Given Oxygen, Rewarded with Smoke

Like someone who does not want to thank,
In the oxygen and shade from the scorching heat of the sun given by trees,
Precisely reciprocate by giving the smoke of burning garbage carried by the wind to enter the house of the tree owner,
Even claiming that he is able to live even without a tree on this Earth,
That's what humans are more to be called the public garbage.
Reciprocate kindness by harming,
No idea how to thank.
We may also call it,
An ironic fact!
Only victims are entitled to anger and feel harassed.
Is crazy and evil,
If the offender is actually angry toward the victim,
Do not even hesitate to twist the facts,
It was as if the victim had made a mistake.
In your opinion,
Even if the offender does not acknowledge his actions,
What does it mean he will be able to get away from the fruit of bad karma?
In your opinion,
Although no eyewitnesses have seen the perpetrators' evil deeds,
What does it mean that the offender will not have any consequence from the law of karma?
In your opinion,
Is it true that no one who witnessed, against a crime committed someone secretly or covertly?
The law of karma always sees and hears,
Watch live,
And become the executor when bad karma bears fruit on the culprit.
In your opinion,
Does the victim need to be angry and scream first because they feel hurt,
In order for the culprit to get bad karma due to his actions?
In your opinion,
If the victim does not know or does not realize that he or she has been a victim of a crime,
So the offender will escape punishment imposed by the law of karma?
In your opinion,
Is it true that someone can cheat others,
Without any consequence of the law of karma?
Who can we really cheat in this life?
In your opinion,
If the offender denies his bad deed,
Even able to hire the best lawyers,
Even escaped punishment in court,
What does it mean to be able to bribe and escape the verdict of the law of karma?
In your opinion,
If the victim is only able to surrender,
Silent as unable to fight when faced with the power of the villain,
So does it mean that the offender will forever win and be able to defeat the law of karma when it is time for bad karma to bear fruit on the perpetrator?
In your opinion,
Whether by belittling an evil deed,
By stating that the evil is small for the offender,
So what does mean bad karma will not bear fruit on the perpetrator?
In your opinion,
Is it just the big crime that can bear the fruit of the law of karma?
In your opinion,
Is small in value,
A small contribution from a rich man,
Will it look as small for someone who is really poor?
For the rich,
Such donations are small when compared to all of his wealth,
But for the recipient of the donation,
The grant from the donor, is very big value.
The same thing,
Applies otherwise,
Perhaps you think your evil deed is not how much it is,
But it could have a major impact on the victim.
There is always a law of karma,
There is always the fruit of the law of karma,
And there is always justice behind every deed,
Hurt will be hurt,
Deceive will be deceived,
Lying will be lied to,
Being unfair will be treated unfairly.
All just a matter of time,
Until it's time to mature and bear fruit on the culprit.
The law of karma becomes the prosecutor as well as the judge and the executor,
That works by itself,
Without need we ask or command.
Justice will be enforced,
By itself when the time was ripe to bear fruit.
To harm others,
It means being evil to ourselves.
The fool is happy to harm others,
The fruit is like a mango seed,
Planted in a fertile field,
Growing a large mango tree,
Produce thousands of mangoes from a single mango seed.
Harm others with joy and pleasure,
Then the law of karma will hurt the perpetrator with a full sadism painful.
Therefore,
Who do we want to lie and hurt besides ourselves?
All will be reflected on the culprit himself,
Like a mirror.
The fool does not even feel afraid or ashamed of his bad deeds,
So bad luck will be a destiny waiting for him in the future.

© HERY SHIETRA Copyright.

