We all, once born as a king,
We had never not be born as a wealthy,
We have also born as a beautiful woman,
We also never felt reborn as the handsomest man in the world,
As a genius, or the reverse.
As a philanthropist, or conversely.
As a leader, or the opposite.
As a hero, or the reverse.
Each of us has ever tasted the experience as one of the greatest of his
time in a previous life.
The rebirth of the untold number.
Continues to rotate and repeat,
Without knowing the bored,
In the endless rotation cycle,
Without beginning and without end of the end.
Gripped by the shackles of the law of karma.
Someone who is not deaf,
Should not treat himself as a deaf man.
Someone who is not blind,
Should not apply by yourself as a blind man.
A person is considered good or bad,
Not because of his birth,
But because of his actions.
Good or bad a person,
Is not determined by what he was wearing,
Or what he consumes,
However, due to what he says.
Good or bad an individual,
Is not determined by religious or not,
But by his thoughts.
Useful or useless a person,
Is not determined by how long he lives,
Nor be diligent or not he praise God that there is no need of any kind of
flattery because he has been full since the beginning,
But are determined by the words, deeds, and our own thoughts.
Presence or absence of God,
The world will still be full of natural disaster as a natural phenomenon.
Presence or absence of God,
Every creature no escape from old age, sickness, and death.
Presence or absence of God,
We still inherit the fruit of our own bad deeds,
And allied to our own good deeds.
Presence or absence of God,
The bad guy is still the bad guy is.
Presence or absence of God,
The Buddha remained good.
Good, as merely good.
Not bad, which is believed to be good.
A lump of dirt, existence remains are dirty,
even though he believes as beautiful with attractive packaging.
Chunk of existence gems are clearly,
Even though he is covered by grass.
Praise or no praise,
Admit it or not admitted,
God is still God as it is.
Would not less, and would not be more.
Giving pain,
Got sick.
Throwing stones,
Stone landed on the perpetrators themselves.
The meaning of good deeds,
He is not hurt yourself,
And not to harm other creatures.
Fight crime with compassion,
Stopping the rotation cycle of the chain wheel of karma.
Repay evil with evil,
Adding tight shackles of karma that ensnare human chain increasingly in the
cycle of samsara, and deeper.
Whatever the reason.
Whatever beliefs.
Admittedly,
Or not recognized.
Who is doing,
He who will reap the fruit.
Moon in the sky,
Recognized or not recognized,
Praised or criticized,
That moon remained neutral existence.
Requires good fruit,
Planting good.
Prickly and poisonous fruit,
Recognized or believed as delicate and tasty fruit,
The planter will still pluck and eat prickly and poisonous fruits.
Be true to yourself,
For our own good.
We can easily deceive others,
Over the years without anyone realizing it.
But the law of karma, never know the term good or bad,
Also does not recognize the white or black,
It works in a way to produce the same fruit with seeds that are sown by the
cultivator.
Bad seeds, will only produce bad fruit.
Bitter seed produces bitter fruit.
Poisonous seed produces poisonous fruit.
Belief or no belief,
Recognize or not recognize our actions,
Believe it or not believe in the law of karma,
Like a shadow that always follows the owner,
There is no cave anywhere in the world,
Which can be a hiding place.
Sickness, old age, and death.
God of death is always with us.
Life is uncertain.
Death is certain.
Anyone,
Strong or weak,
Vail when the god of death encounter.
Realizing this,
There is no longer arrogance,
There is no longer a big head,
There is no longer feel themselves already great,
There is no longer a self-righteous with false confidence,
There is no longer duping themselves.
Fully subdued.
©
HERY SHIETRA Copyright.
Kita semua pernah terlahir
sebagai seorang raja,
Kita pun belum pernah tidak
terlahir sebagai seorang hartawan,
Kita telah pula terlahir
sebagai wanita tercantik,
Kita juga pernah merasakan
terlahir sebagai pria tertampan di dunia,
Sebagai seorang jenius, atau
sebaliknya.
Sebagai seorang dermawan,
atau sebaliknya.
Sebagai pemimpin, atau
sebaliknya.
Sebagai pahlawan, atau
sebaliknya.
Setiap dari kita pernah
mengecap pengalaman sebagai orang terhebat sepanjang masanya.
Kelahiran kembali sudah tak
terhitung lagi banyaknya.
Terus berputar dan mengulang,
Tanpa kenal bosan,
Dalam siklus perputaran tiada
akhir,
Tanpa awal dan tanpa ujung
akhir.
Dicengkeram oleh belenggu
hukum karma.
Seseorang yang tidak tuli,
Seyogianya tidak
memperlakukan dirinya sendiri seperti orang tuli.
Seseorang yang tidak buta,
Seyogianya tidak berlaku
sendiri seperti seorang yang buta.
