JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

Let Us Grab Our Own Hand and Hope

Someone else once or could have made us disappointed,
But we should not give up on ourselves,
Moreover surrender to failure that we experienced,
Surrender continuing the dream,
Give up building the future,
Even surrendered to form the goodness of our own lives.
Let the people closest to us, hurting and injuring us,
But let us never hurt ourselves.
People we love may betray we are,
But do not ever let we are betray ourselves.
Those closest to us, may be able to leave to us when we are in need of a helping hand,
But we must never abandon and neglect ourselves.
We can be being and ever ignored by parents who become a role model to us,
But let us never leave ourselves all alone,
Alone in the middle of the cruel sea of people.
When there is no one to guide and give direction to our lives,
Lead and lift up ourselves and life of ourselves.
With self-learning,
At least we will not be indebted to anyone.
Own initiative for the good of ourselves.
It is time we think wisely toward ourselves and the good life of ourselves.
The external world can be cruel and upset us.
But we are need to become a person who can be proud by ourselves.
Whatever the current state of us,
Whatever the situation we face today,
Whatever obstacles inside and outside of us currently,
Whatever our limits currently,
Acknowledge all that happens as it is,
Began to dare facing it,
And move to carve out our own destiny,
Do not always obey the pressure of circumstances, which could be currently does not favor us.
When circumstances beyond ourselves not support us,
At least a state within ourselves we need to maintain, to keep supporting of ourselves.
Do not give up on the circumstances.
Precisely strike down the situation.
We still have hands and feet,
We still have our health,
We still have a clear brain,
We still have a fairly normal eyesight,
All of it was enough be the most important capital for us.
Now we are need to build a spirit of morale and courage to fight against fate.
Paving the path for the future of ourselves if there is no signpost or road we can go through it.
Now we are need to revive the spirit of unyielding determination of our own life.
This is the adventure of life.
There is no assurance we will succeed or fail,
But try to enjoy the ride along the adventure.
At least we have endeavored and through the process.
With effort, we are can see the success, or otherwise, the face of failure.
But if we give up,
The future is waiting for us is simply a failure.
A thousand times dropped by circumstances outside of us,
Then to two thousand times we are need to get up and running again.
Do not focus on our weaknesses,
But to concentrate on the advantages of ourselves.
Do not complain of shortcomings and limitations,
But build that hope, and revive the dream of us back.
A proverb advised,
When one door is closed to us,
Then another door opened for us.
Let we not focus on the doors that have been closed to us,
But to concentrate at another door that has been opened for us.

© HERY SHIETRA Copyright.

Orang lain pernah atau dapat saja membuat kita kecewa,
Namun kita tidak boleh menyerah terhadap diri kita sendiri,
Terlebih menyerah terhadap kegagalan,
Menyerah untuk melanjutkan impian,
Menyerah untuk membangun masa depan,
Bahkan menyerah untuk membentuk kebaikan hidup kita sendiri.
Biarlah orang-orang terdekat kita menyakiti dan melukai diri kita,
Namun janganlah pernah kita menyakiti diri kita sendiri.
Orang yang kita cintai bisa jadi mengkhianati diri kita,
Namun jangan pernah biarkan diri kita mengkhianati diri kita sendiri.
Orang-orang terdekat dari kita mungkin saja dapat meninggalkan kita ketika diri kita sedang membutuhkan uluran tangan,
Namun kita jangan pernah menelantarkan diri kita sendiri.
Kita bisa jadi sedang dan pernah dibengkalaikan oleh orang tua yang menjadi panutan kita,
Namun jangan pernah kita meninggalkan diri kita sebatang kara,
Seorang diri di tengah kejamnya lautan manusia.
Bila tiada seorangpun membimbing dan memberi pengarahan bagi hidup kita,
Bimbing dan arahkanlah diri dan kehidupan diri kita sendiri.
Dengan belajar mandiri,
Setidaknya kita tidak akan berhutang budi pada siapapun.
Berinisiatif sendiri demi kebaikan diri kita sendiri.
Sudah saatnya kita berpikiran bijak terhadap diri dan kebaikan hidup diri kita sendiri.
Dunia luar diri kita bisa jadi kejam dan membuat kecewa diri kita.
Namun kita perlu menjadi pribadi yang dapat dibanggakan oleh diri kita sendiri.
Apapun keadaan diri kita saat ini,
Apapun situasi yang kita hadapi saat ini,
Apapun kendala di dalam diri dan di luar diri kita saat ini,
Apapun keterbatasan diri kita saat ini,
Akui segala yang terjadi apa adanya,
Mulai berani untuk menghadapinya,
Dan bergerak untuk mengukir jalan hidup kita sendiri,
Tidak senantiasa menuruti tekanan keadaan yang bisa jadi saat ini tidak berpihak kepada diri kita.
Bila keadaan di luar diri tidak mendukung kita,
Setidaknya keadaan di dalam diri perlu kita jaga agar tetap mendukung diri kita sendiri.
Janganlah menyerah pada keadaan.
Justru kalahkanlah keadaan tersebut.
Kita masih punya tangan dan kaki,
Kita masih memiliki kesehatan,
Kita masih memiliki otak yang jernih,
Kita masih memiliki penglihatan yang cukup normal,
Semua itu sudah cukup menjadi modal paling utama diri kita.
Kini kita perlu membangun jiwa semangat juang dan keberanian untuk bertempur melawan nasih.
Membuka jalan bagi masa depan diri kita sendiri bila tiada penunjuk jalan ataupun jalan yang dapat kita tempuh.
Kini kita perlu untuk menghidupkan kembali tekad dan semangat pantang menyerah diri kita sendiri.
Inilah pertualangan hidup.
Tiada kepastian kita akan berhasil atau gagal,
Namun cobalah nikmati perjalanan sepanjang pertualangan tersebut.
Setidaknya kita telah berupaya dan menjalani prosesnya.
Dengan berupaya, kita dapat menemui keberhasilan atau sebaliknya, menghadapi kegagalan.
Namun bila kita menyerah,
Masa depan yang menunggu kita hanyalah kegagalan.
Seribu kali dijatuhkan oleh keadaan di luar diri kita,
Maka untuk dua ribu kali kita perlu bangkit dan berjalan kembali.
Jangan berfokus pada kelemahan diri kita,
Namun berfokuslah pada kelebihan diri kita sendiri.
Janganlah mengeluhkan kekurangan dan keterbatasan diri,
Namun bangunlah harapan dan hidupkanlah impian diri kita.
Sebuah pepatah berpesan,
Ketika satu pintu tertutup bagi diri kita,
Maka pintu lain terbuka bagi diri kita.
Janganlah kita berfokus pada pintu yang telah tertutup bagi diri kita,
Namun berfokuslah pada pintu lain yang telah terbuka bagi diri kita.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.