JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

When Human Searching for Disease

There is a disease that we can treat,
There are diseases that can be cured over time,
There are also diseases that require long-term care,
And there is a disease that can not recover despite having passed the long time series.
Someone has said, there is no cure for the disease because of remorse.
Just like a disease because of disappointment,
Can only be cured when we take off our hands that hold tight to the disappointment and heartache.
No one has found a medicine that is able to restore the elapsed time.
It is difficult to treat infected physical illness.
But no less difficult to treat diseases of the heart and mind.
There are people who are born in a healthy condition,
And there are people who are born in a state of pain.
There are healthy people but a self-destructive so that it becomes ill,
There are also people who feel proud, damage organs and harm their own mind and body.
Some people are smiled broadly so excited,
However hide and storing hurt and the pain in the heart.
There are people who hurt her/his mind with an obsession which impossible to pursue.
There were people who had been holding her/his mind with fear of losing possessions or lose a loved one so that the mind becomes weak and his body collapsed.
There are those who work to find a cure and provide treatment,
And there are also those who work to bring disease and hurt others.
Is there a cure for immune from the disease?
Is there a cure for apart from old age?
Are there a treatment to make us eternal life?
Is it a medicine so that we can avoid the pain of living?
There are people who are not afraid of getting ill,
There are also people who coexist with the disease.
There are people who live unhealthy pattern, but expect a healthy life,
There are also people who live a healthy life style but fell pain because life is not lucky.
There are also people who so arrogant, try challenging disease.
There are people who during his youth cultivates disease,
New regret when his body was broken when he becomes older.
There are also people who during his youth does not maintain health,
But there is no regret have full-body illness while getting older.
Many people who so foolishly fond of inhaling smoke poison into their lungs.
Many people who choose to satisfy their tongues but bring damage to their stomach.
Consumption of impressions or images that make our mind being sick,
Consumption of sounds or words that make us mentally heats.
Even hurt each other on top of the boxing ring used as a sports arena.
Human tell themselves they love peace,
However at the same time hope the tensions of life through warfare and blast impressions.
We believe humans are wise and noble,
However, various reports continue to broadcast the news about people hurt each other.
Is this life less miserable enough?
What is still lacking sufficient number of diseases on this earth?
Why do we still have to bring a new disease in the world, social ills?
Do humans really do not want the disease, or actually the human, actually maintaining and preserving the human disease?
Why is this human disease, should we pass on to future generations?

© HERY SHIETRA Copyright.

Ada penyakit yang dapat kita obati,
Ada penyakit yang dapat sembuh seiring berjalannya waktu,
Ada pula penyakit yang membutuhkan perawatan jangka panjang,
Dan ada penyakit yang takkan dapat pulih meski telah melewati rangkaian waktu yang panjang.
Seseorang berkata, penyakit karena penyesalan tiada obatnya.
Sama seperti penyakit karena kecewa,
Hanya dapat disembuhkan ketika kita melepas genggaman tangan kita yang memegang erat kekecewaan dan sakit hati tersebut.
Hingga kini belum ditemukan obat yang mampu mengembalikan waktu yang telah berlalu.
Adalah sukar untuk mengobati penyakit fisik yang terinfeksi.
Namun tak kalah sulitnya untuk mengobati penyakit hati dan pikiran.
Ada orang yang terlahir dalam kondisi sehat,
Dan ada orang yang terlahir dalam kondisi sakit.
Ada orang yang sehat namun merusak diri sendiri sehingga menjadi sakit,
Ada pula orang yang merasa bangga merusak organ tubuh dan menyakiti pikiran serta tubuh mereka sendiri.
Ada orang yang tersenyum lebar demikian gembira,
Namun menyembunyikan dan menyimpan sakit hati serta rasa perih di hati.
Ada orang yang menyakiti pikirannya dengan obsesi yang mustahil untuk dikejar.
Ada orang yang menyandera pikirannya dengan kecemasan akan kehilangan harta milik atau kehilangan kekasih sehingga pikirannya menjadi lemah dan tubuhnya ambruk.
Ada orang yang berprofesi menemukan obat dan menyediakan pengobatan,
Dan ada juga orang yang berprofesi menghadirkan penyakit dan menyakiti orang lain.
Adakah obat untuk kebal dari penyakit?
Adakah obat untuk terlepas dari usia tua?
Adakah obat untuk membuat hidup kita kekal?
Apakah obat agar kita dapat terhindar dari derita hidup?
Ada orang yang tidak takut terkena penyakit,
Ada pula orang yang hidup berdampingan dengan penyakit.
Ada orang yang berpola hidup tidak sehat namun mengharap hidup sehat,
Ada pula orang yang bergaya hidup sehat namun jatuh sakit karena hidup yang tidak beruntung.
Ada pula orang yang demikian arogannya, mencoba menantang penyakit.
Ada orang yang sepanjang masa mudanya memupuk penyakit,
Baru menyesal ketika tubuhnya rusak dikala tua.
Ada pula orang yang sepanjang masa mudanya tidak menjaga kesehatan,
Namun tiada menyesal memiliki tubuh penuh penyakit dikala tua.
Banyak orang yang demikian bodohnya gemar menghirup asap racun ke dalam paru-paru mereka.
Banyak pula orang yang memilih memuaskan lidah mereka namun membawa kerusakan bagi perut mereka.
Konsumsi tayangan atau gambar yang membuat pikiran kita sakit,
Konsumsi suara atau perkataan yang membuat mental kita memanas.
Bahkan saling menyakiti di atas ring tinju dijadikan sebagai ajang olahraga.
Manusia mengatakan diri mereka cinta damai,
Namun disaat bersamaan mengharap ketegangan hidup lewat tayangan peperangan dan ledakan.
Kita meyakini manusia adalah makhluk yang berakal budi dan mulia,
Namun berbagai pemberitaan terus menyiarkan kabar mengenai manusia satu saling menyakiti manusia lainnya.
Apakah kurang cukup menderitanya kehidupan ini?
Apakah masih kurang cukup banyaknya penyakit di muka bumi ini?
Mengapa kita masih harus membawa penyakit baru di dunia ini, penyakit sosial?
Apakah manusia sungguh-sungguh tidak menginginkan penyakit ataukah justru kaum manusia justru memelihara dan melestarikan penyakit kemanusiaan?
Mengapa penyakit kemanusiaan ini yang harus kita wariskan pada generasi penerus?


© Hak Cipta HERY SHIETRA.