Anti Criticism and False Confidence

An anticritic,
Always feel most right,
And the only true one.
Monopolize the truth.
Feeling already have the truth,
Despite having never done any hard struggle to seek the truth.
While others can only be mistaken,
Never true,
And always wrong.
An anticritic,
Allergic to criticism,
Although, the criticism was given honestly toward him.
An anticritic,
At the same time is a very good at criticizing,
A critic who is worse than most rotten critics.
Actually they are a coward,
Fearful of the fact that they are actually still far from the truth,
Fearful of the fact that they can be wrong, or may have made many mistakes,
Afraid of the fact that others are more righteous and wiser,
Afraid to face the fact that he / she did not have any distinctive character,
So choosing to assume that the other person is always wrong,
While only he / she himself, who can claim to have the truth and have been right.
Others can only be silent and listen to criticism,
While he himself is most entitled to feel right and criticize.
It happens because he himself is reactive to his fear,
So as to cover up the fear by being anticritic,
Even at the same time being a cruel critic.
An anticritic as well as a critic,
Indeed always a person who is afraid to face reality,
The reality that he does not have any privileges over others he criticizes.
Fear of the reality that he could be wrong.
We will never be special human beings,
Only by clever criticism of others.
We can never lift our own dignity,
By degrading the dignity of others.
That we will get only hostility, false sense of superiority, false confidence, and hatred.

© HERY SHIETRA Copyright.

Seorang antikritik,
Selalu merasa paling benar,
Dan satu-satunya yang paling benar.
Memonopoli kebenaran.
Merasa sudah memiliki kebenaran,
Meski belum pernah melakukan perjuangan keras apapun untuk mencari kebenaran.
Sementara orang lain hanya dapat keliru,
Tidak pernah benar,
Dan selalu salah.
Seorang antikritik,
Alergi terhadap kritik,
Sejujur apapun kritik itu diberikan terhadapnya.
Seorang antikritik,
Disaat bersamaan adalah seorang yang sangat pandai mengkritik,
Pengkritik yang lebih buruk dari kritikus paling busuk.
Sebenarnya mereka adalah seorang penakut,
Takut menghadapi kenyataan bahwa mereka sebenarnya masih jauh dari kebenaran,
Takut menghadapi kenyataan bahwa sejatinya mereka dapat keliru atau mungkin telah banyak melakukan kekeliruan,
Takut menghadapi kenyataan bahwa orang lain lebih benar dan lebih bijaksana,
Takut menghadapi kenyataan bahwa dirinya tidak memiliki keistimewaan karakter apapun,
Sehingga memilih untuk berasumsi bahwa orang lain adalah selalu keliru,
Sementara hanya dirinya seorang, yang boleh mengklaim memiliki kebenaran dan telah benar.
Orang lain hanya boleh diam dan mendengarkan kritik,
Sementara dirinya sendiri yang paling berhak merasa benar dan mengkritik.
Itu terjadi karena dirinya sendiri bersikap reaktif terhadap perasaan takutnya,
Sehingga menutupi perasaan takut itu dengan bersikap antikritik,
Bahkan disaat bersamaan menjadi seorang pengkritik yang kejam.
Seorang antikritik sekaligus sebagai seorang pengkritik,
Sejatinya selalu merupakan seorang yang takut menghadapi realita,
Realita bahwa dirinya tidak memiliki keistimewaan apapun dibanding orang lain yang dikritik olehnya.
Ketakutan akan realita bahwa dirinya bisa jadi keliru.
Kita tidak akan pernah menjadi manusia yang spesial,
Hanya dengan karena pandai mengkritik orang lain.
Kita tidak akan pernah dapat meninggikan martabat diri kita sendiri,
Dengan cara merendahkan harkat dan martabat orang lain.
Yang akan kita dapatkan hanyalah rasa permusuhan, rasa superioritas semu, percaya diri yang palsu, dan kebenciaan.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.