JENIUS KONSULTAN, TRAINER, ANALIS, PENULIS ILMU PENGETAHUAN ILMIAH HUKUM RESMI oleh HERY SHIETRA

Konsultasi Hukum Pidana, Perdata, Bisnis, dan Korporasi. Prediktif, Efektif, serta Aplikatif. Syarat dan Ketentuan Layanan Berlaku

If We Able to Choose

If you can choose,
So do you prefer to be reborn as a woman or a man?
However,
That's not the main question.
When you are asked to vote,
So do you prefer to be born from a white or black family?
However,
That's not the main problem.
If we could choose,
So will we choose to be an entrepreneur or a politician?
However,
That's not the main obstacle.
If we could choose,
So whether any of us will choose to be born as a child from a poor family?
However,
That's not our main question.
If we are able to choose,
Are we then able to determine to be born from the noble bloodline or to be born as a commoner?
However,
That is not the real question that needs to be answered.
If we are given the opportunity to choose,
Are there any of us willing to be born with an ugly face?
However,
That is not the most urgent question we are looking for.
If we have the power to choose,
So who will choose to be born with a weak and sickly body?
However,
That's not the question we really need to ask.
If you can afford to choose,
Will you choose to be born in this country or choose to be born as a citizen of another country?
However,
This is not a question that needs to be answered.
If you are capable of choosing,
So will you choose to be born as a short-lived or long-lived human?
However,
That's not a question worth asking.
If you can afford to choose,
So are you going to spend your time to work or are you going to spend your life for fun?
However,
That is not the most relevant question.
If you really want to choose,
So you choose to be someone who can love or someone who can be loved by others?
However,
That's not the most important question to ask.
If you can choose,
So what way or circumstance will you end your life in this world?
However,
That's not an adequate question to say.
Have you ever reflected on our short life,
What is all this about?
Do you think all this is really worth doing?
Is life really worth being attached to?
Is life a gift or a curse?
What is the meaning of life?
Are you really happy in this life?
Is collecting all our wealth, fame, intelligence, power, can really get us out of the snares of discontent over life?
Is there any difference between those who have never been born in this world?
Have you never tired of repeating the life cycle continuously from one life to the next as an endless circle and no end to it?
Do you never feel like being mocked on a chessboard in the reality of this life?
If you really will be given the opportunity to choose,
Then,
Would you choose to be reborn in any womb,
Or do you feel enough with all this,
And determined to stop to repeat life, whether in the realm of the gods, the realms of hell, the animal realm, the realm of the devil, or the human nature.
This is your own life,
Then you decide.
The Buddha has shown the way for us to be free from the shackles of the karmic chain that drags us into a series of episodes of endless rebirth.
Only a matter about our own choice,
Whether to follow that heavy path or to continue wallowing in this dull cycle of rebirth.

© HERY SHIETRA Copyright.

Bila kau dapat memilih,
Maka apakah kau lebih memilih untuk terlahir kembali sebagai seorang wanita ataukah seorang pria?
Namun,
Bukanlah itu yang menjadi pertanyaan utamanya.
Bila kau diminta untuk memilih,
Maka apakah kau lebih memilih untuk terlahir dari keluarga kulit putih atau kulit hitam?
Namun,
Bukan itu jugalah permasalahan utamanya.
Seandainya kita dapat memilih,
Maka apakah kita akan memilih untuk menjadi seorang pengusaha atau seorang politikus?
Namun,
Bukan itu juga kendala utamanya.
Seandainya kita dapat memilih,
Maka apakah ada diantara kita yang akan memilih terlahir sebagai anak dari keluarga miskin?
Namun,
Bukan itu jugalah pertanyaan utama kita.
Bila kita sanggup untuk memilih,
Maka apakah kita mampu menentukan untuk terlahir dari garis darah bangsawan atau terlahir sebagai rakyat jelata?
Namun,
Bukanlah itu pertanyaan yang sesungguhnya perlu untuk dijawab.
Bila kita diberi kesempatan untuk memilih,
Maka adakah diantara kita yang sudi untuk terlahir dengan paras wajah yang buruk rupa?
Namun,
Bukanlah itu pertanyaan yang paling mendesak untuk kita cari jawabannya.
Bila kita mempunyai kekuasaan untuk memilih,
Maka siapa yang akan memilih untuk terlahir dengan tubuh lemah dan sakit-sakitan?
Namun,
Bukan itu juga pertanyaan yang sesungguhnya perlu kita pertanyakan.
Bila engkau mampu untuk memilih,
Maka apakah kau akan memilih untuk terlahir di negara ini atau memilih untuk terlahir sebagai warga negara lain?
Namun,
Bukanlah ini pertanyaan yang perlu dijawab.
Bila engkau memang mampu memilih,
Maka apakah kau akan memilih untuk terlahir sebagai manusia berusia pendek ataukah berumur panjang?
Namun,
Bukanlah itu pertanyaan yang layak untuk diajukan.
Bila kau mampu untuk memilih,
Maka apakah kau akan menghabiskan waktumu untuk bekerja ataukah kau akan menghabiskan hidupmu untuk bersenang-senang?
Namun,
Bukanlah itu pertanyaan yang paling relevan.
Bila kau benar-benar ingin memilih,
Maka kau memilih untuk menjadi seseorang yang mampu mencintai ataukah orang yang dapat dicintai oleh orang lain?
Namun,
Bukanlah itu pertanyaan paling penting untuk diajukan.
Bila kau mampu memilih,
Maka cara atau keadaan seperti apa kau akan mengakhiri hidupmu di dunia ini?
Namun,
Bukanlah itu pertanyaan yang memadai untuk dikemukakan.
Pernahkah kau renungkan dalam hidup kita yang singkat ini,
Untuk apakah semua ini?
Apakah kau pikir semua ini benar-benar layak untuk dilakoni?
Apakah hidup ini benar-benar patut dilekati?
Apakah hidup adalah merupakan sebuah anugerah ataukah merupakan sebuah kutukan?
Apakah makna dari hidup ini?
Apakah kau benar-benar berbahagia dalam hidup ini?
Apakah dengan mengumpulkan segala harta, ketenaran, kecerdasan, kekuasaan, benar-benar dapat membuat kita lepas dari jerat ketidakpuasan atas hidup?
Apakah ada bedanya dengan mereka yang tidak pernah sempat terlahir di dunia ini?
Apakah kau tidak pernah bosan terus-menerus mengulangi siklus kehidupan dari kehidupan satu berlanjut ke kehidupan berikutnya bagai lingkaran tanpa ujung pangkal dan tiada ujung akhir?
Apakah kau tidak pernah merasa dipermainkan bagai bidak di papan catur dalam realita kehidupan ini?
Bila kau sungguh-sungguh akan diberi kesempatan untuk memilih,
Maka,
Apakah kau akan memilih untuk terlahir kembali dalam rahim,
Ataukah kau merasa cukup dengan semua ini,
Dan bertekad untuk berhenti untuk mengulang kehidupan, baik di alam dewa, alam neraka, alam hewan, alam setan, ataupun alam manusia.
Ini adalah kehidupanmu sendiri,
Maka kau sendiri yang memutuskan.
Sang Buddha telah menunjukkan jalan bagi kita untuk terbebas dari belenggu rantai karma yang menyeret kita dalam serangkaian episode kelahiran kembali tak berkesudahan.
Hanya tinggal pilihan kita sendiri,
Apakah akan mengikuti jalan yang berat itu ataukah terus berkubang dalam siklus kelahiran kembali yang menjemukan ini.


© Hak Cipta HERY SHIETRA.