Maestro of the Eccentric

The face of a person may seem kind and thoughtful,
But who will know,
What kind hearts and their thoughts.
There are proud people who can give to the poorer and the less fortunate than themselves,
But there are also people should feel proud to be able to steal and cheat the poor.
Some people claim to have been deceived,
But it could be that he himself is a con man.
Everyone can claim to be a good person,
Speaking in a way that gives the impression of wisdom,
Behave as if you have an understanding attitude.
But who knows what his behavior is behind all that.
Man is like an actor,
Who is capable of playing an artificial role in the center stage of life.
No more honesty,
No more innocent characters.
All become all polished and artificial.
Everyone can claim that he keeps his word,
But there is no guarantee that these words can be kept in the end.
Everyone can claim,
Because claiming is just as easy as saying the words from the mouth.
However,
Not everyone is able to make a commitment.
Promise is always easy,
But keeping promises is never easy.
Determined is easy,
As easy as breaking the promise.
But consistency always takes great effort to make it happen.
Just as when we say lies,
It's always easier than telling the truth.
Good always demands effort and sacrifice.
While crime does not demand self-control or sacrifice.
Crime always makes others as victims,
Not self-sacrifice.
Everyone can make her / his appearance look like an intellect,
But the proof is still waiting for the truth of the assumption.
The person who is really known as a maestro,
Not too much to make the impression that he was a genius.
A maestro,
Whatever its appearance,
Everyone will still be able to recognize him as a genius.
No matter how strange and eccentric the appearance of Albert Einstein,
Everyone still applauds him,
And no one denied the recognition of the genius.
A fool who claims to be a genius,
It's the same as making a fool of himself.
If we are to declare ourselves to be a maestro,
Then we first need to fight hard to really reach the level of maestro.
A maestro,
Never deceive himself.
A maestro,
Never felt the need to deceive others.

© HERY SHIETRA Copyright.

Wajah seseorang bisa saja tampak baik hati dan bijaksana,
Namun siapa yang akan tahu,
Seperti apa isi hati dan isi pikiran mereka.
Ada orang yang bangga yang dapat memberi kepada orang yang lebih miskin dan lebih tidak beruntung daripada dirinya,
Namun ada juga yang orang justru merasa bangga dapat mencuri dan menipu orang yang miskin.
Ada orang mengaku telah tertipu,
Namun bisa jadi justru dirinya sendiri adalah seorang penipu.
Setiap orang bisa saja mengaku-ngaku sebagai orang baik,
Berbicara secara cara yang memberi kesan bijaksana,
Bersikap seakan penuh pengertian.
Namun siapa yang tahu apa perilaku dirinya dibalik semua itu.
Manusia bagai seorang aktor,
Yang mampu memainkan peran buatan di tengah panggung kehidupan.
Tiada lagi kejujuran,
Tiada lagi kepolosan karakter.
Semua menjadi serba polesan dan buatan belaka.
Semua orang bisa menyatakan bahwa dirinya menepati janji,
Namun tiada jaminan ucapan tersebut dapat ditepati pada akhirnya.
Semua orang bisa mengklaim,
Karena mengklaim hanyalah semudah mengucapkan kata-kata dari mulut.
Namun,
Tidak semua orang mampu membuat komitmen.
Berjanji selalu mudah,
Namun menepati janji tidaklah pernah mudah.
Bertekad adalah mudah,
Semudah mengingkari janji.
Namun konsistensi selalu membutuhkan usaha keras untuk merealisasikannya.
Sama seperti ketika kita berkata bohong,
Selalu lebih mudah daripada berkata jujur.
Kebaikan selalu menuntut usaha dan pengorbanan.
Sementara kejahatan tidak pernan menuntut pengendalian diri ataupun pengorbanan.
Kejahatan selalu menjadikan orang lain sebagai korban,
Bukan pengorbanan diri.
Semua orang bisa membuat penampilan dirinya terkesan seperti seorang yang intelek,
Namun pembuktian masih menunggu kebenaran asumsi tersebut.
Orang yang benar-benar dikenal sebagai seorang maestro,
Tidak terlampau banyak membuat kesan bahwa dirinya adalah seorang jenius.
Seorang maestro,
Apapun penampilannya,
Semua orang akan tetap mampu mengenalinya sebagai seorang jenius.
Tidak perduli betapa aneh dan eksentriknya penampilan Albert Einstein,
Semua orang tetap salut terhadap dirinya,
Dan tiada seorang pun yang mengingkari pengakuan terhadap sang jenius.
Seorang dungu yang mengaku-ngaku sebagai seorang jenius,
Sama artinya sedang mempermalukan dirinya sendiri.
Bila kita hendak menyatakan bahwa diri kita adalah seorang maestro,
Maka kita terlebih dahulu perlu berjuang keras untuk benar-benar mencapai tingkatan maestro.
Seorang maestro,
Tidak pernah menipu dirinya sendiri,
Seorang maestro,
Tidak pernah merasa butuh untuk menipu orang lain.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.