There were middle-aged men and women,
But youthful,
Always appeared energetic and enthusiastically in all forms of their life,
Full of adventure and full of interest.
Their eyes are always glowing and emitting an aura of youthfulness.
Passionate and always ready about every challenges and adventure of life,
But still with an attitude of humility and wisdom.
It's inspiring for young people.
As if their power will never be exhausted to deployed.
But I knew they was trying with all their power to remain show up full of
smiles and never complained or demanded any special treatment.
Giving younger generations a legacy at the form of life and continue to
emit light.
O youth,
We must be ashamed of our seniors, the older folk.
We are still very young but always discouraged,
Running out of fighting spirit,
Even have withered before they could bloom.
Still has great power and solid-bodied,
However always complaining and kept complaining,
Even easier to give up and lackluster.
Being able to walk upright and ran nimbly,
However fear of feeling tired to walk with their own feet.
Still young but behave like an aging parent.
Bodied young but spirited wither.
Having a fresh brain but senile and dulled.
Being weak against ourselves will only make ourselves as a whiny miserable younger
generation.
This body may be young,
However we must continue to ensure that we keep the soul and mind young and
fit.
Many of us,
The younger generation,
Ruin their own souls and minds to become porous.
Sometimes,
In a cross-generational relationships,
A fitness and mental youthfulness, is more important than the age of our
body.
Treat and always train our body and mind properly,
By simply giving the body food intake and mind food, which is proper and
healthy.
Thus we should take care of and carry ourselves.
Do not wither and fall off before its time.
This
poem was written for young people to be able motivate and inspire themselves.
Modern age have demands and burden which much heavier than the generation
before us. Maybe the younger generation of modern era less fortunate enough to
be born in this century, full of chaos, although the sophistication of
technologies offers every luxury things that never belonged to the previous
generation.
Competition
of life becoming loudly, rampant crime, high levels of self-destruction of the
urban to the executive officer, a frustrating mobility, natural resources
damaged, access to education and jobs are becoming limited, to the various bizzare
customs and cultures, spread throughout over the world like a virus infecting
young people of all ages.
If
the older generation does not want and can not afford to give guidance, at
least the older generation provides a living example for younger people.
Exemplary life that be able in the form of patient attitude, strong, tough,
dependable, honest, and compassionate. This legacy of the older generation is
the most needed by the younger generation.
Writing
or reading poetry, can be a medium or a means of self-therapy in the middle of
whipping live, which makes us bored, fear, anxiety, despair, anger, anxiety,
panic, and feeling vulnerable without power.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Ada pria dan wanita paruh
baya,
Namun berjiwa muda,
Selalu tampil energetik dan
bersemangat dalam segala bentuk kehidupannya,
Penuh antuasias dan penuh
minat.
Sinar mata mereka selalu
bersinar-sinar dan memancarkan aura jiwa muda.
Penuh gairah dan selalu siap
akan segala sesuatu tantangan serta pertualangan hidup,
Tetap dengan penuh kerendahan
hati dan kebijaksanaan.
Sungguh memberi inspirasi
bagi kaum muda.
Seakan tenaga mereka tidak
akan habis untuk dikerahkan.
Namun aku tahu dirinya telah
berusaha sepenuh daya untuk tetap tampil penuh senyum dan tiada pernah mengeluh
ataupun menuntut perlakuan khusus.
Memberi warisan pada generasi
muda berupa semangat hidup dan terus memancarkan cahaya.
Wahai kaum muda,
Kita harus malu terhadap para
senior kita para kaum tua.
Kita masih sangat muda namun
selalu patah semangat,
Kehilangan daya juang,
Bahkan sudah layu sebelum
mekar.
Masih memiliki tenaga yang
besar dan bertubuh padat,
Namun selalu mengeluh dan
berkeluh-kesah,
Bahkan mudah menyerah dan
loyo.
Mampu berjalan tegak dan
berlari dengan lincah,
Namun takut merasa letih untuk
berjalan dengan kaki mereka sendiri.
Masih muda namun bersikap
seperti orang tua yang sudah uzur.
Tubuh muda namun berjiwa
layu.
Memiliki otak yang segar
namun sudah pikun dan tumpul.
Bersikap lemah terhadap diri
kita sendiri hanya akan menjadikan diri kita generasi muda yang cengeng dan
menyedihkan.
Tubuh kita ini mungkin saja
muda,
Namun kita pun harus terus
memastikan agar jiwa dan pikiran kita senantiasa muda dan bugar.
Banyak diantara kita,
Para generasi muda,
Merusak jiwa dan pikiran
mereka sendiri sehingga menjadi keropos.
Terkadang,
Dalam hubungan lintas
generasi,
Kebugaran dan kemudaan mental
lebih penting ketimbang umur dari tubuh kita.
Rawat dan bugarkanlah selalu
tubuh dan batin kita dengan baik,
Dengan hanya memberi asupan
makanan tubuh dan makanan pikiran yang baik dan sehat.
Demikianlah seharusnya kita
merawat dan membawa diri kita.
Janganlah layu dan rontok sebelum
waktunya.
Puisi
ini ditulis bagi generasi muda untuk dapat memotivasi dan menginspirasi dirinya
sendiri. Zaman modern memiliki tuntutan serta beban yang jauh lebih besar dari
para generasi pendahulu kita. Mungkin generasi muda zaman modern kurang cukup
beruntung dapat terlahir pada abad penuh kekacauan ini, meski kecanggihan
teknologi menawarkan apa yang tidak pernah dimiliki para generasi sebelumnya.
Persaingan
hidup kian keras, kejahatan merajalela, tingginya tingkat pembunuhan diri para
kaum urban hingga para eksekutif kantoran, mobilitas yang membuat frustasi,
sumber daya alam yang rusak, akses pendidikan dan pekerjaan yang kian sempit,
hingga berbagai kebiasaan dan budaya aneh yang menyebar seperti virus
menjangkiti kaum muda dari segala umur.
Bila
generasi tua tidak mau dan tidak mampu untuk memberi bimbingan, setidaknya para
generasi tua ini memberi teladan hidup bagi kaum muda. Teladan hidup yang dapat
berupa sikap penyabar, tegar, tangguh, teguh, jujur, dan penuh welas asih. Inilah
warisan generasi tua yang paling dibutuhkan oleh generasi muda.
Menulis ataupun
membaca puisi, dapat menjadi medium atau sarana terapi diri di tengah deraan
hidup yang membuat diri kita jenuh, takut, cemas, putus asa, marah, gelisah, panik,
serta perasaan rapuh tanpa daya.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.