JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

A Human Being Should be Humane

Someone called humans,
Not because it has a posture able to walk upright with the spine.
Someone worthy of calling himself as a human being,
Not because she has a beautiful face.
A person can be admitted as a human being,
Not because he has a lot of followers and was able to speak human language.
One only deserve to be called as human beings,
When he behaves with dignity that makes it different from an animal.
A human being should be humane.
Someone, though he was ugly,
But he is a true man when he had the sublime nature and character.
Someone, though she is poor,
But his sincerity made her shine like a god and goddess.
Someone, though he was weak and oppressed,
But the courage and greatness of his soul made it seem so grand.
Someone,
Be great or to be dirty and humiliated,
Not because of his birth,
However, because of the behavior and the quality of mind and the goodness of his words.
Many of us have encountered,
Humans dressed nice,
Tie or wear a beautiful dress,
Speak sweet words,
Using luxury vehicles,
But in everyday life they are always hungry and thirsty to eat another human being.
A human,
It was only deserve to be called human beings, when he was able to practice to control the passions and desires of himself.
An animal does not have self-control.
Is degrading yourself by apply like an animal that is not dignified.
An animal would not be ashamed or afraid to eat other animals.
When a body postured like a human,
But humans ate each other,
Indeed they are no different from an animal.
A man who is really a man,
Recognizing that every human will fall sick, grow old, and subject to the god of death.
A human,
Will no longer be arrogant toward other human beings.
Only an animal that is act superior to other animals.
A human,
Not going to feel more entitled than other men,
Moreover claimed the rights of other human beings.
Many of us,
In everyday just humble themselves to look like an animal that knows no shame or fear with a low appetite.
Although,
Humans have the ability to think beyond the animal,
However behaved that are even lower than an animal.
At least,
An animal knows full.
However, a low level of human,
Not knowing satisfied in life.
A human being would not feel entitled to degrade or humiliate another human being just because he is more fortunate at that time.
All human beings,
Whatever his condition now,
Will end up in the same condition,
Sick, ugly, and died.
Carries, just karma and mental quality.
A human being is not going to dump his life to have an activity that is like an animal:
Look for something to eat,
Sleep,
And breed.
A man is in contrast to an animal,
Because the training practices of self-control and control of our senses.

© HERY SHIETRA Copyright.


Seseorang disebut sebagai manusia,
Bukan karena memiliki postur tubuh yang mampu berjalan tegak dengan tulang belakangnya.
Seseorang layak menyebut dirinya sebagai manusia,
Bukan karena dirinya memiliki wajah yang rupawan.
Seseorang dapat mengaku sebagai manusia,
Bukan karena ia memiliki banyak pengikut dan mampu berbicara bahasa manusia.
Seseorang hanya patut disebut sebagai manusia,
Ketika ia bersikap penuh martabat yang membuatnya berbeda dengan seekor hewan.
Seorang manusia seyogianya bersikap manusiawi.
Seseorang, sekalipun ia buruk rupa,
Namun ia merupakan manusia sejati ketika ia memiliki keluhuran sifat dan karakter.
Seseorang, sekalipun ia miskin,
Namun ketulusan hatinya membuat tubuhnya bersinar seperti seorang dewa dan dewi.
Seseorang, sekalipun ia lemah dan tertindas,
Namun keteguhan hati dan kebesaran jiwanya membuatnya tampak demikian agung.
Seseorang,
Menjadi agung atau menjadi kotor dan terhina,
Bukan karena kelahirannya,
Namun karena perilaku dan kualitas pikiran serta kebaikan ucapannya.
Banyak kita jumpai,
Manusia berpakaian bagus,
Berdasi atau memakai gaun,
Bertutur kata manis,
Menggunakan kendaraan mewah,
Namun dalam keseharian mereka selalu lapar dan haus untuk memakan manusia lain.
Seorang manusia,
Baru layak disebut manusia ketika ia mampu berlatih untuk mengontrol hasrat dan nafsu dirinya sendiri.
Seekor hewan tidak memiliki pengendalian diri.
Adalah merendahkan diri sendiri dengan berlaku layaknya seekor hewan yang tidak bermartabat.
Seekor hewan tidak akan malu ataupun takut untuk memakan hewan lain.
Ketika seorang berpostur tubuh menyerupai manusia,
Namun saling memakan manusia lain,
Sejatinya mereka tak berbeda dengan seekor hewan.
Seorang manusia yang benar-benar merupakan manusia,
Menyadari bahwa setiap manusia akan jatuh sakit, menjadi tua, dan tunduk pada dewa kematian.
Seorang manusia,
Tidak akan lagi bersikap arogan terhadap manusia lain.
Hanya seekor hewan yang bersikap superior terhadap hewan lain.
Seorang manusia,
Tidak akan merasa lebih berhak daripada manusia lainnya,
Terlebih merenggut hak manusia lain.
Banyak diantara kita,
Dalam keseharian justru merendahkan diri mereka sendiri menjadi menyerupai seekor hewan rendah yang tidak mengenal malu ataupun takut.
Meskipun,
Manusia memiliki kemampuan berpikir yang melampaui hewan,
Namun berperilaku yang justru lebih rendah dari seekor hewan.
Setidaknya,
Seekor hewan mengenal kenyang.
Seorang manusia yang rendah,
Tidak mengenal puas dalam hidupnya.
Seorang manusia tidak akan merasa berhak untuk merendahkan atau menghina manusia lain hanya karena dirinya lebih beruntung.
Semua manusia,
Apapun kini kondisinya,
Akan berakhir dalam kondisi sama,
Sakit, buruk rupa, dan meninggal.
Yang dibawanya hanyalah karma dan kualitas mental.
Seorang manusia tidak akan mencampakkan hidupnya untuk memiliki aktivitas yang tak ubahnya seekor hewan:
Mencari makan,
Tidur,
Dan berkembang biak.
Seorang manusia berbeda dengan seekor hewan,
Karena praktik pelatihan diri dalam mengendalikan dan mengontrol indera-indera kita.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.