Stupid person, consider themselves to be a holy,
Was about to mentor others,
However itself still needs to be nurtured.
Those who are truly wise,
Busy observing and scrape defilements himself,
Not act as if he already pure and clean,
Not also busy taking care of other people's defilements,
While their defilements increasingly thick.
People who have a heart that is dirty,
It may be able to cover any rot in such a way,
Shown in packaging that clean and innocent,
Even got a lot of followers,
Adored praised,
And even people who are fooled asking for his guidance.
Actually, who are the people to be deceived by us?
Even if the whole human being on earth to say and believe, that oneself is
a holy man,
Still, our defilements become master of ourselves.
Like a group of people believe that the world is flat,
Not round.
Still, the world is round,
Rather than flat.
Good faith should educate,
Not make us into a foolish man, who seemed not to have a brain to think over
our own feet.
We should follow and be guided by facts,
Not the fact that is guided by the conviction.
We may succeed in deceiving others,
But we'll never really be able to deceive ourselves.
Defilement of our own which we abandoned,
Increasingly thick.
In turn, the thickness of our defilements, which is going to strangle
ourselves.
Followers as much as anything,
Devotees much as anything,
Academic degree as much as anything,
Wealth as much as anything,
Relatives as much as anything,
Strength as much as anything,
It remained to be subdued by the king of death,
And inherit the fruits of his own actions.
Deceptive be deceived.
Outwit be fooled.
As many people who became followers of us,
As many people as we managed to swiz,
No matter how much wealth we managed to gather,
No matter how much power we have,
Not comparable to a person who is able to understand himself.
Although the identity we are full of falsehoods,
But people see us as a divine person,
But the dirt is packed with charming dress, remained a pile of dirt.
Others judge and see ourselves from the outside standpoint.
While we see ourselves and judge ourselves from the viewpoint of the self,
it is still a piece of shit dirt.
On the contrary,
Even if we be hated and despised by many people
Assessing and see ourselves as garbage,
From the standpoint of their glasses,
And yet we who comprehend of ourselves,
Know the inner qualities of ourselves,
Maintaining respect for ourselves.
A pure gem,
Though not recognized by the people around us,
Gem was still a precious jewel,
And it is enough for us to know it,
And maintain its purity,
Whatever the conditions outside ourselves,
Whatever the accusations and slanders from outside ourselves.
Jewel remains a gem.
Dirt remains dirt.
Who shall we deceit and swizzle?
We may be able to deceive others,
But we actually never be able to cheat and deceive ourselves.
So, who else shall we deceit and swizzle?
You never got an award by yourself as long as you are still lying to
yourself.
Even if you believe otherwise.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Orang bodoh, menganggap
dirinya telah suci,
Hendak membimbing orang lain,
Namun dirinya sendiri masih
perlu dibimbing.
Mereka yang benar-benar bijaksana,
Sibuk mengamati dan mengikis
kekotoran batinnya sendiri,
Bukan bersikap seakan dirinya
telah suci bersih,
Bukan pula sibuk mengurusi
kekotoran batin orang lain,
Sementara kekotoran batinnya
sendiri kian tebal.
Orang yang berhati kotor,
Mungkin saja mampu menutupi
segala kebusukannya demikian rupa,
Tampil bersih dan lugu,
Bahkan mendapat banyak
pengikut,
Dipuja-puji,
Dan bahkan orang-orang yang
terkecoh meminta bimbingan padanya.
Sebenarnya siapa yang hendak
kita tipu?
Sekalipun seluruh manusia di
muka bumi mengatakan dan meyakini diri kita sebagai seorang suciwan,
Tetaplah kekotoran batin kita
menjadi penguasa atas diri kita sendiri.
Bagaikan sekelompok orang
meyakini bahwa dunia ini datar,
Bukan bulat.
Tetap saja dunia ini bulat,
Bukan datar.
Keyakinan yang baik
semestinya mencerdaskan,
Bukan membuat kita menjadi
manusia bodoh yang seakan tidak memiliki otak untuk berpikir diatas kaki kita
sendiri.
Kita harusnya mengikuti dan
dibimbing oleh fakta,
Bukan fakta yang menghamba
pada keyakinan.
Kita mungkin berhasil menipu
orang lain,
Namun kita takkan pernah benar-benar
dapat menipu diri kita sendiri.
Kekotoran batin kita sendiri
yang selama ini kita telantarkan,
Kian hari kian tebal.
Pada gilirannya, ketebalan
kekotoran batin kita itu yang akan mencekik diri kita sendiri.
Pengikut sebanyak apapun,
Pemuja sebanyak apapun,
Gelar akademik sebanyak
apapun,
Kekayaan sebanyak apapun,
Sanak saudara sebanyak
apapun,
Kekuatan sebanyak apapun,
Ia tetap akan ditundukkan
oleh raja kematian,
Dan mewarisi buah dari
perbuatannya sendiri.
Menipu akan ditipu.
Mengecoh akan terkecoh.
Sebanyak apapun orang yang
menjadi pengikut kita,
Sebanyak apapun orang yang
berhasil kita kelabui,
Sebanyak apapun kekayaan yang
berhasil kita himpun,
Sebanyak apapun kekuasaan
yang kita miliki,
Tidak sebanding dengan
seorang pribadi yang mampu memahami dirinya sendiri.
Sekalipun jatidiri kita penuh
kepalsuan,
Namun orang-orang melihat
kita sebagai pribadi yang suci,
Namun kotoran yang dikemas
baju yang menawan tetaplah seonggok kotoran.
Orang lain menilai dan
melihat diri kita dari sudut pandang luar diri kita.
Sementara diri kita melihat
dan menilai diri kita sendiri dari sudut pandang dalam diri, seonggok kotoran
itu tetaplah kotoran.
Sebaliknya,
Sekalipun kita dibenci dan
dimusuhi banyak orang,
Yang menilai dan melihat diri
kita sebagai sampah,
Dari sudut pandang kacamata
mereka,
Namun kita yang memahami diri
kita sendiri,
Tahu kualitas batin diri kita
sendiri,
Tetap menghargai diri kita
sendiri.
Permata yang murni,
Sekalipun tidak diakui oleh orang-orang
di sekeliling kita,
Permata itu tetaplah permata
yang berharga,
Dan cukuplah bagi kita untuk
mengetahui hal itu,
Dan menjaga kemurniannya,
Apapun kondisi di luar diri
kita,
Apapun tuduhan dan fitnah
dari luar diri kita.
Permata tetaplah permata.
Kotoran tetaplah kotoran.
Siapa yang hendak kita tipu
dan kecoh?
Kita mungkin dapat menipu
orang lain,
Namun kita sejatinya takkan
pernah dapat menipu dan mengecoh diri kita sendiri.
Jadi, siapa lagi yang hendak
kita tipu dan kecoh?
Anda takkan pernah mendapat
penghargaan oleh diri Anda sendiri selama Anda masih berbohong pada diri Anda sendiri.
Sekalipun, kau memercayai
yang sebaliknya.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.