How Could We Feel Lazy and Bored

How can we feel lazy,
While the people who lived in ancient times,
It does not have an electric water pump to suck water from beneath the soil surface.
Those who lived in ancient times,
Must draw water from the wells, rivers or springs,
And lift it as far as hundreds of meters to the house.
Why can we feel lazy,
While the people who lived in ancient times,
It does not have a gas stove or electric cooker for cooking,
It also does not have a refrigerator to store groceries.
Those who lived in ancient times,
Should have taken pains just to light a fire in the cooking stove,
Looking for wood,
And face a frozen winter with limited food.
How can we be whiny and whine,
While the people who lived in ancient times,
Do not have a motor vehicle to get somewhere.
They have to walk tens of kilometers away, or use a slow horse-drawn carriage.
How can we feel bored and continue to complain,
While the people who lived in ancient times,
No electricity or television entertainment.
They are even only able to light their night by candlelight,
And just being able to watch the opera drama.
How can we refuse to eat just because we do not like plain food,
While the people who lived in ancient times,
Already grateful to eat a plate of rice and some simple vegetables,
Without various flavorings,
Without soy sauce,
No sugar,
Without chili sauce,
Without oyster sauce,
No salt.
Our tongues in this modern era demand too much.
How the story, we feel suicidal just because it does not have a sophisticated digital gadgets,
While the forefathers of our predecessors who lived in the past,
Should bother sending each other by telegram or postcard.
Why, we feel upset just because it has a simple outfit,
While our grandparents live in very simple clothes but still survive and be happy.
We are now living as a young generation,
Too much demanding,
Although it has been surrounded by all the luxuries and all the conveniences offered by modern times.
We even forget,
How our ancestors fought against invaders,
Liberate this country from colonialism,
Until we are now able to live by breathing free air,
Free from terror of fear and colonization.
But we are creating new terror and chaos.
We who now live in this modern age,
Too whiny and spoiled.
Later,
The story of struggle, heroism, and self-sacrifice of what kind we want to tell for our children and grandchildren,
In addition to the full speech only complaints and whiny attitude.
Is that what we want to inherit for our next generation?
If you were thrown back to life in the stone age, you might die of boredom or because of fear.
At that moment, our predecessors will laugh because they feel funny and amused.

© HERY SHIETRA Copyright.

Bagaimana bisa kita merasa malas,
Sementara orang-orang yang hidup di zaman dahulu kala,
Tidak memiliki pompa air listrik untuk menghisap air dari bawah permukaan tanah.
Mereka yang hidup di zaman dahulu,
Harus menimba air dari dalam sumur, sungai atau mata air,
Dan mengangkatnya sejauh ratusan meter menuju ke rumah.
Mengapa kita bisa merasa malas,
Sementara orang-orang yang hidup di zaman dahulu kala,
Tidak memiliki kompor gas maupun kompor listrik untuk memasak,
Tidak juga memiliki kulkas untuk menyimpan bahan makanan.
Mereka yang hidup di zaman dahulu,
Harus bersusah payah hanya untuk menyalakan api di tungku masak,
Mencari kayu,
Dan menghadapi musim dingin yang beku dengan bahan makanan seadanya.
Bagaimana bisa, kita bersikap cengeng dan merengek,
Sementara orang-orang yang hidup di zaman dahulu,
Tidak memiliki kendaraan bermotor untuk menuju suatu tempat.
Mereka harus berjalan kaki puluhan kilometer jauhnya, atau menggunakan kereta kuda yang lamban.
Bagaimana bisa, kita merasa bosan dan terus mengeluh,
Sementara orang-orang yang hidup di zaman dahulu,
Tidak mengenal listrik ataupun tayangan hiburan televisi.
Mereka bahkan hanya mampu menerangi malam hari mereka dengan api lilin,
Dan sekadar mampu menyaksikan drama opera.
Bagaimana mungkin, kita menolak untuk makan hanya karena tidak menyukai makanan polos,
Sementara orang-orang yang hidup di zaman dahulu kala,
Sudah merasa bersyukur dapat memakan sepiring nasi dan beberapa sayur mayur yang sederhana,
Tanpa berbagai bumbu penyedap,
Tanpa kecap,
Tanpa gula,
Tanpa saus sambal,
Tanpa saus tiram,
Tanpa garam.
Lidah kita di era modern ini menuntut terlampau banyak.
Bagaimana ceritanya, kita merasa ingin bunuh diri hanya karena tidak memiliki gadget digital yang canggih,
Sementara para leluhur pendahulu kita yang hidup di zaman lampau,
Harus bersusah payah saling mengirim pesan dengan telegram atau kartu pos.
Mengapa bisa, kita merasa kesal hanya karena memiliki pakaian yang sederhana,
Sementara para kakek nenek kita hidup dengan pakaian yang amat sederhana namun tetap mampu bertahan hidup dan berbahagia.
Kita yang kini hidup sebagai generasi muda,
Terlampau banyak menuntut,
Meski telah dikelilingi oleh segala kemewahan dan segala kemudahan yang ditawarkan zaman modern.
Kita bahkan lupa,
Bagaimana para nenek moyang kita berjuang melawan penjajah,
Membebaskan negeri ini dari penjajahan,
Hingga kita saat kini mampu hidup dengan menghirup udara bebas,
Bebas dari teror ketakutan dan penjajahan.
Namun kita justru membuat berbagai teror dan kekacauan baru.
Kita yang kini hidup di zaman modern ini,
Terlampau cengeng dan manja.
Kelak,
Kisah perjuangan, heroik, serta pengorbanan diri semacam apa yang hendak kita ceritakan bagi anak dan cucu kita,
Selain hanya ucapan penuh keluh kesah dan sikap cengeng.
Itukah yang hendak kita wariskan bagi generasi penerus kita?
Bila kau dilempar kembali hidup di zaman batu, mungkin kau akan mati karena bosan atau karena saking takutnya.
Pada saat itulah, para pendahulu kita akan tertawa karena merasa lucu dan geli.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.