A Letter from a Postman

I have a simple question for you.
If one day,
There was a postman delivering a letter,
And handed me a package for you,
And the postman thinks you're the recipient of the package he's looking for,
Will you immediately declare that it is delivered to you without checking the address of the recipient of the letter written on the package?
What if it turns out that the letter was not actually addressed to your residence?
But actually the package is intended for others, just because the name of the recipient is the same?
Remember,
If that is not really what we are entitled to,
Do we have the right to receive and take it?
Are we still going to pick it up and assume it's meant for us?
Are we going to think that it's okay to accept something that does not belong to us?
Is not that,
Is it the same as stealing what belongs to someone else?
How could it be,
We claim to be owners of something that is not ours?
How we circumstances we turn into the opposite.
You are the real owner of the package,
But there are others who claim to be legitimate recipients of a letter,
Would you accept such dishonesty?
We should not be proud or happy to get something that is not meant for us.
We should feel ashamed for our dishonest and greedy attitude.
When we feel ashamed of getting a package item that is not ours,
So what should we give the nickname to those who cheat by stealing what the rights of others,
Even being a corrupt person,
Cheater,
Robbers,
And the invaders?
The shame to do bad,
It is the hallmark of a civilized man who distinguishes him from a mindless animal.
When we behave like animals that have no reason,
Then it means we have degraded the human dignity of ourselves.
Glorifying the character of self,
Equally means to glorify the universe.
It's enough of these dishonest human beings.
It is our leading role to be a human being who is honest and has true character.
That's,
What distinguishes humans from one another,
Mental quality.

© HERY SHIETRA Copyright.

Aku punya pertanyaan sederhana untuk engkau.
Bila pada suatu hari,
Datang pengantar surat pos,
Dan menyerahkan sebuah paket untukmu,
Dan tukang pos berpikir bahwa engkaulah penerima paket yang sedang dicarinya,
Maka apakah kau akan langsung menyatakan bahwa benar bahwa paket itu dikirimkan untuk engkau tanpa memeriksa alamat penerima surat yang tertulis pada paket surat?
Bagaimana bila ternyata surat itu sebenarnya tidak ditujukan pada kediamanmu?
Namun sebenarnya paket itu ditujukan bagi orang lain, hanya karena nama orang penerimanya sama?
Ingatlah,
Jika itu sebenarnya bukan menjadi apa yang merupakan hak kita,
Apakah kita berhak untuk menerima dan mengambilnya?
Apakah kita masih juga akan mengambilnya dan berasumsi bahwa surat itu memang ditujukan untuk kita?
Apakah kita akan berpikir bahwa tidak masalah menerima sesuatu yang sebenarnya bukan menjadi hak kita?
Bukankah,
Itu sama artinya dengan mencuri apa yang menjadi hak milik orang lain?
Bagaimana mungkin,
Kita mengaku-ngaku sebagai pemilik atas sesuatu yang bukan merupakan milik kita?
Bagaimana kita keadaan kita putar menjadi sebaliknya.
Engkau adalah pemilik paket itu yang sebenarnya,
Namun ada orang lain yang mengaku-ngaku sebagai penerima surat yang sah,
Apakah kau akan menerima perlakuan tidak jujur semacam itu?
Semestinya kita tidak bangga atau merasa senang mendapatkan sesuatu yang sebenarnya bukan diperuntukkan bagi kita.
Semestinya kita merasa malu atas sikap tidak jujur dan tamak diri kita.
Bila kita merasa malu mendapat suatu kiriman paket yang bukan menjadi hak kita,
Maka apa yang patut kita berikan julukan bagi orang-orang yang bersikap curang dengan mencuri apa yang menjadi hak orang lain,
Bahkan menjadi seorang koruptor,
Penipu,
Perampok,
Dan penjajah?
Rasa malu untuk berbuat buruk,
Adalah ciri utama seorang manusia beradab yang membedakannya dengan seekor hewan yang tidak memiliki akal budi.
Ketika kita bersikap seperti hewan yang tidak memiliki akal budi,
Maka sama artinya kita telah merendahkan martabat kemanusiaan diri kita sendiri.
Memuliakan karakter diri,
Sama artinya mengagungkan semesta.
Sudah cukup banyak manusia-manusia penghuni Bumi ini yang tidak jujur.
Adalah peran utama kita untuk menjadi manusia yang jujur dan berkarakter.
Itulah,
Yang membedakan manusia satu dengan manusia lainnya,
Kualitas mental.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.