JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

Just Because of Boredom

Millions of tons of waste produced by mankind throughout his life in one day.
Our ancestors never so destructive damage and pollute the earth.
Our ancestors never so greedy occupy a wide range of natural resources and land to live.
Our ancestors never so wasteful, sucking fossil fuels and burn them.
But not only that,
Human got so bored go through life,
Began producing and reproducing speech and writing rubbish,
Incarnate gossip and news are broadcast did not fit the facts,
Produce a variety of nonsense,
So we need to learn to filter the information that we should read and listen to.
Human boredom live,
Start making dishes full of flavor but not healthy,
Salable.
Human boredom live,
Began to build a shopping center that cultivate the consumptive nature.
Human got so bored go through life,
Began to develop a variety of entertainment centers, which never even needed by our ancestors.
Human got so bored go through life,
Began to interfere and invade another human being,
Just for fun or to seek sensation.
Human got so bored go through life,
Began to cultivate a wealth even though in a way that is not commendable,
Assuming one can escape deadly boredom by having a mountain of treasures.
Human got so bored go through life,
Began to develop a social anomaly,
As a man who resembles a woman,
Spectacle full of violence and ignorance,
Social conflict,
Communal conflicts,
Even consuming intoxicating drinks.
Are we born on earth and live,
Only to produce trash?
Is it not enough a lot of rubbish and destruction on this earth?
Our ancestors were very well pass on sound natural for us,
But selfishly,
We actually left a devastating legacy and piles of garbage for the next generation,
Hurt yourself and those closest to us,
We even produce radioactive nuclear waste,
Which is very dangerous,
As a result of our consumptive wasting energy,
Just for the sake of fun,
Just for the sake of eliminating boredom.
One by one the animals and plants perish.
The earth is never so hostile to the habitat of living things a few centuries ago.
Our own greedy, which teaches us to be destroyers and looters.
Resources are limited,
And forever will be limited.
While greed and boundless human desire,
Nothing satisfied.
We should be alert and pay attention to the wishes of our own,
And practice to control it,
Not precisely controlled by our own various desires.

© HERY SHIETRA Copyright.

Jutaan ton sampah diproduksi umat manusia sepanjang hidupnya dalam satu hari.
Tidak pernah nenek moyang kita demikian destruktif merusak dan mengotori muka bumi.
Tidak pernah nenek moyang kita demikian serakah menguasai berbagai sumber daya alam dan tanah untuk tempat tinggal.
Tidak pernah nenek moyang kita demikian boros menghisap energi fosil dan membakarnya.
Namun bukan hanya itu,
Manusia saking bosannya menjalani hidup,
Mulai memproduksi dan mereproduksi sampah ucapan dan tulisan,
Menjelma gosip dan kabar yang disiarkan tidak sesuai fakta,
Menghasilkan berbagai omong kosong,
Sehingga kita perlu belajar untuk memfilter informasi yang patut kita baca dan dengarkan.
Manusia saking bosannya menjalani hidup,
Mulai membuat masakan yang penuh rasa namun tidak sehat,
Yang laku di pasar.
Manusia saking bosannya menjalani hidup,
Mulai membangun pusat perbelanjaan yang membudayakan sifat konsumtif.
Manusia saking bosannya menjalani hidup,
Mulai mengembangkan berbagai pusat hiburan yang bahkan tidak pernah dibutuhkan oleh para nenek moyang kita.
Manusia saking bosannya menjalani hidup,
Mulai mengganggu dan menjajah manusia lain,
Sekedar untuk bersenang-senang atau untuk mencari sensasi.
Manusia saking bosannya menjalani hidup,
Mulai memupuk kekayaan meski dengan cara yang tidak terpuji,
Dengan asumsi dapat lepas dari kebosanan yang mematikan dengan memiliki segunung harta.
Manusia saking bosannya menjalani hidup,
Mulai mengembangkan anomali sosial,
Seperti pria yang menyerupai wanita,
Tontonan penuh adegan kekerasan dan kebodohan,
Konflik sosial,
Konflik komunal,
Bahkan mabuk-mabukkan.
Apakah kita lahir di muka bumi dan menjalani kehidupan,
Hanya untuk memproduksi sampah?
Apakah belum cukup banyak sampah dan kerusakan di muka bumi ini?
Nenek moyang kita telah dengan sangat baik mewariskan alam yang lestasi bagi kita,
Namun secara egois,
Kita justru mewariskan kerusakan dan sampah bagi generasi penerus,
Menyakiti diri sendiri dan orang-orang terdekat kita,
Kita bahkan menghasilkan limbah nuklir radioaktif,
Yang sangat berbahaya,
Akibat konsumtifnya kita memboroskan energi,
Hanya demi bersenang-senang,
Hanya demi menghilangkan kebosanan.
Satu demi satu satwa dan tumbuhan punah dari muka bumi.
Bumi ini tidak pernah demikian tidak bersahabatnya bagi habitat makhluk hidup beberapa abad yang lampau.
Ketamakan diri kita sendirilah yang mengajarkan kita untuk menjadi perusak dan penjarah.
Sumber daya sifatnya terbatas,
Dan selamanya akan bersifat terbatas.
Sementara ketamakan dan keinginan manusia tiada batas,
Tiada terpuaskan.
Semestinya kita waspada dan memperhatikan berbagai keinginan kita sendiri,
Dan berlatih untuk mengendalikannya,
Bukan justru dikontrol oleh berbagai nafsu diri kita sendiri.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.