A ritual of life that will not take us anywhere.
Like a mountain climber.
Departing from the foot of the mountain,
Bothered to climb.
When it reaches the top of the mountain,
Himself again had to struggle to descend the mountain,
Just to get back to the foot of the mountain.
Then again repeating the same ritual,
Hiking,
And down the mountain,
Back again at the starting point.
As much as anyone has climbed the highest mountains in the world,
It will still be at the mouth of the same ocean as the others,
Death and rebirth.
Like the flow of water sourced from the top of the Himalayas and the water that comes from the Ganges,
Eventually meet in the same ocean.
A worker,
Every day must repeat the same ritual,
All day,
Throughout the year.
Up early,
Shower and breakfast,
Off to work,
Chasing the train,
Jostle and stuck the same congestion every day,
Working tired in the office,
Facing a chatty co-worker,
Facing a fierce boss,
Just to go back home,
Bath,
Sleep,
And back to the same ritual the next day.
Same with a football athlete,
One day win,
Celebrating victory and achievement,
Then in the following year to find defeat,
Grieving,
Back fighting to victory again,
Defeat back,
Victory returns,
Endless.
Win,
But then the day can again lose.
Nothing everlasting,
Nothing that can be held tight.
Life is like being played by the ritual of life,
There is no beginning and no end.
Continues to spin and circle in the same round,
Spinning around,
Continously,
Without end,
Without the initial tip,
Without the tip end.
Again repeating the same ritual,
Daily,
The same anger,
The same excitement,
The same suffering,
The same boredom,
The same fatigue,
Same drowsiness,
The same fear,
The same disappointment,
The same sadness,
And constantly caught up in the cycle of life,
Then learn and work,
Then died.
Only to be reborn in the womb,
Life,
Again repeating the troublesome rituals of life,
Just to meet death in turn,
Back again,
The same ritual,
The same death,
And keep going round and round,
With how countless repetitions of ritual we have done throughout this life.
Proven already,
None of these rituals are truly capable of taking us free from the trap of the wheel of the samsara.
That is why,
A Sotapanna,
No longer bound by mistaken views,
That ritual can make a person holy.
Sotapanna are those who have been fully aware,
That it is not a ritual that can liberate mankind from the cycle of rebirth-wheel.
You may not feel tired,
Again repeating the ritual of life.
However,
Do not we really feel bored with it?
©
HERY SHIETRA Copyright.
Sebuah ritual kehidupan yang tidak akan membawa kita kemanapun.
Ibarat seorang pendaki gunung.
Berangkat dari kaki gunung,
Bersusah payah mendaki.
Ketika mencapai puncak gunung,
Dirinya kembali harus bersusah payah untuk menuruni gunung,
Hanya untuk kembali ke kaki gunung.
Lalu kembali mengulangi ritual yang sama,
Mendaki,
Dan menuruni gunung,
Kembali lagi pada titik awal semula.
Sebanyak apapun seseorang telah mendaki gunung-gunung tertinggi di dunia,
Tetap akan berhulu pada muara samudera yang sama dengan orang-orang lainnya,
Kematian dan kelahiran kembali.
Bagaikan aliran air yang bersumber dari puncak gunung Himalaya dan air yang bersumber dari sungai Gangga,
Pada akhirnya berjumpa di samudera yang sama.
Seorang pekerja,
Setiap hari harus mengulangi ritual yang sama,
Sepanjang hari,
Sepanjang tahun.
Bangun pagi,
Mandi dan sarapan,
Berangkat kerja,
Mengejar kereta,
Berdesak-desakan dan terjebak kemacetan yang sama setiap harinya,
Bekerja letih di kantor,
Menghadapi rekan kerja yang cerewet,
Menghadapi bos yang galak,
Hanya untuk kembali pulang ke rumah,
Mandi,
Tidur,
Dan kembali pada ritual yang sama keesokan harinya.
Sama juga dengan seorang atlet sepak bola,
Suatu hari menang,
Merayakan kemenangan dan prestasi,
Lalu di tahun berikutnya mendapati kekalahan,
Berduka,
Kembali berjuang hingga meraih kemenangan kembali,
Kekalahan kembali,
Kemenangan kembali,
Tiada habisnya.
Menang,
Tapi kemudian hari dapat kembali kalah.
Tiada yang kekal,
Tiada yang dapat dipegang erat.
Hidup bagaikan dipermainkan oleh ritual kehidupan,
Tiada awal dan tiada akhir.
Terus berputar dalam putaran dan lingkaran yang sama,
Berputar-putar,
Terus-menerus,
Tanpa berkesudahan,
Tanpa ujung awal,
Tanpa ujung akhir.
Kembali mengulangi ritual yang sama,
Dikeseharian,
Kemarahan yang sama,
Kegembiraan yang sama,
Derita yang sama,
Kebosanan yang sama,
Rasa letih yang sama,
Rasa mengantuk yang sama,
Ketakutan yang sama,
Kekecewaan yang sama,
Kesedihan yang sama,
Dan terus-menerus terjebak dalam siklus perputaran hidup,
Kemudian belajar dan bekerja,
Kemudian meninggal.
Hanya untuk kembali terlahir dalam rahim,
Hidup,
Kembali mengulangi ritual hidup yang merepotkan,
Hanya untuk menemui ajal pada gilirannya,
Kembali terlahir,
Ritual yang sama,
Kematian yang sama,
Dan terus berputar-putar,
Dengan betapa tidak terhitung lagi pengulangan ritual yang telah kita lakukan sepanjang kehidupan ini.
Terbukti sudah,
Tiada satupun dari ritual-ritual tersebut yang benar-benar mampu membawa kita bebas dari jerat lingkaran roda samsara.
Itulah sebabnya,
Seorang Sotapanna,
Tidak lagi terikat oleh pandangan keliru,
Bahwa ritual dapat membuat seseorang menjadi suci.
Sotapanna ialah mereka yang telah menyadari sepenuhnya,
Bahwa bukanlah ritual yang dapat membebaskan manusia dari siklus roda kelahiran kembali.
Kau mungkin tidak merasa letih,
Kembali mengulangi ritual kehidupan tersebut.
Namun,
Apakah kita tidak benar-benar merasa bosan dan jemu terhadapnya?
© Hak Cipta HERY SHIETRA.