be diligent to clean it up.
The defilements are the same as a virus,
Which will breed if not addressed immediately.
The defilements will hijack our mind and soul,
When we fail to be alert and diligent to clean it up.
Man is not born like a plain white paper clean.
Man is born with the seeds of the defilements inherited from the person in his previous life.
The defilements are anger, hatred, greed, and inner darkness,
That's the root cause of humans re-born in the womb.
By inheriting the defilements from the previous life,
So man is not born like a clean white paper and innocent.
That is why,
Humans are born to fight to clean up the dirt.
Or the dirt that will overwhelm us.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Kekotoran batin seorang manusia, mirip seperti sebuah sarang laba-laba.
Pernahkah kau sebelumnya, melihat dan membersihkan rumah dari sebuah sarang laba-laba yang membentuk jaring yang memenuhi seluruh penjuru rumah?
Satu minggu sebelumnya,
Kita telah membersihkan sarang laba-laba itu.
Tapi satu minggu setelahnya,
Sarang laba-laba itu kembali muncul,
Di tempat yang sama,
Dengan bentuk dan pola yang sama,
Yang ketika kita biarkan tanpa dibersihkan,
Sarang laba-laba itu akan kian membesar dan membuat seisi rumah kita mirip seperti sarang kelelawar.
Seperti itulah jugalah kekotoran batin yang mengisi kepala dan jiwa kita,
Yang bila tidak ditangani secara rutin dan penuh ketekunan,
Maka hati dan jiwa kita akan dikuasai oleh kekotoran batin diri kita sendiri.
Kekotoran batin,
Mirip seperti sebuah sarang laba-laba.
Ia akan merambat dan menyebar dalam kecepatan penuh,
Bila tidak kita waspadai dan bersihkan setiap harinya.
Tidak ada rumah yang akan tetap bersih, bila dibiarkan atau diabaikan begitu saja, tanpa perawatan.
Tidak ada taman yang bersih, bila tidak disapu untuk setiap harinya.
Mau tidak mau.
Suka atau tidak suka.
Sama halnya,
Tidak ada kondisi jiwa yang bersih dan sehat tanpa diberikan perlakuan khusus setiap harinya.
Sama halnya dengan kebusukan pikiran,
Bagaikan sampah yang membusuk,
Semakin berbau busuk ketika kita biarkan tergeletak tanpa penangangan secara segera.
Kekotoran batin sama sepeti daun-daun yang berguguran,
Ia akan berjatuhan dan memenuhi halaman depan rumah kita setiap harinya.
Artinya,
Setiap hari pula,
Kita harus rajin membersihkannya.
Kekotoran batin sama seperti sebuah virus,
Yang akan berkembang biak bila tidak segera diatasi.
Kekotoran batin akan membajak pikiran dan jiwa kita,
Ketika kita gagal untuk waspada dan rajin untuk membersihkannya.
Manusia tidaklah lahir seperti sebuah kertas putih polos yang bersih.
Manusia lahir dengan membawa benih-benih kekotoran batin yang diwarisi dari pribadi pada kehidupan sebelumnya.
Kekotoran batin berupa amarah, kebencian, ketamakan, dan kegelapan batin,
Itulah akar penyebab manusia kembali terlahir dalam rahim.
Dengan mewarisi kekotoran batin dari kehidupan sebelumnya tersebut,
Maka manusia tidaklah lahir ibarat sebuah kertas putih yang bersih dan polos.
Itulah sebabnya,
Manusia lahir untuk berjuang membersihkan kotoran-kotoran tersebut.
Atau kotoran-kotoran tersebut yang akan menguasai diri kita.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.