Together Make the World More Life-Friendly

When we find ourselves even harder advised by ourselves,
So the people closest to us will not be able to give advice to us,
Because we can not open the eardrum and the door of our heart.
Even,
Perhaps a reprimand of a judge will not be ignored.
When we are not even able to advise ourselves,
We will always be most righteous,
We will always feel always right,
And we will always feel right on track.
Inability to be counseled or self-advised,
It starts when we get used to breaking the commitments we previously set ourselves.
We begin to underestimate the importance of a commitment,
Self-discipline,
Responsible,
And open attitude to improve.
Probably too cruel,
To label them as lost people.
They are people with disoriented purpose of life,
As if life were all about themselves,
Where others are just as extras in a drama-like life.
Would not it be nice,
When we meet and hang out with people who are open to a reprimand, criticism, and advice?
Would not it be very peaceful,
When the whole world introspection each other,
So there is no war or split?
Understand each other,
Understanding each other,
Mutual introspection,
Mutual respect,
Being fair,
Mutually rebuked and reprimanded,
Mutual counseling and advice.
When we feel entitled and clever to advise others,
While ourselves are hard to be advised,
Even,
Not able to be counseled by ourselves,
That is what is called an ironic individual.
Like a patient with a chronic illness,
But feel himself healthy and fine.
Is not that,
Hearing is always easier than talking?
Why do we feel happier to talk more than want to listen more?
A person who is given a title as a clever speaker,
Usually has a character as a good listener.
Without us being able to hear aspirations and understand others,
Forever we will never be an authoritative speaker,
Even to advise ourselves would not be able.
Would not it make us feel irritated,
Meet someone who always feels right,
While others regarded and treated as always less true.
Be careful when we feel interested in judging others,
While we ourselves become a bad judge figure for ourselves.

© HERY SHIETRA Copyright.

Bila kita mendapati bahwa diri kita bahkan sukar dinasehati oleh diri kita sendiri,
Maka orang-orang terdekat kita pun tidak akan mampu memberi nasehat kepada kita,
Karena kita tidak mampu membuka gendang telinga dan pintu hati kita.
Bahkan,
Mungkin teguran seorang hakim sekalipun tidak akan kita hiraukan.
Ketika kita bahkan tidak mampu menasehati diri kita sendiri,
Kita akan selalu paling benar,
Kita akan selalu merasa selalu benar,
Dan kita akan selalu merasa sudah benar pada jalurnya.
Ketidakmampuan untuk dinasehati ataupun menasehati diri sendiri,
Bermula disaat kita terbiasa untuk melanggar komitmen yang sebelumnya kita tetapkan sendiri.
Kita mulai memandang remeh arti penting dari sebuah komitmen,
Disiplin diri,
Tanggung jawab,
Dan sikap terbuka untuk memperbaiki diri.
Mungkin terlampau kejam,
Untuk menyebut mereka sebagai kaum tersesat.
Mereka adalah orang-orang dengan disorientasi tujuan hidup,
Seakan hidup adalah semata seputar diri mereka sendiri,
Dimana orang lain hanyalah sebagai sekadar figuran dalam kehidupan yang bagaikan panggung drama ini.
Bukankah akan sangat menyenangkan,
Bila kita berjumpa dan berkumpul dengan orang-orang yang terbuka untuk teguran, kritik, dan nasehat?
Bukankah akan sangat damai,
Bila seluruh penjuru dunia saling introspeksi diri,
Sehingga tiada lagi perang ataupun perpecahan?
Saling mengerti,
Saling memahami,
Saling introspeksi diri,
Saling menghargai,
Saling bersikap adil,
Saling menegur dan ditegur,
Saling menasehati dan dinasehati.
Ketika kita merasa berhak dan pandai untuk menasehati orang lain,
Sementara diri kita sendiri sukar untuk dinasehati,
Bahkan,
Tidak mampu dinasehati oleh diri kita sendiri,
Itulah yang disebut dengan individu yang ironis.
Bagaikan pasien pengidap penyakit kronis,
Namun merasa dirinya sehat dan baik-baik saja.
Bukankah,
Mendengar selalu lebih mudah daripada berbicara?
Mengapa kita merasa lebih senang untuk banyak berbicara ketimbang mau untuk lebih banyak mendengarkan?
Seseorang yang diberi gelar sebagai pembicara yang pandai,
Biasanya memiliki karakter sebagai seorang pendengar yang baik.
Tanpa kita mampu untuk mendengar aspirasi dan memahami orang lain,
Selamanya kita tidak akan pernah menjadi seorang pembicara yang berwibawa,
Bahkan untuk menasehati diri kita sendiri pun tidak akan mampu.
Bukankah akan membuat kita merasa iritasi,
Menjumpai seseorang yang selalu merasa paling benar,
Sementara orang lain dipandang dan diperlakukan seolah selalu kurang benar.
Berhati-hatilah ketika kita merasa tertarik untuk menghakimi orang lain,
Sementara kita sendiri menjadi sosok hakim yang buruk bagi diri kita sendiri.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.