I Am Not A Dreamer, But A Fighter of Life

With all the innocence in youth,
I believe that hard work is a source of success.
However,
As time goes by,
As we get older,
As life experiences,
I began to wonder,
Is that right,
That success is the fruit of hard work?
Or,
All that is just a hope of an ideal life?
I started thinking of a mentor,
Ask us, his students,
That success is determined by the severity of work and effort undertaken by a person,
Or is it defined by the hand line?
We,
The very young and energetic students,
Instantly giving an answer,
That success is determined by hard work,
Not determined by fate.
Idealism itself against the ideal life,
It drives us to ideally declare that success is determined by hard work.
However,
The mentor responds only to our answers,
With a smile and a small laugh,
As if to say,
That we are too naive and innocent.
Now,
Has proven,
At least for myself,
That the level of genius,
Level of hard work,
The dream level,
The level of effort,
Level of achievement,
Degree of will,
It has no correlation to one's success.
The karma becomes the main determinant.
When good karmic fruit is being fruitful,
Selling garbage though,
Will be sold.
When the bad karma is being fruitful,
Sell gems though,
Will never sold out.
Nonetheless,
When we try to reflect further,
We should ask,
Is it karma, falling from the sky or the gift of a being in another realm?
The fruit of good karma, is the result of our own struggles and hard work in the past.
The conclusions we can draw from it,
If you want to succeed in life in the future,
So be diligent to plant good karma seeds,
In order to live in the future,
We can pick the sweetness of the fruit of fruitful karma,
Then the universe will support every effort we want to do,
Supporting success,
Encouraging us to reach the top,
Like a flower that blooms perfectly.
Life is a continuous process,
Can not be seen separately,
But like a series of scenes, which are intact and continuous.
Until the end,
Despite the disappointment and despair,
I'm back at an early establishment,
That success is determined not by the luck or the fate of the supernatural beings in the other realm,
But from the fruit of hard work,
Like a farmer,
To harvest the results,
He needs to plant,
And just about time,
Sooner or later,
We will pick the fruit.
In the past,
Now,
And in the future it will always be so.
Do you think,
How much life has a prospective Buddha gone through a series of rebirths, reaching the height of his good karmic maturity to bear fruit, before finally attaining Arahat?
There are countless numbers of rebirths that a Buddha has gone through while still a Boddhisatva,
From one life to the next,
Constantly planting good karma seeds to reach Buddhahood,
Until finally the seeds are ripe,
And fruitful,
Opens the level of enlightenment,
Achieve arahantship.
Life is only worth winning by a life fighter.
What do you think?

© HERY SHIETRA Copyright.

Dengan segenap kepolosan di masa muda,
Aku meyakini bahwa kerja keras adalah sumber keberhasilan.
Namun,
Seiring berjalannya waktu,
Seiring bertambahnya umur,
Seiring pengalaman hidup,
Aku pun mulai bertanya-tanya,
Benarkah demikian,
Bahwa keberhasilan adalah buah dari kerja keras?
Ataukah,
Semua itu hanya sekadar harapan akan hidup yang ideal?
Aku pun mulai teringat pada seorang mentor,
Bertanya kepada kami, para muridnya,
Bahwa keberhasilan adalah ditentukan dari kerasnya kerja dan usaha yang dilakukan oleh seseorang, ataukah ditentukan oleh garis tangan?
Kami,
Para murid yang masih sangat muda dan penuh semangat,
Seketika memberi jawaban,
Bahwa keberhasilan ditentukan oleh kerja keras,
Bukan ditentukan oleh takdir.
Idealisme diri terhadap kehidupan yang ideal,
Membuat kami terdorong untuk secara ideal menyatakan bahwa keberhasilan ditentukan oleh kerja keras.
Namun,
Sang mentor hanya memberi respon atas jawaban kami,
Dengan sebuah senyum dan tawa kecil,
Seakan hendak berkata,
Bahwa kami terlampau naif dan lugu.
Kini,
Telah terbukti,
Setidaknya bagi diriku sendiri,
Bahwa tingkat kejeniusan,
Tingkat kerja keras,
Tingkat impian,
Tingkat usaha,
Tingkat prestasi,
Tingkat kemauan,
Tidak memiliki korelasi terhadap keberhasilan seseorang.
Buah karma menjadi penentu utama.
Ketika buah karma baik sedang berbuah,
Menjual sampah sekalipun,
Akan laku.
Ketika buah karma buruk sedang berbuah,
Menjual permata sekalipun,
Tidak akan laku.
Tetap saja,
Ketika kita mencoba merenungkan lebih jauh,
Kita patut bertanya,
Apakah buah karma, jatuh dari langit atau pemberian dari suatu makhluk di alam lain?
Buah karma baik, adalah hasil dari perjuangan dan kerja keras dimasa lampau.
Kesimpulan yang dapat kita tarik karenanya,
Bila hendak berhasil dalam kehidupan dimasa mendatang,
Maka rajinlah untuk menanam bibit karma baik,
Agar dikehidupan mendatang,
Kita dapat memetik manisnya buah karma yang berbuah,
Maka alam semesta pun akan mendukung setiap usaha yang hendak kita lakukan,
Mendukung keberhasilan,
Mendorong kita meraih puncak,
Bagai bunga yang mekar secara sempurna.
Hidup adalah sebuah proses yang berkesinambungan,
Tidak dapat dilihat secara terpisah-pisah,
Namun bagai rangkaian adegan yang terjalin secara utuh dan berkelanjutan.
Sampai pada akhirnya,
Meski sempat kecewa dan putus asa,
Aku kembali pada pendirian awal,
Bahwa keberhasilan tetap ditentukan bukan oleh kemujuran ataupun nasib dari makhluk adikodrati di alam lain,
Namun dari buah hasil kerja keras,
Ibarat seorang petani,
Untuk memanen hasil,
Ia perlu menanam,
Dan hanya perihal waktu,
Cepat atau lambat,
Kita akan memetik buahnya.
Dahulu demikian,
Kini demikian,
Dan dimasa mendatang pun akan senantiasa demikian.
Menurutmu,
Berapa kehidupan telah seorang calon Buddha melewati rangkaian kelahiran kembali hingga mencapai puncak kematangan karma baiknya untuk berbuah, sebelum akhirnya mencapai Arahat?
Sudah tak terhitung lagi jumlah kelahiran kembali yang telah dilalui seorang Buddha ketika masih sebagai seorang Boddhisatva,
Dari kehidupan satu ke kehidupan selanjutnya,
Terus-menerus menanam bibit karma baik guna mencapai KeBuddhaan,
Sampai pada akhirnya bibit-bibit tersebut matang,
Dan berbuah,
Membuka tingkat pencerahan,
Mencapai tingkat kesucian Arahat.
Hidup hanya layak dimenangkan oleh seorang pejuang kehidupan.
Bagaimana menurut pendapatmu?


© Hak Cipta HERY SHIETRA.