The Beauty Being an Ordinary Person

There are people who feel compelled to become a leader,
even dreaming,
obsessed by it,
And campaigning to become governor,
A director of a huge company with a lot of followers,
A president,
If need be a world leader,
Or a leader of the universe,
Up to daydream became king of heaven.
However,
Soon came the news shocking,
Children's presidential candidate, was found entangled cases of drug abuse,
And become an accused before the court.
How could it be,
Seeks to be a leader who organize many citizens and other families,
When he has failed to organize his own family members.
Like a hypocrite,
Easy advising others,
But always failed to advise themselves.
Why are we so obsessed to organize and patronize others,
While we are so difficult to organize and direct ourselves?
We do not need to have a tremendous dream,
Being ordinary people that are useful for ourselves or our family members,
Is already a considerable achievement of life.
Can give the example and guidance of life,
For relatives and the younger generation,
In the environment of our closest relatives,
Can organize and control our own mind,
Save ourselves from the shackles of ignorance,
Is already a greatest victory.
We do not need a villain, for we beat and defeat,
Just to satisfy the obsession to become a hero who is loved by many members of the public.
It should not be up, we are obsessed with the pursuit of something,
We abandon what is near to us,
And wasted it,
Until the end we lose the people closest to us,
And can only lament in the end.
When we are able and willing to provide the best for a lot of people out there,
Why do we not give more effort anymore,
Paying attention and effort is best for ourselves and for the people closest to us.
We can not even really about saving ourselves when the god of death comes to us.
Being a common person and ordinary people,
Is not a disgrace.
Humble is to be a great person but has a mental dwarf,
Afflict so many people in the end.
Modeling does not require many words of wisdom,
He reflected through exemplary behavior itself.
We will never really be able to be sincere towards others,
Throughout ourselves have not been able to be sincere to ourselves and to the people closest to us.

© HERY SHIETRA Copyright.

Ada yang merasa terdorong untuk menjadi seorang pemimpin,
bahkan bermimpi,
terobsesi olehnya,
Dan berkampanye untuk menjadi seorang gubernur,
Seorang direktur perusahaan besar dengan banyak pengikut,
Seorang presiden,
Bila perlu menjadi pemimpin dunia,
Atau seorang pemimpin jagat raya,
Hingga berangan-angan menjadi raja alam surga.
Namun,
Tak lama kemudian tersiar berita menggemparkan,
Anak sang kandidat presiden ditemukan terjerat perkara penyalahgunaan obat terlarang,
Dan menjadi pesakitan di depan pengadilan.
Bagaimana mungkin,
Hendak menjadi pemimpin yang mengatur banyak warga negara dan keluarga lain,
Bila dirinya sendiri gagal menata anggota keluarganya sendiri.
Bagaikan seorang munafik,
Mudah menasehati orang lain,
Namun selalu gagal menasehati diri sendiri.
Mengapa kita demikian terobsesi untuk mengatur dan menggurui orang lain,
Sementara kita demikian sukar mengatur dan mengarahkan diri kita sendiri?
Kita tidak perlu memiliki impian yang luar biasa besar,
Menjadi orang biasa yang berguna bagi diri kita sendiri atau anggota keluarga kita,
Sudah merupakan prestasi kehidupan yang cukup.
Dapat memberikan teladan serta bimbingan hidup,
Bagi sanak keluarga dan generasi muda,
Dalam lingkungan keluarga terdekat kita,
Dapat menata dan mengontrol pikiran kita sendiri,
Menyelamatkan diri kita dari belenggu kebodohan batin,
Sudah merupakan kemenangan terbesar.
Kita tidak membutuhkan seorang penjahat atau kriminal untuk kita hajar dan kalahkan,
Hanya untuk memuaskan obsesi diri agar dapat menjadi seorang pahlawan yang dicintai banyak anggota masyarakat.
Hendaknya jangan sampai kita terobsesi mengejar sesuatu,
Kita menelantarkan apa yang telah ada di dekat kita,
Dan menyia-nyiakannya,
Sampai pada akhirnya kita kehilangan orang-orang terdekat kita,
Dan hanya dapat meratap pada akhirnya.
Bila kita merasa mampu dan berkeinginan untuk memberikan yang terbaik bagi banyak orang di luar sana,
Mengapa kita tidak memberikan usaha yang lebih keras lagi,
Memberi perhatian dan usaha yang terbaik bagi diri kita sendiri serta bagi orang-orang terdekat diri kita sendiri.
Kita bahkan tidak dapat benar-benar menyelematkan diri kita sendiri ketika dewa kematian datang pada kita.
Menjadi orang biasa,
Bukanlah sebuah aib.
Yang hina ialah menjadi orang besar namun memiliki jiwa yang kerdil,
Sehingga menyengsarakan banyak orang pada akhirnya.
Keteladanan tidak membutuhkan banyak perkataan bijak,
Ia dicerminkan lewat keteladanan perilaku itu sendiri.
Kita tidak akan pernah benar-benar sanggup bersikap tulus terhadap orang lain,
Sepanjang diri kita belum mampu untuk bersikap tulus terhadap diri kita sendiri dan terhadap orang-orang terdekat diri kita.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.