The Philosophy Behind the Working of Time

Time, is the lifeblood of a human being and every creature,
Time, is the life of a person.
Time, also a source of income a person (time is money).
Time, is the capital for learning and self-training.
Have you ever noticed,
If we cheat and steal other people's time,
Wasting other people's time,
Same meaning,
We have shortened the age of the person.
The age and life of a human and animal,
Determined not at what age he is now,
But on the following question:
What is the remaining time of his life?
The rest of the life time,
Specified by a number of days, hours, up to minutes and seconds.
Everyday,
Our age continues to decrease,
Not growing,
Because the number of hours of our lives actually decreases and decreases.
Disadvantage of other people's time,
It means making the person short-lived.
As well as,
When we waste our time for a day,
It means we are wasting our lives for a day,
As well as eliminating the opportunity to do useful things for the rest of our lives,
As well as wasting our life potential for one day anyway.
Life lives for one day though,
Really very useful,
Which should not be wasted or passed away.
In one day,
We can do many things in this life.
The potential of life for one day,
We can do to plant many good deeds,
Practicing meditation practice,
Scrape the defilements,
Practicing self-control exercises and self-purification.
Skipping and wasting one day,
Equally means to miss a one-day opportunity to do good and cleanse the mind.
That is also,
Our chances for that, are reduced for a day.
When we do not value the time of others,
Getting others to waste valuable time,
Which really should not be wasted if we are honest and rational to the person,
It means we have taken the person's life right for one day.
Similarly we have killed the person for a day.
Similarly, we have taken away the right of life to do good, for one day.
Realizing this,
We should no longer waste our time or the time of others,
Because time never increases,
As the human age never increases,
But it always decreases the life span of every living creature as time passes.
As the clock ticks as it moves forward,
Equally meaning we need to remember,
That our age continues to decrease,
One second at a time,
An hour after hour,
One day after another day,
One year after another,
A decade after another decade,
Until finally we find ourselves getting old,
And helpless,
Just waiting for death to arrive,
While wondering,
What have we been doing all this time?
Without having a chance to do much good for the rest of his life.
Time,
Seriously worth it.
Let us not waste it,
Although only one second.
Time is very precious and can not be played back.
Time is an essential of life.
Time is the potential of life,
Time is a resource.
Time is our own life.

© HERY SHIETRA Copyright.

Waktu, adalah sumber daya kehidupan seorang manusia dan setiap makhluk,
Waktu, adalah nyawa dari kehidupan seseorang.
Waktu, juga merupakan sumber penghasilan seseorang (time is money).
Waktu, adalah modal untuk proses belajar dan latihan diri.
Pernahkah disadari olehmu,
Jika kita menipu dan mencuri waktu orang lain,
Memboroskan waktu orang lain,
Sama artinya,
Kita telah memperpendek umur orang tersebut.
Umur dan nyawa seorang manusia dan hewan,
Ditentukan bukan pada umur berapa dirinya kini,
Namun pada pertanyaan berikut:
Berapakah sisa waktu hidupnya?
Sisa waktu hidup,
Ditentukan oleh suatu jumlah hari, jam, hingga menit dan detik.
Setiap harinya,
Umur kita terus berkurang,
Bukan bertambah,
Karena jumlah jam kehidupan kita sejatinya terus berkurang dan kian menipis.
Merugikan waktu orang lain,
Sama artinya membuat orang tersebut menjadi pendek umurnya.
Sama halnya,
Ketika kita membuang-buang waktu kita selama satu hari,
Sama artinya kita membuang nyawa hidup kita selama satu hari,
Sekaligus menghilangkan kesempatan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat selama sisa waktu hidup kita,
Serta memboroskan potensi hidup kita selama satu hari pula.
Nyawa hidup selama satu hari sekalipun,
Sungguh sangat bermanfaat,
Yang tidak boleh disia-siakan ataupun diboroskan.
Dalam satu hari,
Kita dapat melakukan banyak hal dalam hidup ini.
Potensi nyawa hidup selama satu hari ini,
Dapat kita lakukan untuk menanam banyak perbuatan bajik,
Melatih praktik meditasi,
Mengikis kekotoran batin,
Mempraktikkan latihan pengendalian diri dan penyucian diri.
Melewatkan dan menyia-nyiakan satu hari,
Sama artinya melewatkan kesempatan selama satu hari untuk berbuat baik dan membersihkan pikiran.
Artinya juga,
Kesempatan kita untuk itu, berkurang selama satu hari.
Ketika kita tidak menghargai waktu orang lain,
Membuat orang lain membuang-buang waktunya yang berharga,
Yang sebetulnya tidak perlu diboroskan bila kita bersikap jujur dan rasional terhadap orang tersebut,
Sama artinya kita telah merampas hak hidup orang tersebut selama satu hari.
Sama artinya pula kita telah membunuh orang tersebut selama satu hari.
Sama artinya pula kita telah merampas hak hidupnya untuk berbuat kebaikan, selama satu hari.
Dengan menyadari akan hal ini,
Hendaknya kita tidak lagi membuang-buang waktu diri kita sendiri ataupun waktu orang lain,
Karena waktu tidak pernah bertambah,
Sebagaimana umur manusia tidak pernah bertambah,
Namun selalu berkurang sisa masa hidup setiap makhluk hidup seiring berjalannya waktu.
Ketika jarum jam berbunyi ketika bergerak maju,
Sama artinya kita perlu mengingat,
Bahwa umur kita terus berkurang,
Satu detik demi satu detik,
Satu jam demi satu jam,
Satu hari demi satu hari,
Satu tahun demi satu tahun,
Satu dekade demi satu dekade,
Hingga sampai pada akhirnya kita mendapati diri kita telah menjadi tua,
Dan tidak berdaya,
Hanya tinggal menunggu ajal tiba,
Sembari bertanya-tanya,
Apa saja yang telah kita kerjakan selama ini?
Tanpa lagi memiliki kesempatan untuk berbuat banyak kebaikan selama sisa hidupnya.
Waktu,
Sungguh-sungguh berharga.
Janganlah kita menyia-nyiakannya,
Meski hanya satu detik.
Waktu sungguh amat berharga dan tidak dapat diputar untuk kembali.
Waktu adalah esensial dari kehidupan.
Waktu adalah potensi hidup,
Waktu adalah sumber daya.
Waktu adalah nyawa kita itu sendiri.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.