JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

Do Not Wither and Fall Off Before Its Time

There were middle-aged men and women,
But youthful,
Always appeared energetic and enthusiastically in all forms of their life,
Full of adventure and full of interest.
Their eyes are always glowing and emitting an aura of youthfulness.
Passionate and always ready about every challenges and adventure of life,
But still with an attitude of humility and wisdom.
It's inspiring for young people.
As if their power will never be exhausted to deployed.
But I knew they was trying with all their power to remain show up full of smiles and never complained or demanded any special treatment.
Giving younger generations a legacy at the form of life and continue to emit light.
O youth,
We must be ashamed of our seniors, the older folk.
We are still very young but always discouraged,
Running out of fighting spirit,
Even have withered before they could bloom.
Still has great power and solid-bodied,
However always complaining and kept complaining,
Even easier to give up and lackluster.
Being able to walk upright and ran nimbly,
However fear of feeling tired to walk with their own feet.
Still young but behave like an aging parent.
Bodied young but spirited wither.
Having a fresh brain but senile and dulled.
Being weak against ourselves will only make ourselves as a whiny miserable younger generation.
This body may be young,
However we must continue to ensure that we keep the soul and mind young and fit.
Many of us,
The younger generation,
Ruin their own souls and minds to become porous.
Sometimes,
In a cross-generational relationships,
A fitness and mental youthfulness, is more important than the age of our body.
Treat and always train our body and mind properly,
By simply giving the body food intake and mind food, which is proper and healthy.
Thus we should take care of and carry ourselves.
Do not wither and fall off before its time.

This poem was written for young people to be able motivate and inspire themselves. Modern age have demands and burden which much heavier than the generation before us. Maybe the younger generation of modern era less fortunate enough to be born in this century, full of chaos, although the sophistication of technologies offers every luxury things that never belonged to the previous generation.
Competition of life becoming loudly, rampant crime, high levels of self-destruction of the urban to the executive officer, a frustrating mobility, natural resources damaged, access to education and jobs are becoming limited, to the various bizzare customs and cultures, spread throughout over the world like a virus infecting young people of all ages.
If the older generation does not want and can not afford to give guidance, at least the older generation provides a living example for younger people. Exemplary life that be able in the form of patient attitude, strong, tough, dependable, honest, and compassionate. This legacy of the older generation is the most needed by the younger generation.
Writing or reading poetry, can be a medium or a means of self-therapy in the middle of whipping live, which makes us bored, fear, anxiety, despair, anger, anxiety, panic, and feeling vulnerable without power.


© HERY SHIETRA Copyright.

Ada pria dan wanita paruh baya,
Namun berjiwa muda,
Selalu tampil energetik dan bersemangat dalam segala bentuk kehidupannya,
Penuh antuasias dan penuh minat.
Sinar mata mereka selalu bersinar-sinar dan memancarkan aura jiwa muda.
Penuh gairah dan selalu siap akan segala sesuatu tantangan serta pertualangan hidup,
Tetap dengan penuh kerendahan hati dan kebijaksanaan.
Sungguh memberi inspirasi bagi kaum muda.
Seakan tenaga mereka tidak akan habis untuk dikerahkan.
Namun aku tahu dirinya telah berusaha sepenuh daya untuk tetap tampil penuh senyum dan tiada pernah mengeluh ataupun menuntut perlakuan khusus.
Memberi warisan pada generasi muda berupa semangat hidup dan terus memancarkan cahaya.
Wahai kaum muda,
Kita harus malu terhadap para senior kita para kaum tua.
Kita masih sangat muda namun selalu patah semangat,
Kehilangan daya juang,
Bahkan sudah layu sebelum mekar.
Masih memiliki tenaga yang besar dan bertubuh padat,
Namun selalu mengeluh dan berkeluh-kesah,
Bahkan mudah menyerah dan loyo.
Mampu berjalan tegak dan berlari dengan lincah,
Namun takut merasa letih untuk berjalan dengan kaki mereka sendiri.
Masih muda namun bersikap seperti orang tua yang sudah uzur.
Tubuh muda namun berjiwa layu.
Memiliki otak yang segar namun sudah pikun dan tumpul.
Bersikap lemah terhadap diri kita sendiri hanya akan menjadikan diri kita generasi muda yang cengeng dan menyedihkan.
Tubuh kita ini mungkin saja muda,
Namun kita pun harus terus memastikan agar jiwa dan pikiran kita senantiasa muda dan bugar.
Banyak diantara kita,
Para generasi muda,
Merusak jiwa dan pikiran mereka sendiri sehingga menjadi keropos.
Terkadang,
Dalam hubungan lintas generasi,
Kebugaran dan kemudaan mental lebih penting ketimbang umur dari tubuh kita.
Rawat dan bugarkanlah selalu tubuh dan batin kita dengan baik,
Dengan hanya memberi asupan makanan tubuh dan makanan pikiran yang baik dan sehat.
Demikianlah seharusnya kita merawat dan membawa diri kita.
Janganlah layu dan rontok sebelum waktunya.


Puisi ini ditulis bagi generasi muda untuk dapat memotivasi dan menginspirasi dirinya sendiri. Zaman modern memiliki tuntutan serta beban yang jauh lebih besar dari para generasi pendahulu kita. Mungkin generasi muda zaman modern kurang cukup beruntung dapat terlahir pada abad penuh kekacauan ini, meski kecanggihan teknologi menawarkan apa yang tidak pernah dimiliki para generasi sebelumnya.
Persaingan hidup kian keras, kejahatan merajalela, tingginya tingkat pembunuhan diri para kaum urban hingga para eksekutif kantoran, mobilitas yang membuat frustasi, sumber daya alam yang rusak, akses pendidikan dan pekerjaan yang kian sempit, hingga berbagai kebiasaan dan budaya aneh yang menyebar seperti virus menjangkiti kaum muda dari segala umur.
Bila generasi tua tidak mau dan tidak mampu untuk memberi bimbingan, setidaknya para generasi tua ini memberi teladan hidup bagi kaum muda. Teladan hidup yang dapat berupa sikap penyabar, tegar, tangguh, teguh, jujur, dan penuh welas asih. Inilah warisan generasi tua yang paling dibutuhkan oleh generasi muda.
Menulis ataupun membaca puisi, dapat menjadi medium atau sarana terapi diri di tengah deraan hidup yang membuat diri kita jenuh, takut, cemas, putus asa, marah, gelisah, panik, serta perasaan rapuh tanpa daya.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.