Failed to Understand the Role and Function of a Person in Life

What is our role in life?
Is the purpose of our life just to be a hedonist?
How could it be,
Want to be a president,
But unable to love the people and their own people.
How could it be,
Want to be a teacher,
But never liked teaching activities and also never liked children.
How could it be,
A person may serve as a judge,
If the judge himself is supposed to be tried and punished.
How could it be,
A person working as a policeman and law enforcement,
When he himself who often violate the law and blackmail the people.
How could it be,
Being a parent,
But always complaining and whining to his own son,
More childlike than his own son,
Giving an example of a childhood attitude that does not at all reflect an adult's attitude.
How could it be,
Being a man,
But want to marry fellow men,
Or, being a woman,
But want to marry fellow gender.
Every individual,
Have their own roles and functions in the community.
Having power and authority,
It means having a responsibility.
Just as when a state employee, who is paid on taxes collected from the people,
So the civil servants must animate their role in serving the people,
Instead of asking to be served by the people,
Especially blackmail and neglect people who need public services.
Just as strange as when someone has a myriad of academic degrees,
He should be more civilized and more humane.
But the intellectual level is not directly proportional to the maturity of thinking.
Being a scholar,
It should reflect the attitude of an intellectual who resembles a scholar.
Failure to interpret our role and function of life,
Making our own lives will lose meaning.
When life no longer has meaning,
We will move without direction,
Crashing into everything,
Even breaking the law,
Because there is no grip of living idealism.
All became pragmatic.
Even a criminal can see himself as a good person who is sure to enter heaven.

© HERY SHIETRA Copyright.

Apa yang menjadi peran kita dalam hidup ini?
Apakah tujuan hidup kita hanya untuk menjadi seorang hedonis?
Bagaimana mungkin,
Ingin menjadi seorang presiden,
Namun tidak mampu mencintai rakyat dan bangsanya sendiri.
Bagaimana mungkin,
Ingin menjadi seorang guru,
Namun tidak pernah menyukai kegiatan mengajar dan juga tidak pernah menyukai anak-anak.
Bagaimana mungkin,
Seseorang dapat menjabat sebagai seorang hakim,
Bila diri sang hakim itu sendiri yang semestinya diadili dan dihukum.
Bagaimana mungkin,
Seseorang dapat berprofesi sebagai seorang polisi dan penegak hukum,
Bila dirinya sendiri yang justru kerapkali melanggar hukum dan memeras rakyat.
Bagaimana mungkin,
Menjadi seorang orang tua,
Namun selalu mengeluh dan merengek kepada anaknya sendiri,
Lebih kekanak-kanankan daripada anaknya sendiri,
Memberikan teladan sikap kanak-kanak yang sama sekali tidak mencerminkan sikap seorang dewasa.
Bagaimana mungkin,
Menjadi seorang pria,
Namun menyukai sesama pria,
Atau, menjadi orang wanita,
Namun menyukai sesama gender.
Setiap individu,
Memiliki peran dan fungsi masing-masing di tengah masyarakat.
Memiliki kekuasaan dan kewenangan,
Berarti memiliki tanggung jawab.
Sama seperti ketika seorang pegawai negara yang digaji dengan pajak yang dipungut dari rakyat,
Maka para pegawai negeri harus menjiwai perannya dalam melayani masyarakat,
Bukan justru meminta dilayani oleh masyarakat,
Terlebih memeras dan menelantarkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan publik.
Sama anehnya ketika seseorang telah memiliki segudang gelar akademik,
Semestinya dirinya lebih beradab dan lebih humanis.
Namun tingkat intelektual ternyata tidak berbanding lurus dengan kedewasaan berpikir.
Menjadi seorang sarjana,
Semestinya mencerminkan sikap seorang intelektual yang menyerupai cendekiawan.
Kegagalan dalam memaknai peran dan fungsi hidup kita,
Membuat hidup kita sendiri akan kehilangan makna.
Ketika hidup tidak lagi memiliki makna,
Kita akan bergerak tanpa arah,
Menabrak apapun yang ada,
Bahkan melanggar hukum,
Karena tiada lagi pegangan idealisme hidup.
Semua menjadi serba pragmatis.
Bahkan seorang penjahat dapat memandang dirinya sendiri sebagai orang baik yang yakin akan masuk surga.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.