It is probably true,
A tale of myth,
Which said that the heavens are owned by poor people and the oppressed.
Because,
All this time,
The human world, the Earth,
Controlled by rich people who acquire wealth by means of oppressing and
stealing the rights of those who become poor because stolen.
A human being should be able to choose,
Become the ruler of the mortal world, Earth,
Or become the owner of heaven.
It is not fair when people are becoming ruler of two worlds,
And enslaving other human beings in the world of heaven and the human
world.
A swindler,
When scolded by his victim,
And cursing, so that the fraudster go to hell,
The fraudster can not say that the victim was not the owner of heaven.
The victim was the owner of heaven,
Therefore, the victim is entitled to curse and declare prayer,
In order for the perpetrator entered into hell.
No debt, no receivables.
There receivables, then there is a debt.
Those who steal other people's rights,
Deceive others,
Hurt others,
Harm others,
Slander others,
Oppress others,
Harass others,
Toying others,
Squeeze others,
Is enough, to be a ruler of humans world on Earth,
And have fun first,
Ail later.
We can not be greedy to oppress others in the human world and the world of
heaven.
Those who steal other people's rights,
Same meaning, stealing the right of himself over heaven.
Those who hurt others,
Tantamount threw itself into hell.
Each creature capable of feeling,
Taste bitter and sweet taste,
The pain and sense of happiness.
Each creature also have hope,
Want to be happy and do not want to get hurt.
When you do not want to hurt and want to be respected,
Why others are not entitled to have similar feelings?
Why others are not entitled to have the same desire?
Why only as if, you yourself are able to hurt?
Everyone has the same rights,
The existence of ourselves in the world should not however result in the
rights of others to be disturbed.
We are all creatures of the world,
Share space,
Share resources,
Sharing air to breathe,
And to share happiness.
It can not be because of greed ourselves,
A person experiencing pain, just to satisfy the desires of ourselves, seek
happiness by snatched the happiness of others.
People who steal other people's rights is a poor,
Poorer than the poor victims,
Since it is unlikely the rich steal from the poor.
A person can have many possessions,
But with poor mental,
They will always steal from poor people,
And still feel entitled to heaven even though his actions hoard a lot of
bad deeds.
When you deceive others,
You never right to say to the victims,
On what became their feelings and what they feel.
Every human being is able to see, feel, hear, and experience it by
themselves.
It can not be, with the attitude of do not know embarrassment of an
impostor,
Actually said that the victim who has wrong view, wrong feeling, incorrect
hears, and incorrect experience.
It was their honest feelings to themselves,
That they feel have been deceived,
Seeing himself had been deceived,
Hearing himself has been deceived,
And experiencing themselves as victims who have been deceived.
That was then called,
Fraudsters are shameless,
Namely fraudsters who never felt guilty,
Desperately defend false facts made by himself,
And blames the victim.
Do you think,
Such a rotten human being,
It appropriate to be reborn in paradise?
Because throughout his life in the human world are often deceiving,
Then the gods then replied,
Give names to the gates of hell, as a haven.
And the evil one who saw them herded, to the gates of heaven that reads,
When officially become inhabitants,
It was not until he knew the bitterness fooled,
Fooled hell called heaven.
That's when the victim would laugh.
They are fond of deceiving,
Always worth it to finally be fooled.
If a person who sells or rents property,
By creating ads that mislead buyers or tenants,
Lists an address or the incorrect image in the ad,
Thus, many casualties,
Then the same also when the perpetrator will eventually be fooled,
Convinced going to heaven,
Turns itself leads to hell,
As a result of the false address given or appointed by the god of death.
Mislead others,
In turn you will be misled.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Mungkin adalah benar adanya,
Sebuah kisah mitos,
Yang mengatakan bahwa surga
adalah milik orang-orang miskin dan orang-orang tertindas.
Karena,
Selama ini,
Dunia manusia, Bumi,
Dikuasai oleh orang-orang kaya
yang memperoleh kekayaaan dengan cara menindas dan mencuri hak orang-orang yang
menjadi miskin karena dicuri.
Seorang manusia harus mampu
memilih,
Menjadi penguasa dunia fana,
Bumi,
Ataukah menjadi pemilik
surga.
Adalah tidak adil bila
manusia mejadi penguasa dua dunia,
Dan membudaki manusia lain
dalam dunia surga maupun dalam dunia manusia.
Seorang penipu,
Ketika dimarahi oleh
korbannya,
Dan menyumpahi agar sang
penipu masuk neraka,
Tidaklah dapat si penipu berkata,
bahwa sang korban bukan pemilik surga.
Para korban adalah pemilik
surga,
Oleh karenanya sang korban
berhak untuk menyumpahi dan menyatakan doa,
Agar sang pelaku masuk ke
alam neraka.
Ada hutang, maka ada piutang.
