A Myth about the Future Story, the Extinction of Mankind

Is not it really amazing,
The world is able to accommodate various oceans and mountains.
Is not it really amazing,
The world is able to withstand the weight of climate change and extreme ecosystem changes for billions of years.
Is not it really a miracle,
This world persists in the midst of earthquakes and rainstorms.
Is not it really a good news,
The world remains upright against the evolution of Earth's formation process.
Is not it really a long natural selection of nature,
This world has evolved in such a way as the heritage of the natural culture.
Is not it really great splendor,
The world is able to accommodate billions of people for billions of years.
But who really appreciates the beauty and sustainability of nature in this world?
When our ancestors properly guarded the condition of this earth when it was inherited to us,
We precisely by being greedy damaging and destroying the civilization of the world,
Through dredging,
Exploitation,
Blasting,
Pollution,
Deforestation,
Commercialization of springs,
Holes the ozone layer,
Without a single one we will reserve to be preserved when we will pass this world on for future generations.
Suction, suction, and suction,
Minerals conflict,
Coal,
Gold,
Petroleum and palm oil,
Housing,
Even the peatlands which are the history museum of the formation of the earth,
Destroyed in the blink of an eye,
Leaving damage and excavation pits,
That can never be recovered.
Start missing the spring,
Because humans are so stupid as to damage their own ecosystems.
Starting global warming,
Because humans are so crazy, that it threatens the lives of the people of the world itself through human activities that are not environmentally friendly.
Starting extinction of various animals and habitats of plants,
Because humans are so greedy to spoil whatever they encounter.
Even a tiger,
Will not go back to pounce on prey,
When he has been full.
While,
Humans never know the word satisfied,
Keep destroying, digging, and sucking.
Whether for what it's all going to happen,
And whatever he will inherit for the next generation,
In addition to the sins of the past.
What history will be made and recorded by mankind today,
In addition to the humiliating history as a human being known as the destructive carrying capacity of Earth's ecosystems.
Is that how humans thank the nature that has given him energy and food?
The world is always large enough to accommodate the human and the inhabitants of the Earth,
But this world will not be enough to accommodate the greed of a human being.
Really,
This is not a myth about the future.
The damage and threat of extinction of the human species will already be in front of the eye,
When there is no longer a living plant,
At that time, no more animals will survive.
And when the time comes,
Our children and grandchildren will be dying,
Died slowly.
Is that what we really want?
How cruel you are,
O people!
Perhaps, this world must first destroy the human race,
Before humankind with certainty and with greed destroys the world.
Do you realize,
That the world is also capable of moaning pain when injured?

© HERY SHIETRA Copyright.

Bukankah sungguh luar biasa,
Dunia ini mampu menampung berbagai samudera maupun pegunungan.
Bukankah sungguh mengagumkan,
Dunia ini mampu menahan bobot perubahan iklim dan perubahan ekosistem yang demikian ekstrim selama bermiliaran tahun lamanya.
Bukankah sungguh suatu keajaiban,
Dunia ini tetap bertahan ditengah gempa bumi maupun hujan badai.
Bukankah sungguh suatu kabar baik tersendiri,
Dunia ini tetap tegak menghadapi evolusi proses pembentukan Bumi.
Bukankah sungguh sebentuk seleksi alam yang panjang lamanya,
Dunia ini telah berevolusi sedemikian rupa sebagai warisan dari budaya alam.
Bukankah sungguh kemegahan yang luar biasa,
Dunia ini mampu menampung miliaran manusia selama miliaran tahun lamanya.
Namun siapa yang betul-betul menghargai keindahan dan kelestarian alam yang ada di dunia ini?
Ketika para leluhur kita menjaga dengan baik kondisi bumi ini ketika diwariskan kepada kita,
Kita justru dengan sikap tamak merusak dan menghancurkan peradaban dunia,
Lewat pengerukan,
Eksploitasi,
Peledakan,
Pencemaran,
Penebangan hutan,
Komersialisasi sumber mata air,
Melubangi lapisan ozon,
Tanpa satupun kita sisakan untuk dilestarikan ketika kita akan mewariskan dunia ini bagi generasi penerus di masa mendatang.
Hisap, hisap, dan hisap,
Mineral konflik,
Batu bara,
Emas,
Minyak bumi dan kelapa sawit,
Perumahan,
Bahkan lahan gambut yang merupakan museum sejarah pembentukan bumi,
Dihancurkan dalam sekejap mata,
Menyisakan kerusakan dan lubang-lubang bekas penggalian,
Yang tidak akan pernah dapat kembali terpulihkan.
Mulai hilang sumber mata air,
Karena manusia demikian bodohnya merusak ekosistem tempat tinggalnya sendiri.
Mulai terjadi pemanasan global,
Karena manusia demikian gilanya, sehingga mengancam kehidupan penduduk dunia itu sendiri lewat aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan.
Mulai terjadi kepunahan berbagai satwa dan habitat tumbuhan,
Karena manusia demikian rakusnya merusak apapun yang mereka jumpai.
Seekor harimau sekalipun,
Tidak akan kembali menerkam mangsa,
Ketika dirinya telah kenyang.
Sementara,
Manusia tidak pernah mengenal kata puas,
Terus merusak, menggali, dan menghisap.
Entah demi apa semua itu,
Dan entah apa yang akan ia wariskan bagi generasi penerus,
Selain dosa-dosa masa lalu.
Sejarah apa yang hendak dibuat dan dicatatkan oleh umat manusia saat kini,
Selain sejarah memalukan sebagai manusia yang dikenal sebagai perusak daya dukung ekosistem Bumi.
Begitukah cara manusia berterima kasih pada alam yang telah memberinya energi serta makanan?
Dunia ini selalu cukup luas untuk menampung manusia dan penduduk Bumi yang ada,
Akan tetapi Dunia ini tidak akan cukup muat untuk mengakomodir ketamakan seorang manusia sekalipun.
Sungguh,
Ini bukanlah sebuah mitos tentang masa yang akan datang.
Kerusakan dan ancaman kepunahan spesies manusia sudah akan didepan mata,
Ketika tiada lagi tumbuhan yang mampu hidup,
Ketika itulah, tiada lagi satwa yang akan mampu bertahan hidup.
Dan ketika saatnya tiba,
Anak dan cucu kita akan sekarat,
Mati secara perlahan-lahan.
Itukah yang benar-benar kita kehendaki?
Betapa kejamnya Anda,
Wahai manusia!
Mungkin, dunia ini yang harus terlebih dahulu memusnahkan umat manusia,
Sebelum umat manusia dengan pasti dan dengan tamaknya meluluhlantakkan dunia ini.
Apakah engkau menyadari,
Bahwa dunia ini juga mampu merintih kesakitan ketika terluka?


© Hak Cipta HERY SHIETRA.