Dare to Being Honest

What type of human the most difficult to beat?
Is not him, who intelligent and clever,
But the lucky ones.
What type of human most easily defeated?
Is not him, people who stupid and foolish,
However, people who are less fortunate enough.
What type of human the most difficult to deal with?
Is not him, people who have a lot of knowledge,
But is most tiring when we deal with people full of self-justification.
However wrong he was, the most intelligent human looking for a way of self-justification and justification.
Thanks to the self-justification,
Humans tried to run away from his fear itself,
So deceive themselves by all means,
Including lying to others,
With expectations will not be afraid to face the possibility of his guilt.
Humans often amuse himself,
In ways that are not healthy,
That is looking for any justification for bad behavior,
So it can feel calm as if he never did anything wrong.
Justification self-harm to other people and the offender himself.
Self-righteousness makes the offender is unable to introspection for self-improvement.
Self-righteousness like covering the wound ulcers,
So that the wound becoming infected with lethal infection.
Not immediately treat it,
But lying to yourself,
That he was not hurt or injure others.
Those with self-justification,
Even more ferocious against their victims,
As a reflection of their own fears that can not be controlled so choose to submit and take refuge in the mechanism of self-justification.
That is why,
Perpetrators of self-justification is always more depressing than the state of the victims,
However the severity of the victim's condition as a result of his actions.
Self-righteousness can be used as a self-protection mechanism that is not healthy,
If we make it a habit,
Then the attitude of self-justification will be the nature and the character that is difficult to remove,
Even those who are affected by this disease are not aware that he is being controlled by the mindset of self-justification.
People who always feel right,
People who always felt could do no wrong,
People who always believes he can not be wrong,
People who see that someone else is always wrong,
People who believe that the only other people who can make a mistake,
People who feel that they, without the need to consider carefully preceded it, it will think and act right,
Most likely, they are people who are highly skilled in the techniques of self-justification.
Confronting people with high self-justification,
Like facing a zombie,
Is dead but still able to move and speak,
And it is useless to argue with him,
Because no one can win against someone with self-justification,
However incorrect he was,
However erroneously he was,
Whatever silly he was,
Whatever as dumb as he was,
Of any wicked as he was,
Self-righteousness always managed to find a reason to defend and justify wrongdoing.
Even though,
It was terrible to those who have always felt right.
For them,
Only himself, which can be true,
While everyone else is always erroneously to face him.
Self-justification for activists,
Truth is his monopoly.
Even though,
It is wonderful to recognize,
That incorrect as incorrect,
That we may be wrong,
That we can just behave error,
That we may be negligent.
Beware, O my friend,
Self-righteousness can be so addictive.
Someone who is manly,
Ready with the consequences and advanced to show himself to be responsible.
While a coward,
Will hide behind the self-justification.
Really,
What a wonderful world if we want to open and be honest,
As it is,
There is no longer self-justification.
Nothing is worse than being open and accountable.
At least we will respect ourselves, for fairness, and our chivalry spirit.
Dare to do,
Dare to be responsible.
Do not let,
One time we hurt ourselves,
And we justify ourselves,
That we ourselves need to be tried and be trained.
Until finally hour of our death,
We will feel stupid to own,
Misled by our own self-justification.
If it is so,
Nothing else can save her.
If it has been so happens,
He only has the right to blame himself.
I have no more words to say.
Like when Angulimala, cold-blooded killer,
Chasing the Buddha,
And asked him to stop and did not avoid him,
In order to be captured by it,
The Buddha only give an answer,
“O Angulimala, a Buddha had long ceased (from hurting other creatures). Now is the time for you to quit.”

© HERY SHIETRA Copyright.

