TREASURE OF DIGNITY

HERY SHIETRA Design & Artwork Factory
Copyright by: Hery Shietra
Yes, I was stupid,
But never deceive others.
Yes, I'm very slow,
But never hurt others.
Right, I'm really poor,
But never steal anyone's rights.
True, I was quite weak,
But never manipulate others.
Indeed, I was helpless.
But never cheat.
Exactly, I was useless,
But never be pretending to know everything.
You religionists,
But living a lie.
You can claim to be wealthy,
But always squeeze the workforce others.
You may indeed clever,
But always beguiling innocence of others.
Yours sincerely handsome,
But always never satisfied.
You are in power,
However powerless against disease and old age.
It may be that we are now a poor,
But hold the principle of honesty.
It may be that we are weak,
But always with integrity.
We may be not charming,
But hold the dignity and humanity.
It could be that we were not lucky,
But always help and help others.
There are rich people,
but do not have an opportunity to enjoy because of illness.
Some are busy with a successful career,
But not many have the time to lend a hand.
There is a fortunate living person,
But there is always raised his hands, asking without knowing the content.
There is a people in power,
but insatiable for her own life.
There is a a handsome,
But want something that is not necessary.
There is a smart,
However disappointed because no one appreciates its potential.
There is someone who already has everything,
But do not hesitate to sacrifice other people.
Even a king does not recognize a sense of satisfaction.
Even a person who has many wives do not know word of enough,
Then obsessed by fantasies of the fairies.
Even a president was about to return to power.
Even a millionaire want to be a billionaire.
Even a gorgeous, wish to facial surgery.
Even a healthy one, look for the disease with unhealthy lifestyles.
Even a diligent praising god, always hurt others.
Even an adult asks to be understood by a child.
Even elderly people who still want to suck legacy for the younger generation successor.
In fact we are selfish towards ourselves.
Having a burden.
Sometimes footfalls much lighter if we do not have any burden.
Has everything,
It means we do not have any.
We bind and hang ourselves.
Attached.
Free life, enough with the dignity of humanity as the main treasure that continues to accompany.
Our own lives,
Our own responsibility.
We only have two hands to grasp.
Those who do not have any,
Will hold tight to the integrity and dignity as their sole property.
Prefer attached to many things of the world,
But what power,
We only have two hands.
That's why,
Prince Siddhartha took off everything,
And become an ascetic,
By seeking and finding the important thing to be achieved by our hands.
Not material possessions which are impermanent,
Not a beauty,
Not power,
However, struggle to not be reborn,
Disconnection the chain of karma that bind us.

© HERY SHIETRA Copyright.

Betul, saya memang bodoh,
Namun tak pernah menipu orang lain.
Ya, saya sangat lamban,
Namun tak pernah menyakiti orang lain.
Tepat, saya sungguh miskin,
Namun tak pernah mencuri hak siapapun.
Benar, saya cukup lemah,
Namun tak pernah memperalat pihak lain.
Memang, saya tak berdaya.
Namun tak pernah berbuat curang.
Tepat sekali, saya memang tak berguna,
Namun tak pernah bersikap sok tahu.
Anda mengaku beragama,
Namun hidup dalam kebohongan.
Anda dapat saja mengaku kaya raya,
Namun selalu memeras tenaga orang lain.
Anda mungkin memang cerdik,
Namun selalu memperdaya keluguan orang lain.
Anda sungguh-sungguh tampan,
Namun selalu tidak pernah merasa puas.
Anda memang berkuasa,
Namun tak berdaya menghadapi penyakit dan usia tua.
Bisa jadi kita kini seorang miskin,
Namun memegang prinsip kejujuran.
Bisa jadi kita lemah,
Namun berintegritas.
Bisa jadi kita tidak menawan,
Namun menjunjung harga diri dan kemanusiaan.
Bisa jadi kita tidak beruntung,
Namun selalu membantu dan menolong makhluk lain.
Ada yang kaya raya,
namun tak memiliki kesempatan untuk menikmati karena penyakit.
Ada yang sibuk dengan karir yang sukses,
Namun tak banyak yang memiliki waktu untuk mengulurkan tangan.
Ada yang hidup beruntung,
Namun selalu menengadahkan tangan meminta.
Ada yang berkuasa,
namun tak pernah puas atas kehidupannya sendiri.
Ada yang tampan,
Namun dirudung kesedihan dan penyesalan.
Ada yang cerdas,
Namun kecewa karena tiada yang menghargai potensinya.
Ada yang sudah memiliki segalanya,
Namun tak segan mengorbankan orang lain.
Bahkan seorang raja tak mengenal rasa puas.
Bahkan seorang beristeri banyak tak kenal kata cukup.
Bahkan seorang presiden hendak untuk kembali berkuasa.
Bahkan seorang jutawan hendak untuk menjadi milioner.
Bahkan seorang yang cantik hendak untuk operasi wajah.
Bahkan seorang yang sehat mencari penyakit dengan pola hidup tak sehat.
Bahkan seorang yang rajin memuji tuhannya selalu menyakiti orang lain.
Bahkan seorang dewasa meminta untuk dapat dipahami oleh seorang anak kecil.
Bahkan orang yang sudah uzur masih hendak menghisap warisan bagi generasi muda penerus.
Bahkan kita egois terhadap diri kita sendiri.
Memiliki adalah beban.
Terkadang langkah kaki jauh lebih ringan bila kita tidak memiliki beban apapun.
Memiliki segalanya,
Artinya kita tak memiliki apapun.
Kita mengikat dan menggantung diri kita sendiri.
Melekat.
Hidup bebas, cukup dengan harkat martabat kemanusiaan sebagai harta utama yang terus menyertai.
Hidup kita sendiri,
Tanggung jawab kita sendiri.
Kita hanya memiliki dua tangan untuk menggenggam.
Mereka yang tak memiliki apapun,
Akan memegang erat integritas dan harga diri sebagai harta mereka satu-satunya.
Memilih untuk melekat pada banyak hal,
Namun apa daya,
Kita hanya memiliki dua tangan.
Itulah mengapa,
Pangeran Sidharta melepas segalanya,
Dan menjadi seorang petapa,
Demi mencari dan menemukan hal yang penting untuk diraih oleh tangan kita.
Bukan harta materi yang tidak kekal,
Bukan ketampanan,
Bukan kekuasaan,
Namun berjuang untuk tiada terlahir kembali,
Terputusnya rantai belenggu karma yang mengikat kita.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.