The Words of a Melancholy

Do you know, the root cause of miscommunication?
Various disputes,
Various divisions,
Various feuds,
Various fights,
Various anger,
Various hatred,
Various hostilities,
Starting from miscommunication,
And always caused by miscommunication.
Just because of miscommunication,
We are divided.
If we try to listen more closely,
With a more concentrated sensitivity,
We will get something reality,
That an effective man, not only communicates by relying on spoken or written language.
Since then,
We begin to realize,
That we not only communicate with speech,
But we also communicate through body language,
Language of sincerity,
The language of love,
The language of honesty,
The language of truth,
The language of wisdom,
Language that is full of understanding and warmth,
We will connect with everyone,
Connected in an invisible cord,
A close friendship.
By relying only on spoken or written language,
Without being accompanied by language of heart and sincerity,
We will never really be able to grasp the intent of a speaker.
The audience will only guess,
What is the meaning behind what he says?
Accompanied by body language as well as the language of honesty,
There is no hidden agenda behind a communication and dialogue.
All will be open and respect each other.
That's our way of honoring the people who are in discussion with us.
Many we meet,
Someone talks about affection,
But in his mind,
Contains many evil plans.
A careful listener,
Always will know when a speaker is lying.
Speaking by using the language of sincerity,
It will always be more effective.
That is what is referred to as,
An effective speaker.
No need to be a sycophant,
No need to talk too much.
We simply accompany our spoken words with the language of honesty.
Sincerity will radiate by itself through body language and the jets of your eyes.
We never need a speaker who is good at praising and seducing,
We need a communicative speaker.
Communicative means,
Not just talking,
But also want to listen and be open.

© HERY SHIETRA Copyright.

Apakah kau tahu, akar penyebab dari miskomunikasi?
Berbagai sengketa,
Berbagai perpecahan,
Berbagai perseteruan,
Berbagai perkelahian,
Berbagai kemarahan,
Berbagai kebencian,
Berbagai permusuhan,
Bermula dari miskomunikasi,
Dan selalu diakibatkan oleh miskomunikasi.
Hanya karena miskomunikasi,
Kita terpecah belah.
Bila kita mencoba menyimak dengan lebih saksama,
Dengan kepekaan yang lebih penuh konsentrasi,
Kita akan mendapatkan sesuatu kenyataan,
Bahwa seorang manusia yang efektif, tidak hanya berkomunikasi dengan mengandalkan bahasa lisan ataupun tertulis.
Sejak saat itulah,
Kita mulai menyadari,
Bahwa kita tidak hanya berkomunikasi dengan bahasa ucapan,
Tapi kita juga berkomunikasi lewat bahasa tubuh,
Bahasa ketulusan,
Bahasa kasih,
Bahasa kejujuran,
Bahasa kebenaran,
Bahasa kebijaksanaan,
Bahasa yang penuh pengertian dan kehangatan,
Kita akan terkoneksi dengan setiap orang,
Terhubung dalam suatu tali ikatan yang tidak kasat mata,
Suatu jalinan persahabatan yang erat.
Dengan hanya mengandalkan bahasa lisan ataupun tulisan,
Tanpa dibarengi oleh bahasa hati dan ketulusan,
Kita tidak akan pernah benar-benar mampu menangkap maksud hati dari seorang pembicara.
Para pendengarnya hanya akan menerka-nerka,
Apakah maksud dibalik ucapan yang ia sampaikan?
Dengan disertai bahasa tubuh serta bahasa kejujuran,
Tiada lagi agenda tersembunyi dibalik sebuah komunikasi dan dialog.
Semua akan bersikap saling terbuka dan menghargai satu sama lain.
Itulah cara kita untuk menghormati orang-orang yang sedang terlibat diskusi bersama kita.
Banyak kita jumpai,
Seseorang berbicara tentang kasih sayang,
Namun dalam pikirannya,
Mengandung banyak rencana jahat.
Seorang pendengar yang cermat,
Selalu akan tahu kapan seseorang pembicara sedang berbohong.
Berbicara dengan menggunakan bahasa ketulusan,
Selalu akan lebih efektif.
Itulah yang disebut sebagai,
Seorang pembicara yang efektif.
Tidak perlu menjadi seorang penjilat,
Tidak perlu juga banyak berbicara.
Kita cukup menyertai ucapan lisan kita dengan bahasa kejujuran.
Ketulusan akan terpancar dengan sendirinya lewat bahasa tubuh dan pancaran matamu.
Kita tidak pernah membutuhkan pembicara yang pandai memuji dan merayu,
Kita membutuhkan pembicara yang komunikatif.
Komunikatif artinya,
Bukan hanya mau berbicara,
Namun juga mau untuk mendengarkan dan bersikap terbuka.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.