JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

I CAN DO WRONG, YOU TOO

Why should we be anti to the criticism?
Criticism makes us introspect,
In order not to repeat the mistakes and the ugliness alike.
When others no longer had to care about ourselves,
They would not give us criticism,
And let us dig our own graves by continuing to behave badly.
A teacher would reprimand when we are wrong,
Being an alarm to alert us.
Our critics,
As long as it's for the good of ourselves,
Is worth we give respect, such as when we salute our teachers.
Just like us can forget,
Erred in considering,
And forgetting something,
Thus ourselves too can be wrong in believing something,
Erred in behavior,
Erred in attitude,
Erred in deed,
Erred in behavior,
Erred in bad habits,
Err in temperament,
Erred in disposition,
Erred in character,
Mistaken in speech,
Be mistaken in mind,
Misrepresentation of looking at things,
Be mistaken in addressing something,
Be mistaken in response to a case,
Be mistaken in responding,
Be mistaken in motion,
Be mistaken in indifference,
Be mistaken in looking at ourselves and others,
Mistaken in its response,
Be mistaken in various and many ways.
We have done a lot of mistakes in life.
If the body could be erroneously,
Then our inner attitude can be wrong.
It is already a concrete proof, that we can and have been wrong in something and things.
As long as we still can be mistaken,
So we can be mistaken in a self-view,
Mistaken in believing,
As well as wrong in behavior.
Is very dangerous,
They are difficult to take advice,
Immersed in its quasi belief that they are always right and correct,
Can not be false,
Can not do wrong,
Unable to mistakenly believe,
Can not be false,
Can not false-spoken,
So those who criticize and reprimand is wrong,
That can not be mistaken can not be corrected for wrongly.
If you feel you can not be wrong,
Then other people have the same right to feel infallible.
You may feel entitled to feel right,
Other people too,
Felt right for their beliefs,
Felt right to their own opinion,
Felt right for their own behavior,
Feeling completely on their own thinking,
Feeling completely on their own words,
Feeling completely on their own attitudes,
Felt right on their own establishments,
And everyone else is always wrong,
With different views is dirty,
Who have different beliefs are the enemy,
Who has a different opinion is opposed,
Which has a different attitude is rebellious,
Being seeds of hostility and hatred spirit.
Exploded war,
Destruction everywhere,
Lamentation,
Innocent people become victims,
Corpses lying,
Fear,
Hysterical,
Twang sound bullets penetrate and perforate the wall of the house that should be a place of refuge,
Accompanied raise a shouts God's name,
The perpetrators continue to hunt down their victims only because of different beliefs.
Victims continue to fall.
Grief of losing loved ones,
While they always feel right do not ever want to feel guilty, does not go to stop the aggression,
Continued to strafe,
Continued to bombard,
With full confidence,
Grounded-scorch civilization,
For the sake of an opinion and beliefs, which became like a disease outbreak to the life and civilization of mankind,
Depriving the lives of others with one conviction,
That such action is not wrong,
Even the name of God for the acts of bloodshed,
Robbery as the way of the Lord,
Deprivation as God commands,
Which are nothing more than profiteering action of God's name,
To satisfy the ego animal nature itself.
Nothing is more terrible,
From the attitude was always right itself,
And the attitude that wants to win themselves.
Nothing is more terrible than those who see themselves always right.
Nobody's more terrible than those who always feel unable to act incorrectly.
While,
Is blessed,
Themselves always to look inward,
Acting on the basis of conscience, not blind faith.
They were enlightened,
Never close the space of introspection in the recesses of their hearts and minds.
They whom close themselves off from other truths,
Is a coward merely,
Because they are afraid to face the fact that the actions themselves and their self-confidence can be wrong.
I do not know how many casualties,
They still feel they are always right and feel entitled to claim the promise of heaven.

© HERY SHIETRA Copyright.