Seseorang dinilai baik atau
buruknya,
Bukan karena kelahirannya,
Namun karena perbuatannya.
Baik atau tidaknya seseorang,
Bukan ditentukan oleh apa
yang ia kenakan,
Atau apa yang ia konsumsi,
Namun karena apa yang ia
ucapkan.
Baik atau buruknya suatu
individu,
Bukan ditentukan oleh
beragama atau tidaknya,
Namun oleh pikirannya.
Berguna atau tidak bergunanya
seseorang,
Bukan ditentukan oleh berapa
lama ia hidup,
Bukan pula menjadi rajin atau
tidaknya ia memuji-muji Tuhan yang tiada membutuhkan sanjungan apapun karena Ia
telah penuh sejak semula,
Namun ditentukan oleh ucapan,
perbuatan, dan pikiran kita sendiri.
Ada atau tidaknya Tuhan,
Dunia ini akan tetap penuh
bencana alam sebagai fenomena alamiah.
Ada atau tidaknya Tuhan,
Setiap makhluk tak luput dari
usia tua, sakit, dan meninggal.
Ada atau tidaknya Tuhan,
Kita tetap mewarisi buah dari
perbuatan buruk kita sendri,
Dan berkerabat dengan
perbuatan baik kita sendiri.
Ada atau tidaknya Tuhan,
Orang jahat tetaplah orang
jahat adanya.
Ada atau tidaknya Tuhan,
Sang Buddha tetap baik
adanya.
Baik sebagai baik adanya.
Bukan buruk yang diyakini
sebagai baik adanya.
Sebongkah kotoran, tetap
adalah kotor adanya,
Sebagaimana pun ia diyakini sebagai
baik dengan kemasan menarik.
Sebongkah permata adalah jernih
adanya,
Sebagaimana pun ia ditutupi
oleh rerumputan.
Memuji atau tidak memuji,
Mengakui atau tidak mengaku,
Tuhan tetap Tuhan apa adanya.
Tidak akan kurang, dan tidak
akan lebih.
Memberi sakit,
Mendapat sakit.
Melempar batu,
Mendaratlah batu pada si
pelaku itu sendiri.
Perbuatan baik artinya,
Tidak menyakiti diri sendiri,
Dan tidak menyakiti makhluk
lainnya.
Melawan kejahatan dengan
welas asih,
Menghentikan perputaran
siklus rantai roda karma.
Membalas kejahatan dengan
kejahatan,
Menambah erat belenggu rantai
karma yang menjerat manusia kian dalam pada lingkaran samsara,
Dalam dan lebih dalam.
Apapun alasannya.
Apapun keyakinannya.
Diakui,
Ataupun tidak diakui.
Siapa yang berbuat,
Ia yang akan menuai buahnya.
Bulan di langit,
Diakui atau tidak diakui,
Dipuji atau dicela,
Bulan itu tetap netral
adanya.
Menghendaki buah yang baik,
Menanam yang baik.
Buah berduri dan beracun,
Diakui ataupun diyakini
sebagai buah lembut dan lezat,
Si penanam tetap akan memetik
dan memakan buah berduri dan beracun.
Jujur pada diri sendiri,
Demi kebaikan kita sendiri.
Kita pun dapat dengan mudah
mengelabui orang lain,
Selama bertahun-tahun tanpa
disadari siapapun.
Namun hukum karma tak pernah
mengenal istilah baik atau buruk,
Tak juga mengenal baik atau
hitam,
Ia bekerja dengan cara membuahkan
buah yang sama dengan benih yang ditabur oleh sang penanam.
Benih yang buruk, hanya akan
menghasilkan buah yang buruk.
Benih pahit menghasilkan buah
yang pahit.
Benih beracun menghasilkan
buah yang beracun.
Berkeyakinan atau tidak berkeyakinan,
Mengakui atau tidak mengakui
perbuatan kita,
Percaya atau tidak memercayai
hukum karma,
Bagai bayang-bayang yang
selalu mengikuti sang pemilik,
Tiada gua mana pun di dunia
ini,
Yang dapat menjadi tempat
persembunyian.
Sakit, usia tua, dan
kematian.
Dewa kematian selalu beserta
kita.
Kehidupan tidak pasti.
Kematian adalah pasti.
Siapapun,
Kuat ataupun lemah,
Tunduk ketika dewa kematian
menjumpai.
Menyadari ini,
Tiada lagi arogansi,
Tiada lagi besar kepala,
Tiada lagi merasa sudah
hebat,
Tiada lagi merasa benar
dengan keyakinan semu,
Tiada lagi pembodohan diri.
Takluk sepenuhnya.
© Hak Cipta HERY SHIETRA.