JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

When the Yellowish Red Maple Leaves Falling

To clean the leaves that fall in the front yard,
We use a broom.
To clean the house floor,
We use mop.
To cleanse the body from dust and dirt,
We use water and soap.
To clean clothes,
We need detergent.
We can be diligent in cleaning our homes,
Because we know how to clean all the dirt.
However,
We have never busied ourselves to cleanse our minds and hearts,
Because we do not really know how to clean it.
Worshiping God,
As much as any praise to God we say,
The leaves that accumulate in our yard will not become clean by itself.
By not acknowledging and not remembering the various crimes that we committed,
Does not cause the dust that sticks to our body will be clean by itself.
Although we are diligent in following the ritual of abolition of sin,
What is written in the historical record, can no longer be deleted.
We have assumed,
By allowing the content of our minds and hearts without any touch,
Then the contents of our mind and heart will be cleansed by itself.
Like the garbage in a garbage can in our homes,
Which if not routinely cleaned,
Then the garbage will rot and become a den of disease.
We often add severe conditions of our mind and heart,
By believing that we will still go to heaven, simply by praising and worshiping God, as much as any crime we have committed.
The main enemy of a clean mind, is self-righteousness.
The main enemy of a clean heart, is our own dishonesty.
First of all, for that we need to be honest with ourselves.
When doing a bad deed,
Acknowledge that it is a bad thing we have done.
Remember or do not remember,
Historical records have become part of history that can no longer be removed, in addition to bravely face the consequences.
Just as when we are about to sweep the leaves in our front yard,
First of all we need to admit and not deny the existence of the leaves that fall.
That's the cleansing object.
As well as,
To clear our minds and hearts,
We need to know the object to be cleaned,
That is our defilement itself.
By realizing every physical phenomenon and inner phenomena that occur in our minds and hearts,
Acknowledge it as it is,
No longer denying,
That is what is called the practice of self-purification.
That is what is called meditation.
However,
Meditation is never as easy as cleaning the leaves that fall on our front yard.

© HERY SHIETRA Copyright.

Untuk membersihkan daun-daun yang berguguran di halaman depan rumah,
Kita menggunakan sapu.
Untuk membersihkan lantai rumah,
Kita menggunakan kain pel.
Untuk membersihkan tubuh dari debu dan kotoran,
Kita menggunakan air dan sabun.
Untuk membersihkan baju,
Kita membutuhkan deterjen.
Kita dapat bersikap rajin dalam membersihkan rumah kita,
Karena kita tahu bagaimana cara membersihkan semua kotoran tersebut.
Namun,
Kita selama ini tidak pernah menyibukkan diri untuk membersihkan pikiran dan hati kita,
Karena kita belum benar-benar tahu bagaimana cara membersihkannya.
Menyembah Tuhan,
Sebanyak apapun pujian kepada Tuhan kita ucapkan,
Daun-daun yang menumpuk di halaman rumah kita tidak akan menjadi bersih dengan sendirinya.
Dengan tidak mengakui dan tidak ingat akan berbagai kejahatan yang kita lakukan,
Tidak mengakibatkan debu yang menempel pada tubuh kita akan menjadi bersih dengan sendirinya.
Sekalipun kita rajin mengikuti ritual penghapusan dosa,
Apa yang sudah tertulis dalam catatan sejarah, tidak lagi dapat dihapus.
Kita selama ini berasumsi,
Dengan membiarkan isi pikiran dan hati kita tanpa sentuhan apapun,
Maka isi pikiran dan hati kita akan menjadi bersih secara sendirinya.
Bagaikan timbunan sampah dalam kotak sampah di rumah kita,
Yang bila tidak rutin dibersihkan,
Maka ia akan membusuk dan menjadi sarang penyakit.
Kita seringkali menambah parah kondisi pikiran dan hati kita,
Dengan berkeyakinan bahwa kita tetap akan masuk surga, cukup dengan memuji dan menyembah Tuhan, sebanyak apapun kejahatan yang telah kita lakukan.
Musuh utama pikiran yang bersih, ialah pembenaran diri.
Musuh utama hati yang bersih, ialah ketidakjujuran diri kita sendiri.
Pertama-tama, untuk itu kita perlu bersikap jujur terhadap diri kita sendiri.
Ketika melakukan perbuatan yang buruk,
Akui bahwa itu merupakan hal yang buruk yang telah kita lakukan.
Ingat atau tidak ingat,
Catatan sejarah sudah menjadi bagian dari sejarah yang tidak lagi dapat dihapus, selain dengan berani menghadapi konsekuensinya.
Sama seperti ketika kita hendak menyapu daun-daun di halaman depan rumah kita,
Pertama-tama kita perlu mengakui dan tidak mengingkari adanya daun-daun yang berguguran itu.
Itulah objek pembersihan.
Sama halnya,
Untuk membersihkan pikiran dan hati kita,
Kita perlu mengetahui objek untuk dibersihkan,
Yakni kekotoran batin kita itu sendiri.
Dengan menyadari setiap fenomena fisik dan fenomena batin yang terjadi di dalam pikiran dan hati kita,
Mengakuinya apa adanya,
Tidak lagi memungkiri,
Itulah yang disebut dengan latihan praktik pemurnian diri.
Itulah yang disebut dengan meditasi.
Akan tetapi,
Meditasi tidak pernah semudah membersihkan daun-daun yang berguguran di halaman depan rumah kita.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.