Mengapa kita harus anti terhadap kritik?
Kritik membuat kita melakukan introspeksi,
Agar tidak lagi mengulangi kesalahan dan keburukan serupa.
Ketika orang lain tidak lagi menaruh peduli terhadap diri kita,
Mereka tidak akan memberi kita kritik,
Dan membiarkan kita menggali lubang kubur kita sendiri dengan terus berbuat buruk.
Seorang guru akan menegur ketika kita keliru,
Menjadi alarm agar kita waspada.
Para pengkritik kita,
Selama itu demi kebaikan diri kita,
Adalah patut kita berikan hormat seperti ketika menghormat para guru kita.
Sama seperti diri kita dapat lupa,
Keliru dalam mengingat,
Dan melupakan sesuatu,
Maka diri kita pun dapat saja keliru dalam meyakini sesuatu,
Keliru dalam tindak-tanduk,
Keliru dalam sikap,
Keliru dalam perbuatan,
Keliru dalam kelakuan,
Keliru dalam kebiasaan buruk,
Keliru dalam perangai,
Keliru dalam tabiat,
Keliru dalam karakter,
Keliru dalam ucapan,
Keliru dalam pikiran,
Keliru dalam memandang sesuatu,
Keliru dalam menyikapi sesuatu hal,
Keliru dalam menanggapi suatu hal,
Keliru dalam memberi respons,
Keliru dalam gerakan,
Keliru dalam sikap acuh tak acuh,
Keliru dalam memandang diri dan orang lain,
Keliru dalam memberi tanggapan,
Keliru dalam berbagai dan banyak hal.
Kita telah melakukan banyak kekeliruan dalam hidup.
Bila tubuh kita dapat keliru bersikap,
Maka sikap batin kita pun dapat keliru.
Itu sudah merupakan bukti konkret, bahwa kita dapat dan telah pernah keliru dalam sesuatu dan berbagai hal.
Selama kita masih dapat keliru,
Maka kita pun dapat keliru dalam suatu pandangan diri,
Keliru dalam meyakini,
Serta keliru dalam tindak tanduk.
Adalah sangat berbahaya,
Mereka yang sukar dinasehati,
Tenggelam dalam keyakinan semunya bahwa diri mereka selalu benar,
Tidak dapat keliru,
Tidak dapat berbuat salah,
Tidak dapat keliru meyakini,
Tidak dapat keliru bersikap,
Tidak dapat keliru bertutur kata,
Maka mereka yang mengkritik dan menegurnya adalah keliru,
Yang tidak dapat keliru tidaklah dapat ditegur karena keliru.
Bila Anda merasa tidak dapat keliru,
Maka orang lain memiliki hak yang sama untuk merasa tak dapat keliru.
Anda dapat merasa berhak untuk merasa benar,
Orang lain pun demikian,
Merasa benar atas keyakinan mereka,
Merasa benar atas pendapat mereka sendiri,
Merasa benar atas perilaku mereka sendiri,
Merasa benar atas pemikiran mereka sendiri,
Merasa benar atas ucapan mereka sendiri,
Merasa benar atas sikap mereka sendiri,
Merasa benar atas pendirian mereka sendiri,
Dan orang lain selalu keliru,
Yang memiliki pandangan berbeda adalah kotor,
Yang memiliki keyakinan berbeda adalah musuh,
Yang memiliki pendapat berbeda adalah lawan,
Yang memiliki sikap berbeda adalah pemberontak,
Menjadi bibit permusuhan dan semangat kebencian.
Meledak peperangan,
Kehancuran dimana-mana,
Ratap tangis,
Orang-orang tak bersalah menjadi korban,
Mayat-mayat bergelimpangan,
Ketakutan,
Histeris,
Suara desing terjangan peluru menembus dan melubangi dinding rumah yang semestinya menjadi tempat berlindung,
Disertai teriakan membahanakan nama Tuhan,
Para pelaku terus memburu korban mereka hanya karena berbeda keyakinan.
Korban terus berjatuhan.
Kesedihan akibat kehilangan orang-orang yang dicintai,
Sementara mereka yang selalu merasa benar tidak pernah mau untuk merasa bersalah, tidak kunjung menghentikan agresi,
Terus memberondong,
Terus memborbardir,
Dengan keyakinan penuh,
Membumi-hanguskan peradaban,
Demi sebuah pendapat dan keyakinan yang bagaikan menjadi wabah penyakit bagi kehidupan dan peradaban umat manusia,
Merampas kehidupan orang lain dengan satu keyakinan,
Bahwa tindakan tersebut adalah tidak salah,
Bahkan mengatasnamakan Tuhan atas aksi-aksi pertumpahan darah,
Perampokan sebagai jalan Tuhan,
Perampasan sebagai perintah Tuhan,
Yang tak lebih dari sekadar aksi pencatutan nama Tuhan,
Untuk memuaskan ego sifat hewani dirinya sendiri.
Tak ada yang lebih mengerikan,
Dari sikap merasa selalu benar sendiri,
Dan sikap yang maunya menang sendiri.
Tak ada yang lebih mengerikan daripada mereka yang memandang dirinya selalu benar.
Takkan ada orang yang lebih mengerikan daripada mereka yang selalu merasa tidak dapat bertindak keliru.
Sementara,
Adalah terberkahi,
Diri mereka yang selalu melakukan introspeksi diri,
Bertindak atas dasar nurani, bukan keyakinan membuta.
Mereka yang tercerahkan,
Tidak pernah menutup ruang introspeksi dalam relung hati dan pikiran mereka.
Mereka yang menutup diri dari kebenaran lain,
Adalah seorang pengecut,
Karena mereka takut menghadapi kenyataan bahwa perbuatan diri mereka dan keyakinan diri mereka dapat saja keliru.
Entah sudah berapa banyak korban berjatuhan,
Mereka tetap saja merasa diri mereka selalu benar dan merasa berhak untuk menagih janji surgawi.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.