PATHETIC LIFE

People said that,
The good guys will win,
And the wicked will be defeated.
However,
Really, there is certainty sort of way?
Is the conclusions drawn by the facts,
Or just a mere hope?
Really good people who are oppressed, will win in the end?
In this world,
There is no such thing sort of ideal.
The world is not an ideal place for such an ideal way of thinking.
Is it true that the world is moving based on the ideal way?
What about the history of human civilization,
What does the record of human history which is full of the tragedy?
What about the personal experience of our lives?
Is the ideal way of thinking proved to be true?
Why in reality, life is bitter?
Bad guys are always be justified,
Even won,
Oppresses the poor and powerless,
And the weak are always oppressed.
The bad guys are in power even have a lot of supporters,
Continue to trample the dignity of the weak,
Even hurt the weak, laughing,
Impunity,
Untouchable,
Even supported and defended by the allies.
The only weak people were destined to surrender themselves,
Without power,
Without being able to speak,
Even the loud screaming was not going to bring benefits,
Even hope to win in any fight, will only end tragically.
Even though, the universe is helped not in favor of the weak,
Continue to provide good luck for the sake of good luck, at the evil man,
And dropped a misfortune for the sake of misfortune, in a row, without compassion for the weak.
Even though the world and life itself participated laughing at the people who are weak.
Not only the bad people who do injustice to the poor,
Even life itself being unfair.
The human world is a world full of injustice,
No fairy tale ideal of fairness or so,
The weak always lose and destined to just taste the pain of life.
Even a Buddha never said that the law of karma is fair,
Therefore every Buddha taught not to be attached to or allied on the shackles of karma,
In fact we are taught to strive, struggle to break the chains of karma which binds us.
This live,
As if deliberately toy with us,
Until we actually ran out of space for a moment to take a breather.
Bitter,
Very poignant heart and feelings.
The law of karma will definitely be fruitful,
Someday,
But the workings of the law of karma is inefficient,
The workings of the law of karma is not effective,
Is a major drawback of the law of karma.
It will bear fruit long after,
Once the offender is reborn in a new form,
Who did not know,
However, it must bear, the tart taste the bitter fruit of the bad karma that had once planted.
Absolutely not deter the offender of bad deeds,
Because it was not he who will bear the fruit of karma,
However another figure from it, which will be reborn someday,
All the bitterness of bad karma must be borne by someone who did not know anything about his deeds in past lives.
If the law of karma itself is not fair,
Thus, there is never be any justice in this world,
Nothing ever be justice in human life.
Who else shall we lie to the fable of the ideal that never come true?
History continues to record,
Century into the next century,
The bad guys were laughing full of happiness and victory.
While they were weak,
Only able to grieve,
Hiding in his burrow alone,
wail,
And die slowly.
If I could choose,
I never again want to re-born in any womb.
While the fool,
Precisely inherent desire to return to exist and manifest.
In the life of this world,
No justice can be expected,
Then how can we hope there is justice after death?
Are we still deceive ourselves with such a fairy tale?
Arise,
We are not a dreamer.
Fabled utopia it would never happen.
History has many records and prove it.
Why do we still have to print the same history?
Are we still not enough, a bitter pill to swallow in this life?
I had had enough,
And I want to throw it.
I never even asked to be born in this world.

© HERY SHIETRA Copyright.

