Odor of a Recluse

Do we have to feel shame,
Just because the clothes were worn out,
Not being able to buy and wear classy?
Do we need to feel inferior,
Just because it can not afford a private vehicle,
Only able to travel by foot to sweat?
Whether we should feel hatred towards ourselves,
Just because we do not have a higher education degree?
Do we deserve to feel insecure,
Just because we do not follow the flow of social life,
Social life which is not necessarily positive?
Do we have to feel angry,
Just being able to eat a potluck,
Not being able to stylish luxury living like everyone else?
Does we have to be afraid,
Just because it has a body that is not perfect,
Where other people were able to apply himself with captivating?
Whether it is the wrong thing, living in needy?
Is it a meanness to be poor?
Is it a crime to be the unpretentious?
Is it a sin if we live simply?
Why do people just do not ever feel embarrassed,
Taking the rights of others through deceit,
Claimed the lives of other creatures, laughing merrily,
Stealing the property of others with ease,
Damage the environment lightly,
Fool and deceive the public with enthusiastically?
They were luckier than us, never felt quite satisfied and not to know the shame continues to rob the rights of others?
Actually who are more fortunate, and who is more worthy to be ashamed,
disadvantaged people live, but to live honestly,
Or the lucky, but live in dishonesty?
Actually, what we need to be embarrassed by the simple life?
Actually, what we need to feel embarrassed, with a simple life?
Actually, why we are not ashamed to do evil?
Why should we be ashamed to be a as it is,
In pursuit of luxury, choose to do evil?
Even a Buddha, removing the royal robe,
Wearing a shroud corpses wrappers,
And dress with such fabrics,
Without a shred of embarrassment.
Did the Buddha should be ashamed to wear a shroud?
Should be ashamed are those who insulted him.
A hermit,
Sitting meditating in the jungle,
Once came Sakka,
Sakka is the king in the realm of gods.
Sakka bowed and saluted the hermit.
The hermit said,
O King Sakka,
Why are you bent down and saluted me,
A shabby hermit who dressed in ragged, which was flavorful odor?
Sakka replied,
O noble hermit,
A smell the god of wisdom,
Bad deeds human pose a foul smell, which is not favored by the gods,
While he is persistent do practice, rehearsal erosion of defilement,
Is honored and respected by the gods,
I therefore salute.
Stupid human judge others by their outward appearance,
Not of their deeds.
Stupid humans decorate their outward appearance,
Not busy straightening the contents in themselves.
Even a Sakka,
Respect and admiration on a fetid ascetic,
Because salute to his inner qualities.
While the foolish man saluted and bent on an evil man that are packed in a charming outward appearance.
Foolish man fooling themselves by being stupid.
The enlightened one, will never spend their time to preen.
Life and human life is too short to waste.

© HERY SHIETRA Copyright.

Apa kita harus merasa malu,
Hanya karena memakai pakaian yang usang,
Tidak mampu membeli dan mengenakan pakaian berkelas?
Apa kita perlu merasa rendah diri,
Hanya karena tidak mampu membeli kendaraan pribadi,
Hanya mampu bepergian dengan berjalan kaki hingga penuh keringat?
Apa kita patut merasa benci terhadap diri sendiri,
Hanya karena kita tidak memiliki gelar pendidikan yang tinggi?
Apa kita pantas merasa tidak percaya diri,
Hanya karena kita tidak mengikuti arus pergaulan hidup,
Pergaulan hidup yang belum tentu positif?
Apa kita harus merasa marah,
Hanya karena mampu makan seadanya,
Tidak mampu untuk bergaya hidup mewah seperti orang lain?
Apa kita harus merasa takut,
Hanya karena memiliki tubuh yang tidak sempurna,
Dimana orang lain mampu merias dirinya dengan menawan?
Apakah salah hidup berkekurangan?
Apalah sebuah keburukan menjadi orang miskin?
Apakah merupakan sebuah kejahatan untuk menjadi orang bersahaja?
Apakah dosa bila kita hidup sederhana?
Mengapa orang-orang justru tidak pernah merasa malu,
Mengambil hak orang lain lewat tipu daya,
Merenggut hidup dan nyawa makhluk lain sembari tertawa riang,
Mencuri barang milik orang lain dengan mudahnya,
Merusak lingkungan dengan entengnya,
Membodohi dan membohongi publik dengan antusiasnya?
Mereka yang lebih beruntung dari kita tidak pernah merasa cukup puas dan tidak dengan mengenal rasa malu terus merampok hak-hak orang lain?
Sebenarnya siapa yang lebih beruntung dan yang lebih patut untuk merasa malu,
Orang hidup berkekurangan namun hidup secara jujur,
Atau orang yang mujur namun hidup penuh dengan ketidakjujuran?
Sebenarnya apa yang perlu kita rasakan malu, dengan hidup sederhana?
Sebenarnya mengapa kita tidak malu berbuat jahat?
Mengapa kita harus malu menjadi seorang apa adanya,
Demi mengejar kemewahan memilih berbuat jahat?
Bahkan seorang Buddha melepas jubah kerajaan,
Mengenakan kain kafan bekas pembungkus bangkai mayat,
Dan berpakaian dengan kain tersebut,
Tanpa setitik pun perasaan malu.
Apakah Sang Buddha harus malu memakai kain kafan?
Seharusnya yang merasa malu adalah mereka yang menghina Beliau.
Seorang pertapa,
Duduk bermeditasi di tengah hutan,
Suatu ketika datanglah Dewa Sakka,
Sang raja di alam dewa.
Dewa Sakka membungkuk dan memberi hormat pada sang pertapa.
Sang pertapa berkata,
Wahai Raja Dewa Sakka,
Mengapa engkau membungkuk dan memberi hormat pada diriku,
Petapa lusuh berbaju compang-camping yang beraroma bau ini?
Dewa Sakka menjawab,
Wahai pertapa yang mulia,
Seorang dewa mencium aroma kebijaksaan,
Perbuatan buruk manusia menimbulkan bau busuk yang tak disukai dewa,
Sementara ia yang telah gigih berpraktik latihan pengikisan kekotoran batin,
Adalah dihormati dan disegani para dewa,
Oleh karenanya saya memberi hormat.
Manusia bodoh menilai orang lain dari penampilan luar mereka,
Bukan dari perbuatan mereka.
Manusia bodoh meriasi penampilan luar mereka,
Bukan sibuk membenahi isi dalam diri mereka sendiri.
Bahkan seorang Dewa Sakka,
Menaruh hormat dan kagum pada seorang pertapa berbau busuk,
Karena menghormat pada kualitas batinnya.
Sementara manusia bodoh memberi hormat dan membungkuk pada manusia berhati busuk yang dikemas dalam penampilan luar yang menawan.
Manusia bodoh membodohi diri dengan bersikap bodoh.
Manusia yang telah tercerahkan tidak akan pernah menghabiskan waktu mereka untuk bersolek.
Hidup dan umur manusia terlampau singkat untuk dibuang-buang.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.