Ada piutang, maka ada hutang.
Mereka yang mencuri hak orang
lain,
Menipu orang lain,
Menyakiti orang lain,
Menjahati orang lain,
Memfitnah orang lain,
Menindas orang lain,
Melecehkan orang lain,
Mempermainkan orang lain,
Memeras orang lain,
Sudah cukup menjadi penguasa
dunia manusia di Bumi,
Dan bersenang-senang dahulu,
Bersakit-sakit kemudian.
Tidaklah dapat kita bersikap
tamak untuk menindas orang lain dalam dunia manusia maupun dunia surga.
Mereka yang mencuri hak orang
lain,
Sama artinya mencuri hak
dirinya sendiri atas surga.
Mereka yang menyakiti orang
lain,
Sama artinya menjatuhkan
dirinya sendiri ke neraka.
Setiap makhluk mampu
merasakan,
Rasa pahit maupun rasa manis,
Rasa sakit maupun rasa
bahagia.
Setiap makhluk pun memiliki
harapan,
Ingin berbahagia dan tidak ingin
disakiti.
Ketika Anda tidak ingin
disakiti dan ingin dihormati,
Mengapa orang lain tidak
berhak untuk memiliki perasaan serupa?
Mengapa orang lain tidak
berhak untuk memiliki keinginan yang sama?
Mengapa hanya seakan, diri Anda
sendiri yang mampu terluka?
Setiap orang punya hak yang
sama,
Eksistensi diri kita di dunia
tidaklah boleh mengakibatkan hak orang lain menjadi terganggu.
Kita semua makhluk dunia,
Berbagi ruang,
Berbagi sumber daya,
Berbagi udara untuk bernafas,
Dan berbagi kebahagiaan.
Tidaklah dapat karena
ketamakan diri kita,
Seseorang mengalami derita
hanya demi keinginan diri kita sendiri mencari kebahagiaan dengan cara
merenggut kebahagiaan orang lain.
Orang yang mencuri hak orang
lain adalah orang yang miskin,
Lebih miskin dari korbannya
yang miskin,
Karena tidak mungkin orang
kaya mencuri dari orang miskin.
Seseorang dapat saja memiliki
banyak harta kekayaan,
Namun dengan mental yang
miskin,
Mereka akan selalu mencuri
dari orang-orang miskin,
Dan tetap merasa berhak atas
surga sekalipun perbuatannya justru menimbun banyak perbuatan buruk.
Ketika Anda menipu orang
lain,
Anda tak pernah berhak untuk
mengatakan pada para korban,
Atas apa yang menjadi
perasaan mereka dan apa yang mereka rasakan.
Setiap manusia mampu melihat,
merasakan, mendengar, dan mengalami sendiri.
Tidaklah dapat dengan sikap
tidak tahu malunya seorang penipu,
Justru mengatakan bahwa sang
korban yang salah melihat, salah merasakan, salah mendengar, dan salah
mengalami.
Itu adalah perasaan jujur
mereka sendiri terhadap diri mereka sendiri,
Bahwa mereka merasakan telah
tertipu,
Melihat sendiri telah
tertipu,
Mendengar sendiri telah
tertipu,
Dan mengalami sendiri sebagai
korban yang telah tertipu.
Itulah yang kemudian disebut,
Penipu yang tidak tahu malu,
Yakni penipu yang tidak
pernah merasa bersalah,
Mati-matian membela fakta
palsu yang dibuatnya sendiri,
Dan justru menyalahkan
korbannya sendiri.
Menurutmu,
Manusia busuk semacam itu,
Pantaskah untuk terlahir
kembali di alam surga?
Karena selama hidupnya di
dunia manusia kerap menipu,
Maka para dewa kemudian
membalasnya,
Memberi nama pada pintu
gerbang neraka, sebagai surga.
Dan si jahat yang melihat
mereka di giring ke gerbang bertuliskan surga itu,
Ketika resmi menjadi
penghuninya,
Barulah ia tahu pahitnya
tertipu,
Tertipu neraka yang diberi
nama surga.
Pada saat itulah para
korbannya akan tertawa.
Mereka yang gemar menipu,
Selalu layak untuk pada
akhirnya tertipu.
Bagaikan seseorang yang menjual
atau menyewakan property,
Dengan membuat iklan yang
mengecoh pembeli atau penyewa,
Mencantumkan alamat atau
gambar yang tidak benar dalam iklan,
Sehingga banyak korban
berjatuhan,
Maka sama juga ketika si
pelaku pada akhirnya akan terkecoh,
Yakin akan menuju surga,
Ternyata dirinya mengarah
menuju neraka,
Akibat alamat palsu yang
diberikan atau ditunjuk oleh sang dewa kematian.
Menyesatkan orang lain,
Pada gilirannya akan
disesatkan.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.