Apakah tipe manusia yang paling sukar dikalahkan?
Bukanlah ia, orang yang cerdas dan pandai,
Namun orang yang beruntung.
Apakah tipe manusia yang paling mudah dikalahkan?
Bukanlah ia, orang yang bodoh dan dungu,
Namun orang yang tidak beruntung.
Apakah tipe manusia yang paling sukar dihadapi?
Bukanlah ia, orang yang memiliki banyak pengetahuan,
Namun adalah paling melelahkan ketika kita menghadapi orang yang penuh pembenaran diri.
Sesalah apapun, manusia paling pandai mencari cara pembenaran diri dan justifikasi.
Berkat pembenaran diri,
Manusia mencoba lari dari perasaan takutnya sendiri,
Sehingga membohongi dirinya sendiri dengan segala cara,
Termasuk membohongi orang lain,
Dengan harapan tidak akan merasa takut menghadapi kemungkinan dirinya bersalah.
Manusia kerap menghibur dirinya sendiri,
Dengan cara-cara yang tidak sehat,
Yakni mencari segala pembenaran bagi perbuatan buruknya,
Sehingga dapat merasa tenang seakan tidak pernah berbuat keliru.
Pembenaran diri mencelakai orang lain dan si pelakunya sendiri.
Pembenaran diri membuat si pelaku tidak mampu untuk introspeksi guna perbaikan diri.
Pembenaran diri bagai menutupi luka borok,
Sehingga luka itu kian terjangkit infeksi yang mematikan.
Bukan segera mengobati,
Namun membohongi diri sendiri,
Bahwa dirinya tidak terluka ataupun melukai pihak lain.
Mereka dengan pembenaran diri,
Bahkan lebih galak terhadap korban-korban mereka,
Sebagai cerminan dari ketakutan diri mereka sendiri yang tak dapat dikontrol sehingga memilih untuk tunduk dan berlindung pada mekanisme pembenaran diri.
Itulah sebabnya,
Pelaku pembenaran diri selalu lebih menyedihkan dari keadaan para korbannya,
Separah apapun kondisi korban akibat perbuatannya.
Pembenaran diri dapat dijadikan sebagai mekanisme perlindungan diri yang tidak sehat,
Bila kita menjadikannya sebagai kebiasaan,
Maka sikap pembenaran diri akan menjadi tabiat serta karakter yang sukar dihilangkan,
Bahkan mereka yang terjangkiti penyakit ini tidak sadar bahwa dirinya sedang dikuasai pola pikir pembenaran diri.
Orang-orang yang selalu merasa benar,
Orang-orang yang selalu merasa tidak mungkin berbuat keliru,
Orang-orang yang selalu meyakini dirinya tidak dapat salah,
Orang-orang yang memandang bahwa orang lain selalu salah,
Orang-orang yang meyakini bahwa hanya orang lain yang dapat berbuat keliru,
Orang-orang yang merasa bahwa dirinya tanpa perlu didahului menimbang masak-masak tetap akan berpikir dan bertindak benar,
Kemungkinan besar merupakan orang-orang yang terampil dalam teknik pembenaran diri.
Menghadapi orang-orang dengan pembenaran diri yang tinggi,
Bagai menghadapi zombie,
Sudah mati namun tetap dapat bergerak dan berbicara,
Dan adalah percuma berdebat dengannya,
Karena tak ada yang dapat menang menghadapi seseorang dengan pembenaran diri,
Sesalah apapun dirinya,
Sekeliru apapun dirinya,
Sekonyol apapun dirinya,
Sebodoh apapun dirinya,
Sejahat apapun dirinya,
Pembenaran diri selalu berhasil menemukan alasan untuk membela dan membenarkan perbuatan salahnya.
Padahal,
Adalah sangat mengerikan orang-orang yang selalu merasa dirinya benar.
Bagi mereka,
Hanya dirinya sendiri yang dapat benar,
Sementara orang lain adalah selalu keliru menghadapi dirinya.
Bagi para penggiat pembenaran diri,
Kebenaran adalah monopoli miliknya.
Padahal,
Adalah sangat indah untuk mengakui,
Bahwa salah sebagai salah,
Bahwa kita dapat saja keliru,
Bahwa kita dapat saja salah,
Bahwa kita dapat saja lalai.
Waspadalah wahai kawanku,
Pembenaran diri bisa menjadi demikian adiktif.
Seseorang yang jantan,
Siap dengan konsekuensi dan maju menampilkan dirinya untuk bertanggung jawab.
Sementara seorang pengecut,
Akan bersembunyi dibalik pembenaran diri.
Sungguh,
Alangkah indahnya dunia ini bila kita mau terbuka dan bersikap jujur,
Apa adanya,
Tiada lagi pembenaran diri.
Tidak ada yang jelek dari sikap terbuka dan bertanggung jawab.
Setidaknya kita akan menaruh hormat kepada diri kita sendiri atas sikap jujur dan ksatria diri kita.
Berani berbuat,
Berani bertanggung jawab.
Jangan sampai,
Suatu waktu kita menyakiti diri kita sendiri,
Dan kita melakukan pembenaran diri,
Bahwa diri kita perlu dicoba dan dilatih.
Sampai akhirnya ajal menjelang,
Kita pun akan merasa bodoh sendiri,
Terkecoh oleh pembenaran diri kita sendiri.
Jika sudah demikian,
Tiada lagi yang dapat menyelamatkan dirinya.
JIka sudah demikian,
Ia hanya berhak untuk menyalahkan dirinya sendiri.
Aku sudah tidak punya lagi kata-kata untuk diucapkan.
Seperti ketika Angulimala, sang pembunuh berdarah dingin,
Mengejar-ngejar Sang Buddha,
Dan memintanya agar berhenti dan tidak menghindari dirinya,
Agar dapat ditangkap olehnya,
Sang Buddha hanya memberi jawaban,
“Wahai Angulimala, seorang Buddha sudah lama berhenti (dari menyakiti). Kini saatnya bagimu untuk berhenti.”


© Hak Cipta HERY SHIETRA.