If it is because of worshiping God,
Man gets long life,
Given wealth and prosperity,
Can have health,
Granted strength,
Got happiness in life,
Then,
Can we say, even speculate,
That,
Short-lived humans,
Humans who fared badly,
Disaster-hit humans,
Humans suffering from disease,
The humans who died tragically,
Humans living in hunger,
Humans suffering,
It is the people who do not worship God.
As proof God does not like people who do not worship him,
God has threatened and condemned the humans,
Even bringing down disasters and calamities,
For humans who do not worship and praise the God.
On contrary,
The prosperous human beings,
Abundant and beautiful,
Long-lived,
Full of happiness,
Respected,
impunity,
Rich and luxurious living,
Has many achievements,
Healthy and charming,
Is proof that God is happy,
Because these humans have made God happy because of being worshiped and
praised,
So God gives a variety of worldly pleasures of life.
Therefore,
Can we assume,
Even speculating,
That a person who died of the plague,
Died of starvation,
Died of poverty,
Died of being struck by lightning,
Died while still young,
Died of drowning swept away in rough seas,
Died of being attacked by a wild animal,
Died of suffering life,
Died of dried water,
Are cursed people who do not worship God,
So God has shown his power,
By bringing down the terrible sufferings of life,
For those humans who fared badly in the end,
Not subject to God's command to worship him,
Even disobeying and not acknowledging the Lord as it is written in any book
made by any prophet.
However,
That's not the most important question we need to say and ask ourselves.
The real question is,
Why can we only submit and follow God's command without power?
Are we just born just to be God's chess?
Why did God create man only to worship and praise him,
As if without recognizing the figure of God,
So God never existed in this universe?
Why is the image of God so similar to the figure of a king,
Being angry,
Pleased when praised,
Give gifts when worshiped,
Threatening when not worshiped,
To punish hell fire when not respected,
Even portrayed heartly to throw his own son and daughter into the fire of
hell.
If the figure of God is like what the prophets describe in various books of
these religions,
So I chose to rebel and desert,
Just as when Hercules chose to fight back the dictatorship and the
arbitrariness of God, Zeus.
Let my life suffer,
Miserable,
And though the hell to face,
It remains more valuable for a choice of living on my own feet,
As a choice of my own life.
Instead of forever being a slave to God who resembles a dictator.
At least I managed to make God angry for being powerless to make my life like
a doll.
That is the moment I call it,
Making God is no longer truly omnipotent,
Because God is no longer able to control my life with all the threats and
cheap promises.
I prefer to believe common sense,
Rather than all the threats and promises of God who resemble the nature of
a tyrant king.
If what I'm going to face is hell,
I am not afraid,
Because I have faced the world's hell.
There is no longer any hell in nature that frightens me.
It was God who had to prostrate before me to ask myself to acknowledge him,
It is no longer my self that can be threatened by all his powers which
turned out to be limited.
I choose not to be a tyrant worshiper,
And fight until the last breath.
Besides,
Not only I am a person who has climbed the hard way to maintain the dignity
and the identity of the arbitrariness of a tyrant God figure.
Not only I am a person who will die for having rebelled and chose to be
myself,
Rather than choose to be a slave to a tyrannical being named God.
At least,
With all my limited strength,
God still will not be able to make me bend to him.
That's more than enough for me.
Like a weak and meaningless little ant,
But you will feel how painful this little ant bite is,
And screamed for it.
God may tear and destroy my body as easily as he gives threats,
But he will never be able to buy my thoughts and common sense.
I never needed a heaven full of God's threats and ritual worship of God.
I was not born to be a sycophant.
I have my own pride and dignity.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Bila memang karena menyembah
Tuhan,
Manusia mendapat panjang
umur,
Diberikan kekayaan dan
kemakmuran,
Dapat memiliki kesehatan,
Dianugerahi kekuatan,
Mendapat kebahagiaan dalam
hidup,
Maka,
Dapatlah kita berkata, bahkan
berspekulasi,
Bahwa,
Manusia-manusia yang berumur
pendek,
Manusia-manusia yang bernasib
buruk,
Manusia-manusia yang dilanda
bencana,
Manusia-manusia yang mengidap
penyakit,
Manusia-manusia yang
meninggal secara tragis,
Manusia-manusia yang hidup dalam
kelaparan,
Manusia-manusia yang
mengalami penderitaan,
Adalah manusia-manusia yang
tidak menyembah Tuhan.
Sebagai bukti Tuhan tidak
menyukai para manusia yang tidak menyembah dirinya,
Tuhan telah mengancam serta
mengutuk para manusia tersebut,
Bahkan menjatuhkan bencana
serta malapetaka,
Bagi para manusia yang tidak
menyembah dan memuja muji diri sang Tuhan.
Sebaliknya,
Manusia-manusia yang
sejahtera,
Makmur,
Berumur panjang,
Penuh kebahagiaan,
Dihormati,
kebal hukum,
kaya dan hidup mewah,
memiliki banyak prestasi,
sehat dan berparas menawan,
adalah bukti bahwa Tuhan merasa
gembira,
karena manusia-manusia tersebut
telah membuat Tuhan senang karena disembah dan dipuja-puji,
Sehingga Tuhan memberikan berbagai
kenikmatan hidup duniawi.
