Understanding the Workings of Time

For non-essentials,
We always take time and willing to waste time.
As for the really important thing,
We are just reluctant to take the time and always think that we do not have time for it.
For what is really a priority,
We always put off and try our best to delay it.
On the contrary, for anything that is utterly useless,
We always put it above any activity.
For self-destructive activities,
We always have time for it.
But for healthful and healing activities,
We always have a myriad of reasons to ignore it.
To waste time lazing around,
We are always willing for it.
However, to strive to make time available in order to build our own future,
We always feel we do not have time for it.
We always feel we have a lot of time to hurt and deceive others,
But why do we feel we never have time for social activities to help others, even if we only donate our energy?
We always have time in this life opportunity, to strive to become a Buddha,
But we always have various reasons to delay,
And assume that there is still a chance to fight in the next life,
While, it is not yet certain, we can be reborn as a human being in the next life,
Or maybe we will fall in the lower realms like animals or ghosts of hunger.
We always have plenty of time to eat, chat, play, sleep and relax,
But why do we never really had time to meditate, practice inner exercises, sports, and to learn?
Are we really really so poor of time,
Or is it that we have been wasting our time on garbage activities that have no benefit at all?
Surely,
We always have time when we want to be honest with ourselves.
Because,
We are lying when we tell ourselves that we do not have time for it.
It is true that you have time, if you are willing for it.
It's true that you never have time, when you're being stingy with yourself.

© HERY SHIETRA Copyright.

Untuk hal yang tidak penting,
Kita selalu menyempatkan diri dan rela untuk membuang waktu yang ada.
Sementara untuk hal yang benar-benar penting,
Kita justru enggan untuk menyempatkan diri dan selalu berpikir bahwa kita tidak punya waktu untuk itu.
Untuk hal yang sebenarnya menjadi prioritas,
Kita selalu menunda dan berupaya sekuat mungkin untuk menundanya.
Sebaliknya, untuk hal yang sama sekali tidak berguna,
Kita selalu mendahulukannya diatas kegiatan apapun.
Untuk aktivitas yang hanya merusak diri,
Kita selalu memiliki waktu untuk itu.
Namun untuk aktivitas yang menyehatkan dan menyembuhkan,
Kita selalu memiliki segudang alasan untuk tidak menghiraukannya.
Untuk membuang-buang waktu dengan bermalas-malasan,
Kita selalu bersedia untuk itu.
Namun untuk bekerja keras memanfaatkan waktu yang ada demi membangun masa depan kita sendiri,
Kita selalu merasa tidak memiliki waktu untuk itu.
Kita selalu merasa memiliki banyak waktu untuk menyakiti dan menipu orang lain,
Tetapi mengapa kita merasa tidak pernah punya waktu untuk kegiatan sosial menolong orang lain, meski hanya mendermakan tenaga?
Kita selalu memiliki waktu di kesempatan hidup sekarang ini, untuk berjuang menjadi seorang Buddha,
Namun kita selalu memiliki berbagai alasan untuk menunda,
Dan berasumsi bahwa masih ada kesempatan untuk berjuang di kehidupan selanjutnya,
Dimana belum tentu kita dapat terlahir kembali sebagai seorang manusia,
Atau mungkin kita akan terjatuh dalam alam rendah seperti hewan atau hantu kelaparan.
Kita selalu memiliki banyak waktu untuk makan, mengobrol, bermain, tidur, dan bersantai,
Namun mengapa kita tidak pernah benar-benar memiliki waktu untuk bermeditasi, praktik latihan olah batin, olahraga, dan untuk belajar?
Benarkah kita benar-benar demikian miskin akan waktu,
Atau justru kita selama ini memboroskan waktu kita untuk kegiatan sampah yang sama sekali tidak membawa manfaat?
Yang pasti,
Kita selalu memiliki waktu bila kita mau bersikap jujur terhadap diri kita sendiri.
Karena,
Kita sedang berbohong ketika kita mengatakan pada diri kita sendiri, bahwa kita tidak punya waktu untuk itu.
Benar bahwa kau memiliki waktu, bila kau bersedia untuk itu.
Benar bahwa kau tidak pernah memiliki waktu, bila kau bersikap pelit terhadap dirimu sendiri.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.