JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

Obsessed to not Being Hurt

We can not deter other people, to do evil or to do good.
They want to do good,
that's their business.
They want to do evil,
and even then their affairs.
We can not control other people's intentions and behavior.
Somebody else could have, harm and hurt us,
Without can we prevent or hinder.
thus,
we never need to worry about,
or worried about the behavior or actions of others.
Enough for ourselves,
to realize,
Each human beings is the heir of their own actions.
Hurt others,
it will be hurt as the fruit of bad karma.
Those who intend to and being vicious,
Is a matter for them alone to face the bitter fruit of the bad karma that will gain from it.
Not ashamed to behave badly,
It was their own affair.
Not afraid to make a foul,
It was their own affair.
Each offender inherit their respective actions.
A fool is proud and happy,
harm and abuse others.
While smart people,
will be afraid and embarrassed to do evil.
The fool, thinking that he could take refuge in the concept of the remission of sins,
Or to think that there is no karmic law that applies in this universe.
Only a fool,
are proud and excited to dig their own graves.
They want to be a fool like that,
That's not our business,
Despite ourselves to become victims of evil actions.
However,
is as stupid,
when we are obsessed to manage what we can not control.
Thoughts of others,
Is the property of others.
The will of others,
Is the property of others.
The actions of others,
Is the property of others.
Fruit karma of others,
Is the property of others.
It is not we who will reap the bitter fruit of the bad karma that they grow,
So that's what we were actually afraid will hurt someone else?
Or even obsessed with not being hurt by the bad guys.
As long as we keep ourselves focused maintain themselves, so as not to contribute to do evil,
And continue to train the practice of self-control,
That is enough.
As long as we are still able bitten by a mosquito interfere which sucks,
During that time also, the bad guys will still be able to hurt and injure ourselves.
We can not avoid those evil person forever.
Do not let our potential goes down to the bottom of the pool mud, just being overcome fear of the bad guys which hungry seek out their prey out there.
We simply set and take care of our own minds,
Reforming our own actions,
And be full responsibility for our own karma.
The rest,
It is a matter of each person of the offender,
And it is not our business.
Now,
Take out yourself from the prison of mind,
No longer need to be afraid of that bad guys.
It is they who should be afraid to do evil,
Not vice versa.

© HERY SHIETRA Copyright.

Kita tidak dapat menghalangi niat orang lain, untuk berbuat jahat atau berbuat baik.
Mereka hendak berbuat baik,
itu urusan mereka.
Mereka hendak berbuat jahat,
itupun urusan mereka.
Kita tidak dapat mengontrol niat dan perilaku orang lain.
Orang lain dapat saja menjahati dan menyakiti diri kita,
Tanpa dapat kita cegah ataupun halangi.
Sehingga,
kita tidak pernah perlu untuk memusingkan,
ataupun mencemaskan perilaku maupun perbuatan orang lain.
Cukup bagi diri kita,
untuk menyadari,
Masing-masing manusia adalah pewaris dari perbuatan mereka sendiri.
Menyakiti orang lain,
maka akan disakiti sebagai buah karma buruknya.
Mereka yang berniat dan berlaku jahat,
Adalah urusan bagi mereka sendiri untuk menghadapi pahitnya buah karma buruk yang akan mereka petik.
Tidak malu untuk berbuat buruk,
Itu adalah urusan mereka sendiri.
Tidak takut untuk berbuat busuk,
Itu adalah urusan mereka sendiri.
Masing-masing pelaku mewarisi perbuatan mereka masing-masing.
Orang bodoh dengan bangga dan bahagia,
menyakiti serta melecehkan orang lain.
Sementara orang cerdas,
akan takut dan malu untuk berbuat jahat.
Si dungu, berpikir dirinya mampu berlindung pada konsep penghapusan dosa,
Ataupun berpikir bahwa tiada hukum karma yang berlaku di semesta ini.
Hanya orang bodoh,
yang dengan bangga dan gembira menggali lubang kubur mereka sendiri.
Mereka hendak menjadi orang bodoh semacam itu,
Itu bukan urusan kita,
Meski diri kita menjadi korban perbuatan si jahat.
Namun,
adalah sama bodohnya,
bila kita terobsesi untuk mengatur apa yang tidak dapat kita kendalikan.
Pikiran orang lain,
Adalah milik orang lain.
Kehendak orang lain,
Adalah milik orang lain.
Perbuatan orang lain,
Adalah milik orang lain.
Buah karma orang lain,
Adalah milik orang lain.
Bukanlah kita yang akan memetik pahitnya buah karma buruk yang mereka tanam,
Sehingga untuk apa kita yang justru takut akan disakiti orang lain?
Atau bahkan terobsesi untuk tidak disakiti oleh orang jahat.
Selama diri kita tetap berfokus menjaga diri agar tidak berbuat jahat,
Dan terus melatih praktik pengontrolan diri,
Itu sudah cukup.
Selama diri kita masih dapat digigit seekor nyamuk mengganggu yang menyebalkan,
Selama itu juga orang-orang jahat tetap akan dapat menyakiti dan melukai diri kita.
Kita tidak dapat menghindari orang-orang jahat itu untuk selamanya.
Jangan sampai potensi diri kita terbenam ke dasar kolam lumpur hanya karena dikuasai ketakutan akan orang-orang jahat yang kelaparan memburu mangsa di luar sana.
Kita cukup mengatur dan mengurus pikiran kita sendiri,
Menata perbuatan kita sendiri,
Dan bersikap penuh tanggung jawab atas karma kita sendiri.
Selebihnya,
Itu urusan masing-masing si pelaku,
Dan itu bukanlah urusan kita.
Sekarang,
Keluarkanlah dirimu dari penjara pikiran,
Tidak perlu lagi takut untuk terhadap orang-orang jahat itu.
Merekalah yang semestinya takut berbuat jahat,
Bukan sebaliknya.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.