TRUTH ALWAYS BITTER

Why do so many of us who choose to live in a fantasy?

Immersed in a vain hope and false, equip themselves with a variety of attributes, enrich themselves, avoiding anything and always chasing something else.

Why do we look away from lamentation, sorrow, sickness, old age, and death?
Lifelong pursuit of our life sciences, material wealth, building a home, ended without bringing any of it other than karma.

Many of us choose to surrender on promises of heavenly, frenetic metropolitan, heady stuff that weakens awareness, luxury wealth, fame, power, and dominion over the world.

Artificial life offers a deceptive mirage, as if life is beautiful, precious, happy, should be held tightly, so that the life complacent stuck in it, and become slaves of falsehood which we built ourselves.

O my friend, why do we continue to deceive ourselves?

O my friend, why do we feel entitled to take and taking away the rights of others?

Because life is suffering, and people are always trying to escape from suffering in ways that is true or otherwise the wrong way.

Acknowledging the suffering of life, is enlightenment. Denying the suffering of life, makes people become a slave and victim of his own fears.

Suffering that give the message to us, that it is a struggle to no longer be born in the womb, the fight for no longer reborn, struggles not to be attached to the formations, the struggle to see the reality of life as it is, and liberation to realize the essence of all things: without core self eternal and ever-changing.

Everything changes, nothing can upheld by us, my friend.

Law of changes overcome each formation, nothing except ourselves each.

Changes moving against our will, my friend. 

No one can control this fact, as our own wish.

Attached to something simply to be disappointing, because nothing is eternal.

There's nothing like the core of a permanent self, everything changed.

There's nothing like the core of a permanent self, everything went not as we please.

In fact we do not know ourselves.

Look inside.

Get used to the inside.

Not accustomed to outside themselves.

Not look out yourself.

Be honest to ourself.

Liberation from the shackles of karmic bond chain, stopping the cycle of rebirth cycle.

Like wild monkeys that can only be bound by the concentration and self-awareness, confining wild monkeys that within ourselves and no longer let it make us become a follower of this wild monkeys which always on the move jumping to and from.

Tranquility. Clarity. Purity.

Liberation.

Now, is time to raise up, my friends.

© HERY SHIETRA Copyright.

Mengapa begitu banyak diantara kita yang memilih hidup dalam khayalan?

Tenggelam dalam harapan-harapan kosong dan semu, melengkapi diri dengan berbagai atribut, memperkaya diri, menghindari sesuatu dan selalu mengejar-ngejar sesuatu lainnya.

Mengapa kita memalingkan wajah dari ratap tangis, kesedihan, sakit, usia tua, dan kematian?

Sepanjang hayat kehidupan kita mengejar ilmu, kekayaan materi, membangun rumah tangga, berakhir tanpa membawa satupun dari semua itu selain karma.

Banyak diantara kita memilih untuk menyerahkan diri pada janji-janji surgawi, hingar-bingar metropolitan, barang memabukkan yang melemahkan kesadaran, kemewahan harta, ketenaran, kekuasaan, dan kerajaan di atas dunia.

Kehidupan artifisial menawarkan fatamorgana yang mengecoh, seakan kehidupan adalah indah, berharga, membahagiakan, patut dipegang erat, melenakan sehingga hidup terjebak di dalamnya, dan menjadi budak dari kepalsuan yang kita bangun sendiri.

Wahai kawanku, mengapa kita senantiasa menipu diri?

Wahai kawanku, mengapa kita merasa berhak mengambil dan merampas hak orang lain?

Karena hidup adalah penderitaan, dan manusia selalu berusaha lepas dari penderitaan dengan cara-cara yang benar atau sebaliknya cara yang keliru.

Mengakui penderitaan hidup, adalah pencerahan. Mengingkari penderitaan hidup, membuat manusia menjadi budak dan korban dari ketakutannya sendiri.

Penderitaan yang memberi pesan pada kita, bahwa adalah perjuangan untuk tidak lagi terlahir dalam rahim, perjuangan untuk tidak lagi menjelma, perjuangan untuk tidak melekat pada bentukan-bentukan, perjuangan untuk melihat kenyataan hidup apa adanya, dan pembebasan untuk menyadari hakekat segala sesuatu: tanpa inti diri yang kekal dan selalu berubah.

Segalanya berubah, tiada yang dapat dipegang erat oleh kita, kawanku.

Hukum perubahan menguasai setiap bentukan, tiada terkecuali diri kita masing-masing.

Perubahan bergerak melawan kehendak kita, kawanku.

Melekat pada sesuatu hanya akan mengecewakan, karena tiada yang kekal.

Tiada inti diri yang kekal, segalanya berubah.

Tiada inti diri yang kekal, segalanya berjalan tidak seperti kehendak kita.

Bahkan kita tidak tahu siapa diri kita sendiri.

Lihatlah ke dalam.

Terbiasalah ke dalam.

Bukan terbiasa diluar diri.

Bukan melihat keluar diri.

Jujur pada diri kita sendiri.

Pembebasan diri dari belenggu rantai ikatan karma, berhentinya siklus lingkaran kelahiran kembali.

Bagaikan monyet liar yang hanya dapat diikat oleh konsentrasi dan kesadaran diri, mengurung monyet liar itu di dalam diri kita sendiri dan tidak lagi membiarkannya membuat kita menjadi pengikut dari monyet liar ini yang selalu bergerak meloncat kesana kemari.

Ketenangan. Kejernihan. Kemurniaan. 

Pembebasan.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.