Bagaikan seseorang yang tidak mau berterimakasih,
Pada oksigen dan keteduhan dari terik panasnya sinar matahari yang diberikan oleh pohon,
Justru membalas dengan memberikan asap pembakaran sampah yang terbawa angin memasuk rumah pemilik pohon,
Bahkan menyatakan bahwa dirinya mampu hidup sekalipun tanpa ada pohon di Bumi ini,
Seperti itulah manusia yang lebih patut disebut sebagai sampah masyarakat.
Membalas kebaikan dengan menyakiti,
Sama sekali tidak memahami cara berterimakasih.
Dapatlah pula kita menyebutnya sebagai,
Kenyataan yang ironis!
Hanya korban yang berhak untuk marah dan merasa dilecehkan.
Adalah sinting sekaligus jahat,
Bila pelaku kejahatan yang justru bersikap marah terhadap korbannya,
Bahkan tidak sungkan untuk memutar-balik fakta,
Seakan sang korban yang telah melakukan kekeliruan.
Menurut pendapatmu,
Sekalipun si pelaku kejahatan tidak mengakui perbuatannya,
Apakah artinya ia akan lolos dari buah karma buruk?
Menurut pendapatmu,
Sekalipun tidak ada saksi mata yang melihat perbuatan jahat si pelaku,
Apakah artinya si pelaku tidak akan mendapat konsekuensi apapun dari hukum karma?
Menurut pendapatmu,
Apakah benar tidak ada seorang pun yang menjadi saksi mata terhadap perbuatan jahat seseorang yang dilakukan secara diam-diam atau secara sembunyi-sembunyi?
Hukum karma selalu melihat dan mendengar,
Menyaksikan secara langsung,
Dan menjadi eksekutornya ketika karma buruk berbuah pada si pelaku kejahatan.
Menurut pendapatmu,
Apakah si korban perlu bersikap marah dan menjerit terlebih dahulu karena merasa disakiti,
Agar si pelaku kejahatan mendapat buah karma buruk akibat perbuatannya?
Menurut pendapatmu,
Apabila si korban tidak mengetahui atau tidak menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban kejahatan,
Maka si pelaku akan lolos dari hukuman yang dijatuhkan oleh hukum karma?
Menurut pendapatmu,
Apakah benar seseorang dapat berbuat curang terhadap orang lain,
Tanpa konsekuensi apapun dari hukum karma?
Siapa jugakah yang benar-benar dapat kita curangi dalam hidup ini?
Menurut pendapatmu,
Apabila si pelaku mengingkari perbuatan buruknya,
Bahkan mampu menyewa pengacara terbaik,
Bahkan juga lolos dari jerat hukuman di pengadilan,
Apakah artinya ia akan mampu menyuap dan lolos dari vonis hukum karma?
Menurut pendapatmu,
Apabila si korban hanya mampu pasrah,
Diam akibat tidak mampu berkutik menghadapi kekuatan si penjahat,
Maka apakah artinya si pelaku kejahatan akan selamanya menang dan mampu mengalahkan hukum karma ketika saatnya karma buruk berbuah pada si pelaku?
Menurut pendapatmu,
Apakah dengan meremehkan sebuah perbuatan jahat,
Dengan menyatakan bahwa perbuatan jahat itu adalah kecil bagi si pelaku,
Maka apakah artinya karma buruk tidak akan berbuah pada si pelaku?
Menurut pendapatmu,
Apakah hanya kejahatan besar yang membuahkan buah hukum karma?
Menurut pendapatmu,
Apakah kecil nilainya,
Sumbangan kecil dari seorang kaya raya,
Akan tampak sama kecilnya bagi seseorang yang benar-benar miskin?
Bagi si kaya,
Sumbangan demikian adalah kecil bila dibanding seluruh kekayaannya,
Namun bagi si penerima sumbangan,
Pemberian si donatur adalah sangat besar nilainya.
Hal yang sama pun,
Berlaku sebaliknya,
Mungkin kau berpikir perbuatan jahat mu itu tidak seberapa nilainnya,
Namun bisa jadi berdampak besar bagi si korban.
Selalu ada hukum karma,
Selalu ada buah dari hukum karma,
Dan selalu ada keadilan dibalik setiap perbuatan,
Menyakiti akan disakiti,
Menipu akan tertipu,
Berbohong akan dibohongi,
Bersikap tidak adil akan diperlakukan secara tidak adil.
Semua hanya persoalan waktu,
Hingga tiba waktunya untuk matang dan berbuah pada si pelaku.
Hukum karma menjadi jaksa sekaligus hakim dan eksekutornya,
Yang bekerja secara sendirinya,
Tanpa perlu kita minta ataupun perintahkan.
Keadilan akan ditegakkan,
Secara sendirinya ketika waktunya telah matang untuk berbuah.
Menjahati orang lain,
Sama artinya berikap jahat terhadap diri kita sendiri.
Si dungu dengan senang menjahati orang lain,
Buahnya bagaikan sebutir biji mangga,
Ditanam di ladang yang subur,
Tumbuh pohon mangga yang besar,
Menghasilkan ribuan buah mangga dari sebutir biji mangga.
Menjahati orang lain dengan gembira dan penuh kesenangan,
Maka hukum karma pun akan menyakiti si pelaku dengan penuh kegembiraan yang menyakitkan.
Dengan demikian,
Siapa yang mau kita bohongi dan sakiti selain diri kita sendiri?
Semua akan terpantul pada si pelaku itu sendiri,
Bagaikan cerminan dari cermin.
Si dungu bahkan tidak merasa takut ataupun malu atas perbuatan buruknya,
Maka nasib buruk yang akan menjadi takdir yang menunggu baginya dikemudian hari.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.