Enough for Us to Pay Attention to Ourselves

Other people can make mistakes,
Even being mistaken and inappropriate to us.
But whatever happens,
We should not go along with doing wrong.
We do not have to do anything inappropriate and wrong just because of the behavior of others.
Let alone their own bad karma that will then repay their deeds,
We do not need to pollute our own hands by taking any revenge,
And we never need to plant bad karmic seeds just because of others.
Keep on planting good karma seeds,
For the good of our own lives.
We may feel hurt and sad when injured.
We may feel anger and disappointment and frustration when hurt or betrayed.
We may feel hopeless and even feel a great grudge in our hearts.
Thus,
Therefore,
We can do self-justification,
By saying that the person, once also did evil to us,
So now, it is not wrong to repay those evil deeds to them.
However,
Self-justification is still a self-justification,
A mental attitude that is shallow and narrow in thinking.
We do not need to plunge and harm ourselves by planting bad karmic seeds in order to avenge other people's evils against us.
Suffice it to focus on being creative,
Because of the creativity and the willingness to think creatively,
Will lead us to a wider range of life possibilities.
We may choose to live apart from those who have hurt us,
Instead of being constantly attached to hatred and resentment by staying alive in the same neighborhood.
We may choose to change the workplace or even choose to become an entrepreneur, if we feel disappointed and oppressed by the treatment of a boss against us who are employees who work in a company.
We may choose to live as a hermit who practices meditation in the jungle, if we feel disappointed with the false and inhuman world life.
In other words,
We are responsible for ourselves.
We may choose to spend our entire lives planning big revenge.
However,
Is it all that,
Which is the purpose of our life?
Still we will suffer from the defilements of ourselves.
Would not it be better if we left the rest of our short lives, to pay enough attention to ourselves?

© HERY SHIETRA Copyright.

Orang lain bisa saja berbuat salah,
Bahkan bersikap keliru dan tidak patut terhadap kita.
Namun apapun yang terjadi,
Hendaknya kita tidak ikut-ikutan berbuat keliru.
Kita tidak perlu turut berbuat tidak patut dan keliru hanya karena perilaku orang lain.
Biarkan saja buah karma buruk mereka sendiri yang kemudian akan membalas perbuatan mereka,
Kita tidak perlu untuk mengotori tangan kita sendiri dengan melakukan pembalasan apapun,
Dan kita tidak pernah perlu untuk menanam benih karma buruk hanya karena orang lain.
Tetaplah untuk rajin menanam benih karma baik,
Demi kebaikan hidup diri kita sendiri.
Kita bisa saja merasa sakit hati dan sedih ketika dilukai.
Kita bisa saja merasakan amarah dan kekecewaan serta frustasi ketika disakiti ataupun dikhianati.
Kita bisa saja merasa putus asa bahkan merasakan dendam yang sangat hebat di dalam hati.
Sehingga,
Oleh karenanya,
Kita bisa saja melakukan pembenaran diri,
Dengan berkata bahwa orang tersebut, dahulu juga pernah berbuat jahat kepada kita,
Sehingga kini, tidaklah salah bila kita membalas perbuatan jahat itu kepada mereka.
Namun,
Pembenaran diri tetap saja merupakan pembenaran diri,
Suatu sikap mental yang dangkal dan sempit dalam berpikir.
Kita tidak perlu menjerumuskan dan mencelakai diri kita sendiri dengan cara menanam berbagai benih karma buruk demi membalas kejahatan orang lain terhadap diri kita.
Cukuplah kita memfokuskan diri untuk bersikap kreatif,
Karena kreatifitas dan kemauan untuk berpikir kreatif,
Akan membawa kita pada berbagai kemungkinan hidup yang lebih lebar.
Kita bisa saja memilih untuk hidup terpisah dari orang-orang yang selama ini telah menyakiti kita,
Daripada terus-menerus melekat pada kebencian dan rasa benci dengan tetap hidup di lingkungan tempat yang tinggal yang sama.
Kita dapat saja memilih untuk berpindah tempat kerja atau bahkan memilih untuk menjadi seorang pengusaha, bila kita merasa kecewa dan tertindas oleh perlakuan seorang bos terhadap kita yang merupakan karyawan yang bekerja di suatu perusahaan.
Kita bisa saja memilh untuk hidup sebagai seorang pertapa yang menjalankan praktik meditasi di hutan, bila kita merasa kecewa terhadap kehidupan duniawi yang palsu dan tidak manusiawi.
Dengan kata lain,
Kita bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri.
Kita bisa saja memilih untuk menghabiskan seluruh hidup kita untuk menyusun rencana besar untuk membalas dendam.
Namun,
Apakah semua itu,
Yang menjadi tujuan hidup kita?
Tetap saja kita akan menderita akibat kekotoran batin diri kita sendiri.
Bukankah akan lebih baik bila kita sisakan sisa hidup kita yang singkat ini, untuk cukup memperhatikan diri kita sendiri?


© Hak Cipta HERY SHIETRA.