Loss of Direction and Purpose in Life

Why are we hard to give advice to ourselves?
Why do we refuse to listen to ourselves?
That's because we often hurt ourselves,
Be selfish to ourselves,
As a result of frequent self-deception,
Often abusing ourselves,
Never want to hear the inner voice or be honest with ourselves,
And more to communicate with others than to interact with ourselves.
We even feel alien to ourselves.
So began,
The process of hatred and a sense of alienation from ourselves.
That is why,
Sometimes the subconscious hijack our body,
Occasionally drive our bodies,
And move against our own will,
Even resistance and rebellion.
At that moment,
We are getting away with ourselves.
When we turn off our deepest conscience,
When we plunge ourselves in bad deeds,
When we betray ourselves,
Our deepest identity, becomes weary and hurt by it.
We begin to distrust ourselves.
Viewing ourselves as enemies of ourselves,
Be a threat to ourselves.
When we are not consistent between speech, heart, and deeds,
Saying full of compassion,
But think sadistically,
And act inhumanely,
Indeed we suppress and turn off our own conscience.
When our innermost selves become killed by our own hands,
At that moment,
A wave of rebellion in action plowing ourselves,
Revenge,
Make us always do a lot of stupid things to be regretted.
Our self is no longer cooperative with ourselves.
At that moment,
We begin to feel the empty life,
Confusion,
Without meaning,
And no longer a destination.
Since we have lost our identity,
The identity we sacrifice for the ego and pleasure for a moment.
Losing everything in the outside world,
It is not worth losing the deepest inner self within us.
Like life as a zombie.
Move but without soul.

© HERY SHIETRA Copyright.

Mengapa kita sukar untuk memberi nasehat kepada diri kita sendiri?
Mengapa diri kita menolak untuk mendengar nasehat dari diri kita sendiri?
Itu karena kita sering menyakiti diri sendiri,
Bersikap egois terhadap diri kita sendiri,
Akibat seringnya menipu diri kita sendiri,
Seringnya menyalahgunakan diri kita sendiri,
Tidak pernah mau mendengar suara batin ataupun bersikap jujur terhadap diri kita sendiri,
Dan lebih banyak berkomunikasi dengan orang lain ketimbang berinteraksi dengan diri kita sendiri.
Kita bahkan merasa asing terhadap diri kita sendiri.
Maka dimulailah,
Proses kebenciaan dan rasa terasing dari diri kita sendiri.
Itulah sebabnya,
Terkadang alam bawah sadar membajak tubuh kita,
Sesekali menyetir tubuh kita,
Dan bergerak melawan kehendak diri kita sendiri,
Bahkan melakukan perlawanan serta pemberontakan.
Pada saat itulah,
Kita semakin berjarak dengan diri kita sendiri.
Ketika kita mematikan suara nurani terdalam diri kita,
Ketika kita menjerumuskan diri kita sendiri dalam berbagai perbuatan buruk,
Ketika kita mengkhianati diri kita sendiri,
Jati diri kita yang terdalam, menjadi letih dan terluka karenanya.
Mulai timbul ketidakpercayaan diri terhadap diri kita sendiri.
Memandang diri kita sebagai musuh terhadap diri kita sendiri,
Menjadi ancaman bagi diri kita sendiri.
Ketika kita tidak konsisten antara ucapan, hati, dan perbuatan,
Berkata penuh welas asih,
Namun berpikir secara sadistik,
Dan bertindak secara tidak manusiawi,
Sejatinya kita menekan dan mematikan hati nurani diri kita sendiri.
Ketika jati diri kita yang terdalam menjadi tewas terbunuh oleh tangan kita sendiri,
Pada saat itulah,
Gelombang pemberontakan beraksi membajak diri kita,
Pembalasan,
Membuat kita selalu melakukan berbagai perbuatan bodoh yang akan disesali.
Diri kita tidak lagi kooperatif terhadap diri kita sendiri.
Pada saat itulah,
Kita mulai meraskan hidup yang kosong,
Merana,
Tanpa makna,
Dan tanpa lagi tujuan.
Karena kita telah kehilangan jati diri,
Jati diri yang kita korbankan demi ego dan kesenangan sesaat.
Kehilangan segala sesuatu di dunia luar,
Tidaklah setimpal dengan kehilangan sosok jati diri terdalam di dalam diri kita sendiri.
Bagaikan hidup seperti zombie.
Bergerak namun tanpa jiwa.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.