Orang-orang mengatakan,
Orang baik pasti akan menang,
Dan orang jahat pasti akan kalah.
Namun,
Benarkah ada kepastian seperti demikian?
Apakah kesimpulan tersebut ditarik berdasarkan fakta,
Atau hanya sekadar harapan belaka?
Benarkah orang baik yang tertindas akan menang pada akhirnya?
Dalam dunia ini,
Tidak ada hal yang ideal semacam demikian.
Dunia ini bukanlah tempat yang ideal untuk cara berpikir ideal demikian.
Benarkah dunia ini bergerak berdasarkan ideal demikian?
Bagaimana dengan catatan sejarah peradaban manusia,
Apa yang dikatakan oleh catatan sejarah manusia yang penuh tragedi tersebut?
Bagaimana dengan pengalaman hidup kita pribadi?
Apakah cara pikir ideal tersebut terbukti kebenarannya?
Mengapa pada realitanya hidup ini pahit sekali?
Orang jahat selalu dibenarkan,
Bahkan dimenangkan,
Menindas orang yang lemah tanpa daya,
Dan yang lemah selalu tertindas.
Orang-orang jahat yang berkuasa bahkan memiliki banyak pendukung,
Terus menginjak-injak harga diri kaum yang lemah,
Bahkan menyakiti orang lemah sambil tertawa-tawa,
Kebal hukum,
Tak tersentuh,
Bahkan didukung dan dibela oleh para sekutunya.
Orang-orang lemah hanya memang ditakdirkan untuk berpasrah diri,
Tanpa daya,
Tanpa mampu bersuara,
Bahkan menjerit keras pun takkan membawa manfaat,
Bahkan berharap menang dalam perlawanannya pun hanya akan berakhir tragis.
Bahkan seakan alam semesta ini turut tidak memihak pada yang lemah,
Terus memberikan keberuntungan demi keberuntungan pada orang yang jahat,
Dan menjatuhkan kesialan demi kesialan secara beruntun tanpa berbelas kasih kepada orang yang lemah.
Bahkan seakan dunia dan kehidupan itu sendiri turut mentertawai orang-orang yang lemah.
Bukan hanya orang jahat yang tidak adil terhadap orang lemah,
Bahkan kehidupan itu sendiri bersikap tidak adil.
Dunia manusia adalah dunia yang penuh ketidakadilan,
Tidak ada dongeng mengenai keadilan ataupun ideal demikian,
Orang lemah selalu kalah dan ditakdirkan untuk hanya mencicipi derita kehidupan.
Bahkan seorang Buddha tidak pernah mengatakan bahwa hukum karma adalah adil,
Oleh karenanya setiap Buddha mengajarkan untuk tidak melekat ataupun bersekutu terhadap belenggu karma,
Bahkan kita diajarkan untuk berjuang memutus rantai karma yang membelenggu kita.
Kehidupan ini,
Seakan sengaja mempermainkan kita,
Hingga kita benar-benar kehabisan ruang untuk sejenak mengambil nafas.
Pahit,
Pedih sekali hati dan perasaan.
Hukum karma pasti akan berbuah,
Suatu waktu nanti,
Namun cara kerja hukum karma yang tidak efesien,
Cara kerja hukum karma yang tidak efektif,
Adalah kelemahan utama dari hukum karma.
Ia akan berbuah lama setelahnya,
Setelah si pelaku terlahir kembali dalam sosok yang baru,
Yang tidak tahu menahu,
Namun harus menanggung rasa getir pahitnya buah karma buruk yang dahulu pernah ditanamnya.
Sama sekali tidak membuat jera si pelaku perbuatan buruk,
Karena bukan ia yang akan menanggung buah karmanya,
Namun sosok lain darinya yang akan terlahir kembali suatu saat,
Semua pahitnya karma buruk harus ditanggung oleh sosok yang sama sekali tidak tahu-menahu akan perbuatan di kehidupan lampau.
Bila hukum karma itu sendiri tidaklah adil adanya,
Maka tiada pernah ada keadilan di dunia ini,
Tiada pernah ada keadilan dalam kehidupan manusia.
Siapa lagi yang hendak kita bohongi dengan dongeng ideal yang tidak pernah menjadi kenyataan?
Sejarah terus mencatat,
Dari abad menuju abad berikutnya,
Orang-orang jahat tertawa-tawa penuh kebahagiaan dan kemenangan.
Sementara mereka yang lemah,
Hanya mampu bersedih,
Bersembunyi dalam liang kecilnya seorang diri,
Meratap,
Dan mati secara perlahan.
Bila aku mampu memilih,
Aku takkan lagi mau untuk kembali terlahir dalam rahim manapun.
Sementara si bodoh,
Justru melekat pada keinginan untuk kembali eksis dan menjelma.
Dalam kehidupan di dunia ini,
Tiada keadilan yang dapat diharapkan,
Maka bagaimana mungkin kita mengharap ada keadilan setelah kematian?
Apakah kita masih membohongi diri kita dengan dongeng demikian?
Bangunlah,
Kita bukan seorang pemimpi.
Dongeng utopia itu takkan pernah terjadi.
Sejarah sudah banyak mencatat dan membuktikannya.
Mengapa kita masih harus mencetak sejarah yang sama?
Apa kita masih belum cukup menelan pil pahit dalam kehidupan ini?
Aku merasa sudah cukup,
Dan aku ingin muntah karenanya.
Aku bahkan tidak pernah meminta untuk terlahir di dunia ini.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.