Oleh karenanya pula,
Dapatlah kita berasumsi,
Bahkan berspekulasi,
Bahwa seseorang yang
meninggal karena wabah penyakit,
Meninggal karena kelaparan,
Meninggal karena kemiskinan,
Meninggal karena tersambar
petir,
Meninggal ketika masih
berumur muda,
Meninggal karena tenggelam
tersapu ombak lautan,
Meninggal karena diterkam
hewan buas,
Meninggal karena penderitaan
hidup,
Meninggal karena air yang
mengering,
Adalah manusia-manusia terkutuk
yang tidak menyembah Tuhan,
Sehingga Tuhan telah
menunjukkan kuasanya,
Dengan menjatuhkan berbagai
penderitaan hidup yang mengerikan,
Bagi manusia-manusia tersebut
yang bernasib buruk pada akhirnya,
Karena tidak tunduk pada
perintah Tuhan untuk menyembah dirinya,
Bahkan membangkang dan tidak
mengakui sang Tuhan sebagaimana tertulis dalam kitab yang dibuat nabi manapun.
Namun,
Bukanlah itu pertanyaan
paling utama yang perlu kita ungkap dan tanyakan pada diri kita sendiri.
Pertanyaan sebenarnya ialah,
Mengapa kita hanya dapat
tunduk dan mengikuti perintah Tuhan tanpa daya?
Apakah kita hanya terlahir
hanya untuk menjadi bidak catur Tuhan?
Mengapa Tuhan menciptakan
manusia hanya untuk menyembah dan memuja-muji dirinya,
Seakan tanpa mengakui sosok
sang Tuhan,
Maka Tuhan tidak pernah eksis
di alam semesta ini?
Mengapa citra Tuhan begitu
demikian mirip dengan sosok seorang raja,
Yang penuh kemarahan,
Senang ketika dipuji,
Memberi hadiah ketika
disembah,
Mengancam ketika tidak
disembah,
Menjatuhkan hukuman api neraka
ketika tidak dihormati,
Bahkan digambarkan tega untuk
melempar anaknya sendiri ke dalam api neraka.
Jika sosok Tuhan adalah
seperti apa yang digambarkan para nabi dalam berbagai kitab agama-agama
tersebut,
Maka aku memilih untuk
membangkang dan desersi,
Sama seperti ketika Hercules
memilih untuk melawan balik kediktatoran dan kesewenang-wenangan sang Tuhan,
Zeus.
Biarlah hidupku ini
menderita,
Sengsara,
Dan sekalipun neraka yang
akan hadapi,
Tetaplah lebih berharga untuk
sebuah pilihan hidup diatas kaki diriku sendiri,
Sebagai pilihan hidupku
sendiri.
Daripada selamanya menjadi
budak sosok Tuhan yang menyerupai diktator.
Setidaknya aku berhasil
membuat Tuhan marah karena tidak berdaya menjadikan hidupku seperti seorang
boneka belaka.
Itulah momen yang kusebut
sebagai,
Membuat Tuhan tidak lagi benar-benar
maha kuasa,
Karena Tuhan tidak lagi mampu
untuk mengontrol hidupku dengan segala ancaman dan janji-janji yang murahan.
Aku lebih memilih untuk
memercayai akal sehat,
Daripada segala ancaman dan janji-janji
sosok Tuhan yang menyerupai sifat seorang raja yang lalim.
Bila yang akan kuhadapi
adalah neraka,
Aku tidak takut,
Karena aku telah menghadapi
neraka dunia.
Tiada lagi neraka di alam
manapun yang membuatku gentar.
Tuhanlah yang harus bersujud
di hadapanku untuk meminta agar diriku mengakui dirinya,
Bukan lagi diriku yang dapat
diancam oleh segala kekuasaannya yang ternyata serba terbatas.
Aku memilih untuk tidak menjadi
penyembah seorang tiran,
Dan melawan hingga nafas
terakhir.
Terlagi pula,
Bukan hanya aku seorang yang
telah menapaki jalan keras untuk mempertahankan harga diri dan jati diri dari
kesewenang-wenangan sosok Tuhan yang tiran.
Bukan hanya aku seorang yang
akan meninggal karena telah membangkang dan memilih untuk menjadi diriku
sendiri,
Daripada memilih untuk menjadi
seorang budak makhluk tiran.
Setidaknya,
Dengan segala kekuatanku yang
terbatas ini,
Tuhan tetap tidak akan mampu
untuk membuatku bertekuk lutut terhadapnya.
Itu sudah lebih cukup bagiku.
Bagaikan seekor semut kecil
yang lemah dan tidak berarti,
Namun kau akan rasakan betapa
menyakitkannya gigitan semut kecil ini,
Dan menjerit karenanya.
Tuhan mungkin dapat mengoyak
dan menghancurkan tubuhku semudah ia memberi ancaman,
Namun ia tidak akan pernah mampu
membeli pikiran dan akal sehatku.
Aku tidak pernah butuh surga
yang penuh dengan segala ancaman Tuhan dan ritual sembah sujud terhadap Tuhan.
Aku bukan dilahirkan untuk
menjadi seorang penjilat.
Aku memiliki harga diriku
sendiri.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.