JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

The Balanced Mind

Only those who feel miserable and whiny complaints over his life, just because they can not eat a delicious meal,
Or when they could not buy a motor vehicle,
Or when they can not wear fancy.
The most painful in this world is not when we are betrayed by our closest allies.
The most painful in the world is when we disappoint and betray ourselves repeatedly.
The most painful in the world is when we waste our potential.
The most painful in the world is when we do not manage and empower our potential optimally.
The most painful in the world is when we are betrayed by those we trust most.
The most painful in the world is when we have been hurt by the people closest to us.
The most painful in the world is when we do not appreciate the opportunity, repeatedly we give to ourselves.
The most painful in the world is when we refuse to forgive ourselves.
The most painful in the world is when we leave ourselves and abandon.
The most painful in the world is when we surrender without going to bounce back.
The happiest in the world is when we trust and trusted by the responsible person.
The happiest in the world is when we find ourselves.
The happiest in the world is when we are able to stand on our own feet.
The happiest in the world is when daring to take our own life decisions.
The happiest in the world is when we celebrate the success and failure of ourselves, to keep the enthusiasm alive.
The happiest in the world is when we were able to establish a life without stealing the rights of others.
The happiest in the world is when we live without attached.
The happiest in the world is when we are able to see and accept life.
The happiest in the world is when it does not hurt ourselves and harming others.
The happiest in the world is when everyone stops to hurt each other.
The happiest in the world is when we know where we have to step up and continue the journey.
The happiest in the world is when we know where and in which the purpose of our lives.
The happiest in the world is when we are not imprisoned by memories of the past and not fear the future.
The happiest in the world is when caring for life, not take it away.
The happiest in the world is when able to pass down life of better world for the future generations.
The happiest in the world is when a life free from the prison of our own minds.
The happiest in the world is when we are respected and acknowledged by ourselves.
However, they who most advanced,
Is the one who quiet balanced,
Inner unshaken by the pleasures of life, or by the bitterness of life of.
Like unshakable pillars,
Even though hurricanes and storm waves hit it,
He stood upright and firm.
Inner calm and balanced.
Getting to know happiness,
Then we will know the suffering.
Getting to know the people we like,
Then we will grieve when they lose the people we love.
Because there is a love,
Then there is hatred.
Life and living like a tossed around by the waves of the ocean.
There is no condition that can be hand-held closely.
Everything will change.
Mental condition will also be changed.
There are no eternal happiness,
And there is no eternal suffering.
Arahat aware of the fragility of life,
Drifting between joy and sorrow,
Always thus and always will be.
Arahat dwells in a balanced mind.
Like a rock remained unmoved despite the waves slammed by the ferocious sea storms,
Remained unmoved despite exposed to the sun,
And remained unmoved despite the coolness of the morning dew washed, or by the softness of snow melt.

© HERY SHIETRA Copyright.

Hanyalah orang cengeng yang merasa menderita dan komplain atas hidupnya, hanya karena tidak dapat memakan santapan yang lezat,
Ataupun ketika ia tak mampu membeli kendaraan bermotor,
Atau ketika ia tak mampu mengenakan pakaian yang mewah.
Yang paling menyakitkan di dunia ini bukanlah ketika kita dikhianati oleh kawan terdekat kita.
Yang paling menyakitkan di dunia ini ialah ketika kita mengecewakan dan mengkhianati diri kita sendiri secara berulang kali.
Yang paling menyakitkan di dunia ini ialah ketika kita menyia-nyiakan potensi diri kita.
Yang paling menyakitkan di dunia ini ialah ketika kita tidak mengelola dan memberdayakan potensi diri kita sendiri optimal.
Yang paling menyakitkan di dunia ini ialah ketika kita dikhianati oleh orang yang paling kita percayai.
Yang paling menyakitkan di dunia ini ialah ketika kita disakiti oleh orang-orang terdekat kita.
Yang paling menyakitkan di dunia ini ialah ketika kita tidak menghargai kesempatan yang berulang kali kita berikan kepada diri kita.
Yang paling menyakitkan di dunia ini ialah ketika kita menolak untuk memaafkan diri kita sendiri.
Yang paling menyakitkan di dunia ini ialah ketika kita meninggalkan diri kita sendiri dan menelantarkannya.
Yang paling menyakitkan di dunia ini ialah ketika kita menyerah pasrah tanpa mau bangkit kembali.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika kita mempercayai dan dipercayai oleh orang yang bertanggung jawab.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika kita menemukan diri kita sendiri.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika kita mampu berdiri di atas kedua kaki kita sendiri.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika berani untuk mengambil keputusan hidup kita sendiri.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika kita merayakan keberhasilan dan kegagalan diri kita dengan tetap menjaga antusiasme hidup.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika kita mampu melangsungkan kehidupan tanpa mencuri hak orang lain.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika kita hidup tanpa melekat.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika kita mampu melihat dan menerima kehidupan apa adanya.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika tidak menyakiti diri sendiri dan tidak menyakiti orang lain.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika setiap orang berhenti untuk saling menyakiti satu sama lain.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika kita tahu kemana kita harus melangkah dan melanjutkan perjalanan.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika kita tahu kemana dan dimana tujuan hidup kita.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika kita tidak terpenjara oleh masa lampau dan tidak takut akan masa depan.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika memberi kehidupan, bukan merenggutnya.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika mampu mewariskan kehidupan dunia yang lebih baik bagi generasi penerus.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika hidup bebas dari penjara pikiran kita sendiri.
Yang paling membahagiakan di dunia ini ialah ketika kita dihormati dan diakui oleh diri kita sendiri.
Namun, mereka yang paling maju,
Adalah ia yang tenang seimbang,
Batin tak tergoyahkan oleh kesenangan hidup ataupun oleh pahitnya kehidupan.
Bagai pilar yang tak tergoyahkan,
Bahkan sekalipun topan dan ombak badai menghempasnya,
Ia tetap berdiri tegak dan teguh.
Batin yang tenang dan seimbang.
Mengenal kebahagiaan,
Maka kita akan mengenal penderitaan.
Mengenal orang yang kita sukai,
Maka kita akan bersedih ketika kehilangan orang yang kita kasihi tersebut.
Karena ada cinta,
Maka ada kebencian.
Hidup dan kehidupan bagai diombang-ambing oleh ombak samudera.
Tiada kondisi yang dapat kita genggam secara erat.
Segalanya berubah.
Kondisi mental pun berubah.
Tak ada kebahagiaan abadi,
Dan tak ada penderitaan abadi.
Seorang Arahat menyadari rapuhnya hidup,
Terombang ambing antara suka dan duka,
Selalu demikian dan akan senantiasa demikian.
Seorang Arahat berdiam dalam batin yang seimbang.
Bagai batu karang yang tetap bergeming meski dihempas ombak badai lautan yang ganas,
Tetap bergeming meski diterpa terik matahari,
Dan tetap bergeming meski dibasuh sejuknya embun pagi ataupun lembutnya salju yang meleleh.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.